Kaki Jiseo mendadak gemetar saat melihat seorang pria yang kini berdiri di hadapannya. Ia nampak menenteng tas belanjaan sembari memasukan salah satu tangannya ke dalam saku celananya.
"Ah, kebetulan sekali," ujarnya.
Jiseo diam, begitupula dengan Jungkook. Tangan Jiseo mengepal kuat, ingin rasanya ia membuang orang di hadapannya ini ke neraka.
"Kalian dari mana? mengapa tidak mengajakku?" tanyanya.
"Noona?"
Jungkook menyadari ketakutan Jiseo, ia lantas meraih lengan Jiseo dan mencoba memberinya ketenangan.
"Cih! sungguh sial aku bertemu denganmu disini," kata Jiseo.
"Hm? bukankah sebuah keberuntungan? kita sudah lama tidak bertemu, Jiseo-ya,"
"Ayo pulang, Kookie," ajak Jiseo.
Saat gadis itu beranjak dan hendak melewati pria yang tidak lain adalah Hoseok, tangan yang jauh lebih besar dari miliknya nampak mencekeram erat lengan bebas Jiseo.
"Aku belum selesai, kau sudah mau pergi!" desis Hoseok.
"Lepas!" balas Jiseo.
"Tidak akan, Jiseo-ya," Hoseok menoleh dengan smirknya.
"Apa yang kau mau?! aku sudah bilang padamu jangan kembali bukan?!" kata Jiseo.
"Aku sudah bersumpah untuk kembali dan mendapatkanmu!" bentak Hoseok.
"Tidak perlu, semuanya sudah berakhir bukan?!" kata Jiseo.
"Tidak ada yang berakhir, Jiseo-ya. Kau bahkan tidak mengucapkan kata putus denganku," suara Hoseok melembut.
Jiseo menatap Jungkook yang ketakutan disampingnya. Ia tau, Jungkook paling benci jika Jiseo sudah marah.
"Kau membuat adikku ketakutan, Hoseok-ah!" lirih Jiseo.
"Jiseo-ya, aku masih mencintaimu. Aku kembali karena aku ingin memperbaikinya," kata Hoseok.
"Kau mencintaiku, tapi kau tidak mencintai hidupku," desis Jiseo.
"Jiseo-ya,"
"Lepaskan tanganmu, Hoseok-ah. Jungkook harus istirahat, besok dia harus ke sekolah," kata Jiseo.
Hoseok memang melemaskan cengkeramannya di lengan Jiseo, namun ia tidak semerta-merta melepaskannya. Ia takut, gadis yang ia cintai ini hilang dari pandangannya saat itu juga.
"Maaf, tapi aku tidak bisa," kata Hoseok.
"Hoseok-ah—"
Hoseok mendongak, ia menatap gadis di hadapannya yang tertunduk. Ia tau, ia baru saja membuka luka lama di hati Jiseo yang sudah Jiseo kubur dalam-dalam.
"Aku memang mencintaimu,"
Hoseok diam.
"Aku sangat mencintaimu—" lanjutnya.
"Jiseo-ya, jadi—"
"Tapi maaf, itu sudah terlalu lama. Perasaanku sudah berubah semenjak hari itu,"
"Noona, sudah—"
"Semenjak kau hampir saja membuat Jungkook mati, kau hampir membunuh hidupku!" desis gadis yang selanjutnya dengan kasar melepas cengkeraman tangan Hoseok.
"Ji—"
"Pergi! untuk apa kau kembali?! untuk apa?!! aku tidak mengharapkannya sama sekali!" geram Jiseo.
"Aku mencintaimu, Jiseo-ya! bahkan perasaan ini tidak berubah semenjak 5 tahun yang lalu!" balas Hoseok.
"Itu perasaanmu, bukan perasaanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfiction[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...