50%: Polaroid Kook!

3.6K 417 250
                                    

Dua orang pemuda nampak menapakan kakinya diatas setapak kecil yang basah oleh embun. Ditangan mereka nampak beberapa tangkai bunga mawar putih sebagai dengan pita berwarna hitam. Hari ini pukul 7 pagi, Taehyung dan Jungkook mengunjungi Jimin di tempatnya beristirahat. Jungkook dan Taehyung mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Awalnya, Jungkook menolak untuk pergi kemari. Namun, ia sudah terlanjur berjanji pada Jiseo untuk menggantikannya menemani Taehyung mengunjungi Jimin setelah anak itu keluar dari Rumah Sakit.

"Kau melihat kami dari atas sana 'kan?" lirih Jungkook sambil mendongak, menatap awan yang lari berarak terdorong oleh angin.

Taehyung tersenyum miring sembari melakukan hal yang sama sebelum mereka sampai di tempat Jimin beristirahat. Secara bergantian, mereka meletakkan bunga mawar putih yang mereka bawa kemudian menangkupkan tangan mereka untuk berdoa.

"Aku belum memukulmu, Park! kau sudah pergi dahulu, dasar pengecut!" omel Taehyung sembari memukul kecil nisan Jimin setelah mereka berdoa.

Sementara Jungkook bergegas berdiri setelah menyiramkan air pada nisan Jimin.

"Kau duluan saja, aku masih ingin disini," ujar Taehyung.

Jungkook meninggalkan Taehyung tidak peduli. Kakinya melangkah menuju mobil yang terparkir di luar area pemakaman.

"Sudah?"

"Hyung, aku ingin pulang," jawab Jungkook.

"Tunggulah sebentar, kau datang dengan Taehyung kau juga harus pulang dengannya,"

Jungkook lagi-lagi hanya melirik dengan ekor matanya lalu masuk ke dalam mobil. Menutup pintunya kemudian menatap keluar jendela.

"Aku tidak nyaman jika tidak ada Jiseo noona disini, hyung." gumam Jungkook.

Lelaki yang Jungkook panggil hyung ini adalah Seokjin, siapa lagi. Jiseo meminta Seokjin untuk mengantarkan Jungkook dan Taehyung mengunjungi Jimin karena dirinya akan menghadiri sidang skripsinya. Bukan, Jiseo bukan tidak mau mengantar adiknya tapi Jiseo ingin segera menyelesaikan studynya agar ia lebih fokus merawat Jungkook.

Seokjin tau, tidak mudah membawa Jungkook keluar tanpa Jiseo. Anak itu seperti memiliki ketakutan besar jika tidak ada Jiseo disampingnya. Bukan, ini bukan tentang kedua orang tua mereka yang pergi begitu saja meninggalkan mereka namun lebih kepada sebuah kejadian yang Jiseo tidak mau ceritakan pada Seokjin.

Ia ingat, sepulang dari pemakaman waktu itu Jungkook langsung sakit. Darah yang mengalir, teriakan Jungkook yang Seokjin tau itu sangat sakit dan menderita juga rambut yang jatuh karena tarikan tangan si kelinci mungil itu.

Setelah Taehyung kembali, mereka segera bergegas meninggalkan pemakaman tersebut. Sepanjang jalan, Taehyung yang duduk di sebelah Seokjin terus mengobrol dan bercanda. Sekali-kali mereka melempar ejekan satu sana lain. Berbeda dengan Jungkook yang diam dan terus memainkan ponselnya. Tidak ada satu pesan 'pun Jiseo kirimkan untuknya.

"Hyung …,"

Panggilan Jungkook menyela candaan sok lucu Seokjin dan Taehyung.

"Ada apa, Kookie?" tanya Seokjin.

"Turunkan aku di kampus Jiseo noona saja," pinta Jungkook.

"Cih! baru beberapa menit tidak bersamanya, kau sudah merindukannya? dasar manja!" celetuk Taehyung.

"Ini sudah 3 jam, bukan menit lagi," balas Jungkook dengan wajah datar yang disambut kerucutan bibir Taehyung.

Seokjin menuruti permintaan Jungkook. Ia melajukan mobilnya menuju kampus Jiseo yang berada di tengah kota Seoul. Sesampainya disana, Jungkook segera turun dan mengucapkan terima kasih pada Seokjin.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang