One month after Jimin's Gone …
From: Kim Taehyung
오전 08.56
Noona, apa kabar? Apakah kau baik-baik saja? aku sudah sadar sejak beberapa jam yang lalu dan aku merasa lebih baik sekarang. Aku mendengar banyak hal dari wanita itu bahwa kaulah yang menolongku. Terima kasih karena kau telah membuatku menjadi merasa normal seperti anak lain. Aku tidak tau bagaimana lagi harus membalasnya. Jadi apakah kau terima saja lamaranku suatu saat nanti, dan aku akan lebih mudah mengetahui apa yang kau inginkan agar aku segera mengabulkannya :)
Read 오전 11.59***
Jungkook berdiri di depan meja receptionist rumah sakit. Ia mengetuk-ngetukkan sepatunya pada lantai marmer hitam di bawahnya. Anak itu juga nampak memasukkan kedua tangannya pada saku boomber berwarna kuning yang ia kenakan hari ini.
"A, Kim Taehyung ada di kamar 115 di lantai 2, Jungkook-ah," kata perawat yang berjaga hari itu.
"O! gamsahamnida!"
Jungkook membungkuk sopan sebelum pergi meninggalkan meja tersebut. Ia melangkahkan kakinya melewati beberapa lorong kemudian menaiki lift. Hari ini, Jungkook berniat menemui Taehyung sendirian. Ia ingin membicarakan banyak hal pada Taehyung dan juga—menyampaikan surat yang Jimin titipkan pada kakaknya.
Ya, terhitung sudah seminggu Jiseo terlihat gelisah setelah menerima pesan singkat dari Taehyung. Gadis itu selalu terlihat kebingungan dan juga ragu-ragu menyampaikan surat tersebut. Jungkook sendiri bahkan sempat masuk rumah sakit sehari setelah upacara pemakaman Jimin. Maka dari itu, Jiseo takut jika surat itu disampaikan reaksi yang sama akan terjadi pada Taehyung.
"Demi noona," lirih Jungkook.
Ia mengeluarkan salah satu tangannya dan melihat surat yang sengaja ia ambil dari laci kamar kakaknya tanpa sepengetahuan si pemilik. Ya, Jiseo pasti tidak akan mengizinkannya jika tau Jungkook akan membantunya. Ia pasti bilang bahwa itu adalah tanggung jawabnya. Jungkook menatap surat itu lekat-lekat. Surat yang sama seperti yang ia terima sebulan yang lalu. Jungkook ingat, ia begitu terpukul dengan kepergian sahabatnya itu.
Kakinya berjalan terus sembari mencari kamar dimana Taehyung dirawat.
"110, 112, 114— kemana 115?" gerutu Jungkook.
Ia heran, mengapa nomornya genap semua sebelum ia sadar bahwa nomor ganjil ada di sebelah kirinya.
Jungkook berdiri tepat di depan pintu nomor 115. Ia menarik nafasnya dalam-dalam bahkan ia cukup ragu untuk mengetuk pintu tersebut.
"Ayolah Kookie! cuma begini saja kau tidak berani! dasar pengecut!"
Jungkook bergumam sendiri sampai pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk mengetuk pintunya.
"Masuk saja tidak dikunci!"
Mendengar kalimat itu, tangan Jungkook mulai berkeringat dan sedikit gemetar. Tubuh Jungkook mulai lemas dan ingin mundur saja, tapi— jika membiarkan Taehyung tidak tau menau yang sebenarnya sama saja ia membuat si anak singa mati perlahan.
"O! kau!"
Itulah kalimat yang Taehyung ucapkan saat Jungkook masuk ke dalam ruang rawatnya. Kaki si kelinci menapak ragu menelusuri ubin keramik putih dibawahnya. Sementara Taehyung sendiri hanya menatap heran pada Jungkook yang nampak lebih pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfic[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...