3 - Menggangu

16.2K 726 18
                                    

"Orang-orang sedang melihat kita, turunkan suaramu," Ryuji memberi tahu Asami untuk mengecilkan volumenya.

"Kenapa aku harus peduli? Ketika kamu sama sekali tidak peduli?!" ia kembali menggebrak meja.

"Aku sudah di batas kesabaranku, Asami. Tolong, pergilah."

***

"Pssttt... Hana!" Leon berjalan jongkok mendekati Hana agar gadis muda itu kembali ke tempat duduknya.

"Lo kenapa di situ? Balik sini. Woy! Itu bukan lagi opera, bikin malu gue saja lo!"

"Stt... Yon, lagi seru!"

Leon pun duduk di kursi kosong sebelah Hana, namun ia memberikan senyumannya terlebih dahulu ke wanita di depannya yang tentu saja memberikan tatapan tidak nyaman karena kehadiran dua orang asing di mejanya.

"Malu anjir, balik sudah. Orang berantem malah ditonton," Leon kembali memperingatkan Hana.

"Seru banget, Yon. Macam tonton sinetron di televisi, tetapi bedanya ini pake bahasa Inggris."

"Jangan tonton sinetron penyihir, nanti dikutuk lo!"

"Memang lo kata sinetron hidayah, ya enggak-lah!"

Leon dan Hana masih saja berbicara dengan saling berbisik.

***

"Kalau kamu tidak mau pergi, aku yang akan pergi."

Ryuji bersiap berdiri, namun sebelum ia sempat mengangkat pantatnya, wajahnya sudah basah tersiram isi mangkuk dessert yang ia pesan. Ryuji tersenyum sinis.

"Kamu itu asam dan asin sekali, Ryuji. Dessert ini akan membantumu menjadi manis!" tegas Asami.

Para pelanggan dan pramusaji membuka mulutnya, terkejut karena adegan barusan. Siraman telak ke wajah pria, mereka tonton secara langsung kali ini.

"What the fuck?!"

Hana menggebrak meja, membuat dirinya mengambil bagian dalam drama yang berlangsung. Leon menatapnya kaget.

"Na, lo kenapa? Duduk anjir! Bikin malu! Sudah kita tonton saja."

Leon berusaha menarik Hana untuk duduk.

"Bentar, Yon. Ini benar-benar humiliating banget. Mana bisa dia buang-buang makanan seperti itu, dessert pula. Lo gak lihat orang-orang pada kepanasan dan mupeng lihat dessert ini? Ya gila kali dia buang-buang sembarangan!"

"Nanti saja laminatingnya," Leon merespons dengan panik.

"Humiliating!!! "

"Ah, gue gak peduli. Sudah maklum saja, mereka lagi berantem. Gue tahu lo cinta makanan, tetapi gak di saat seperti ini juga."

Orang-orang di sana berpaling melihat kehebohan Hana. Asami pun demikian, ia memandang aneh gadis muda yang tidak jauh darinya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang mereka dua ucapkan dan ributkan.

***

"Kamu sudah kelewat batas, Asami."

Ryuji bangkit dan membersihkan wajahnya dengan sapu tangan yang ia bawa. Orang-orang kembali memfokuskan pandangan mereka pada drama itu.

"Kamu yang sudah melewati batas, Ryuji."

Asami bangkit dan menampar keras wajah Ryuji, membuat kuku panjangnya dengan sukses menggores wajah pria ini. Hana dan orang-orang di sana makin kaget dibuatnya.

"Gila, tuh cewek makin keterlaluan," kata seorang pelanggan.

"Na, plis. Jangan jadi Superhero sekarang. Malu Na, sumpah," Leon memohon.

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang