Jungkook memasukkan seluruh bukunya ke dalam ransel beserta beberapa alat tulis ke dalam tempatnya sesaat setelah bel pulang berbunyi. Ia menggendong backpack hitamnya setelah menempatkan tabung oksigen nya kedalam pocket kecil yang terletak di sebelah kiri.
"Kook-ah," Seunghan menepuk pelan pundak Jungkook dan membuat anak itu sedikit menoleh lalu mendongak.
"Hm?"
"Tugas biologi itu, biar aku yang mencari kataknya. Kau tinggal membuat beberapa penelitian saja, aku bodoh dalam urusan seperti itu," kata Seunghan.
"Iya," jawab Jungkook singkat. Anak itu ingin segera pulang bertemu dengan noonanya.
"Kau pulang sendiri atau—"
"Aku dijemput," potong Jungkook.
"O—oh, baiklah ... aku duluan," kata Seunghan.
Jungkook hanya tersenyum tipis. Ia berjalan keluar setelah kelas sedikit kosong. Ia benci harus berdesak-desakan dengan siswa lain dan memilih menunggu saja.
Kaki Jungkook melangkah melewati lorong yang ramai. Ia ingat perkataannya pada Hoseok tadi siang. Sungguh tidak terfikir oleh Jungkook bahwa ia akan mengatakan hal senekat itu. Tapi mau bagaimana lagi, sepertinya Jiseo tidak menyukai pria Jung yang merupakan saemnya tersebut.
Jungkook terus berjalan sampai ke depan gerbang sekolahnya, namun sayang ia tidak menemukan Jiseo seperti biasa. Yang ia lihat hanyalah—
"Hyung?"
Pria yang Jungkook panggil hyung tersebut mendongak kemudian memasukan ponselnya ke dalam jas hitam santainya.
"Kau sudah pulang, jagoan!"
Pria tersebut mengusak hati-hati rambut Jungkook.
"Hmm ... Jiseo noona?"
"Ck! sekali-kali biarkan noonamu menikmati mimpinya," ia tersenyum.
"Apakah dia tertidur?" tanya Jungkook.
"Iya, dia tidur di kamarku sekarang."
Lelaki yang tidak lain adalah Seokjin tersebut terlihat bangga mengatakan bahwa Jiseo sedang tidur di atas kasurnya, apalagi melihat bibir Jungkook yang mulai mengerucut sebal.
"Aku memang sengaja tidak membangunkannya, aku ingin menjemputmu karena ada hal yang ingin aku sampaikan padamu," jelas Seokjin.
"Apa?"
"Kau ingat pertanyaanmu tentang siapa pria bernama Jung Hoseok?" tanya Seokjin.
Jungkook mengangguk.
"Walaupun sedikit, aku sudah menanyakannya pada Jiseo. Aku akan memberitaumu, tapi kau harus janji satu hal denganku," kata Seokjin.
"Janji apa?"
Seokjin menghela nafasnya.
"Bagaimana jika kita berbicara di hotel saja, aku harus mengantar beberapa stok yang habis disana," kata Seokjin.
"A—"
"Tenanglah, aku akan membuatkanmu oatmeal dengan banyak buah nanti," bujuk Seokjin.
"Tidak mau, aku ingin jelly atau salad buah," kata Jungkook.
"Terserah kau saja!"
Seokjin membukakan pintu mobil biru metaliknya untuk Jungkook. Setelah anak itu masuk, Seokjin begegas menuju sisi lain mobil. Mengendarainya dengan kecepatan sedang menembus jalanan Seoul yang cukup padat setelah menarik tuas lalu menginjak pedal gasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfic[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...