29. Ketua Kelima

6K 416 6
                                    

[Gedung Apartemen.]

Lima mobil hitam besar berhenti di depan gedung apartemen mewah dengan harga fantastis, tempat rumah baru Ryuji berada.

「第五代目、我々は到着しました。」

(Dai-godaime, wareware wa tōchaku shimashita.)

(Ketua Kelima, kita telah sampai.)

Ketua Kelima tidak merespons perkataan supir, ia masih fokus membaca laporan yang ada di tabletnya.

Cekrek.

Pintu mobil dibuka, Ketua Kelima lalu menaruh tabletnya. Jejeran pria berjas hitam yang berbaris rapi langsung menarik perhatian orang yang berlalu lalang. Mereka lalu mengucap lantang.

「ごきげんよう、第五代目様!」

(Gokigen'yō, daigodaime-sama!)

(Semoga hari Anda menyenangkan, Ketua Kelima!)

Ketua Kelima memberikan perintah pada dua pengawal pribadinya.

「お前たちはここで待ってろ。俺は一人で行く、」

(Omaetachi wa koko de mattero. Ore wa hitori de iku.)

(Aku akan pergi sendiri, kalian berdua tunggu di sini.)

"はい !"

(Hai!)

(Baik!)

Ketua Kelima kemudian berjalan masuk diikuti oleh tatapan orang-orang asing di sekitarnya. Mereka berbisik mempertanyakan siapa Ketua Kelima sebenarnya.

Ketua Kelima lalu memasuki lift. Namun, karena penampilannya, orang-orang yang sudah berada di dalam keluar satu per satu.

Operator Lift yang seorang perempuan bahkan juga ingin keluar, namun karena ingat gajinya yang bisa saja dipotong maka ia membatalkan niatnya. Ia berusaha untuk tidak bersuara sedikit pun.

"Lantai terakhir," ucap Ketua Kelima mengejutkan Operator Lift.

"M-maaf, Tuan, tapi Anda harus memiliki kartu akses untuk lantai tersebut," jelas Operator Lift tergagap.

Ketua Kelima merogoh kantong kemeja dan memberikan kartu yang dimaksud. Operator Lift mengambil dengan ragu, ia kemudian langsung menempelkannya pada alat scan, lalu mengembalikannya.

Operator Lift berdiri dengan gelisah, ia bahkan memojokan dirinya bagai kucing ketakutan. Parahnya lift selalu berhenti di setiap lantai, namun tidak ada yang berani masuk.

Kegelisahan makin bertambah ketika Ketua Kelima terus melihat tubuh Operator Lift dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan perlahan mendekat.

"Ingin bekerja denganku?" Ketua Kelima memberikan kartu namanya.

Operator Lift menggelengkan kepala berkali-kali. Lidahnya terasa kelu untuk menjawab. Ketua Kelima melangkah maju, membuat gadis ini makin memojokan diri.

"Kenapa tidak? Aku bisa menawarkan jumlah uang yang kamu inginkan," Ketua Kelima memajukan wajahnya.

"Apalagi kenikmatan," bisiknya dan Operator Lift langsung terduduk lemas.

Ting!

Bunyi bel terdengar, tanda lift telah sampai di lantai yang dituju. Ketua Kelima tersenyum sinis dan menahan pintu.

"Ambil saja," Ketua Kelima menyelipkan kartu namanya di tali bra Operator Lift yang menatapnya dengan takut.

Ketua Kelima tertawa kecil, "Jangan khawatir. Bukan aku yang memberi kenikmatan, tapi akan ada anak buahku. Mereka pasti suka gadis muda yang panas sepertimu."

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang