13. Menghilang

8.4K 478 1
                                    

[SMA Zaen.]

Sejak jam sekolah dimulai, Hana sudah mulai obrolannya dengan Leon lewat Whatsapp. Seperti biasa, saat Hana tidak masuk, maka Leon akan terus mengirimnya pesan agar gadis itu tidak kesepian.

YYB: Na, lo di rumah?

Hana terdiam namun langsung kembali mengetik balasan.

Penyihir Hana: Kenapa?

YYB: Tadi dosen bahasa Inggris itu samper gue. Ya ampun Na... Seksi habisss...!!! Gue sampai bengong, terus dia tabok gue hahaha. Nah, dia titip surat buat lo, katanya semacam surat perizinan orang tua untuk Olimpiade nanti.

Penyihir Hana: Lo pegang dulu saja. Kalau kita bertemu baru kasih gue.

Leon menatap bingung layar ponselnya namun mengiyakan permintaan tersebut. Hana kemudian menyadari baterai ponselnya yang tinggal tiga puluh persen.

Penyihir Hana: Yon, sudah dulu ya. Gue mau tidur.

YYB: Yee Kebo. Ya sudah deh... Sampai bertemu besok ya,

Hana sudah menempelkan jarinya pada layar, siap mengunci ponselnya namun terhenti karena pesan yang kembali masuk.

"Leon... Benar-benar deh...! Pria kesepian banget!" ucap Hana.

Namun ternyata pesan itu bukan dari Leon, melainkan nomor asing dengan kode area (+81). Hana bertanya-tanya dan akhirnya membuka pesan itu.

"Lebih baik punya kendaraan sendiri, karena emas ini lebih berat dari kamu."

Hana terdiam dan memikirkan siapa pengirim pesan tersebut. Kemudian pesan lainnya masuk.

"Persiapkan diri untuk masuk penjara. Pemerasan adalah kejahatan."

Ting!

Bohlam lampu Hana menyala. Ia tahu pengirim pesan tersebut. Namun ia tidak membalasnya, ia langsung saja mematikan ponselnya.

"Kamulah yang akan masuk penjara karena kamu bukan orang biasa," ucap Hana.

***

[Pukul sebelas malam. Rumah Ryuji.]

Ryuji dengan pakaian santai dan jaket hitam tanpa lengan siap dengan kopernya untuk pergi menemui Hana. Namun, di depan pintu ia bertemu dengan pria si pemberi informasi. Membuat Ryuji menunda sebentar keberangkatannya.

"Apakah itu emasnya?" tanya pria yang sedang memperhatikan koper Ryuji.

"Kenapa kamu di sini?"

Pria itu menunduk hormat, "Gadis itu tidak ada di rumah."

"Ya, karena dia akan bertemu dengan aku sekarang."

"Ryuji-sama, dia menghilang sejak pagi."

"Apa?!" Ryuji meminta penjelasan.

"Aku sudah memeriksanya. Tapi ini bukan karena orang-orang itu."

"Asami?"

"Dia tidak ikut campur."

"Sial!" Ryuji mengutuk.

"Kami kehilangan jejaknya. Aku mohon maaf, Ryuji-sama," pria itu membungkuk dalam.

"Cari dia, jika kamu menemukannya, hubungi aku segera. Aku akan ke taman, dia mungkin ada di sana," perintah Ryuji.

"Baik, Ryuji-sama."

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang