28%

3.5K 464 179
                                    

Sore itu, angin bertiup menerpa tirai putih di kamar Jungkook. Terlihat sang pemilik kamar sedang duduk dilantai sambil bersandar pada tempat tidurnya dengan buku di tangan kanannya, sementara tangan kirinya ia tautkan pada tangan gadis yang kini melakukan hal yang sama dengannya diatas kasur. Mereka tidak berbincang sepatah katapun, hanya keheningan dan bunyi musik balad yang mereka dengarkan bersama lewat sambungan earphone yang mereka bagi berdua. Sesekali Jungkook tertawa dengan apa yang ia baca, sementara Jiseo hanya diam menikmati banyak kata-kata halus namun lugas penuh makna dalam bukunya.

Mereka berdua bahkan memiliki ketertarikan yang hampir sama dengan buku, namun bedanya Jungkook lebih suka cerita ringan namun memiliki pesan moral di dalamnya sementara Jiseo lebih suka buku yang cukup tebal dan mampu menjelaskan beberapa hal yang sebelumnya janggal di setiap halaman.

"Kookie, bagaimana disekolah?"Jiseo memulai pembicaraan tanpa melongok adiknya di bawah.

"Tidak bagus."jawab Jungkook.

"Eh?"

"Kim Taehyung selalu menggangguku dan memanggilku anak manja."nada Jungkook berubah kesal.

"A-"

"Tidak usah membelanya, Noona."potong Jungkook cepat.

"Aku tidak membelanya."sanggah Jiseo.

"Tapi, aku lihat dia tadi bertengkar dengan seorang gadis."kata Jungkook.

"Um?Taehyungeui yeojachingu?"tanya Jiseo.

"Molla, lagipula aku tidak peduli."jawab Jungkook.

Mereka berdua kembali diam dan menikmati angin musim semi yang menerpa masuk ke dalam kamar berdominan abu-abu tersebut. Jungkook menghela nafasnya, paru-parunya terasa sempit dan sangat susah untuk bernafas. Akhir-akhir ini pun kepalanya sering terasa sakit, mungkin akibat ia kelelahan.

"Noona,"

"Ngg?"

"Sudah habis."kata Jungkook sambil menunjukkan tabungnya pada Jiseo.

"Aku akan menggantinya,"Jiseo bangkit dari tidurnya, ia turun dari ranjang kemudian membantu Jungkook melepas selang yang ada di hidung adiknya,"jamkkanman, ne?"kata Jiseo.

"Palli, Noona."pinta Jungkook.

Jiseo mengangguk, ia lantas pergi ke lemari penyimpanan kemudian mengganti tabung Jungkook dengan yang baru. Setelah memasangkan selangnya, ia kembali kemudian membantu Jungkook yang sudah meletakkan bukunya diatas lantai.

"Kookie,"

"Em?"

"Pelan-pelan,"

Jiseo kembali membantu memasangkan selang itu. Setelah selesai, Jungkook menghirup udara dalam-dalam.

"Sudah lebih baik?"tanya Jiseo.

Jungkook mengangguk.

"Kau tidak apa-apa memakai bantuan selang untuk bernafas?"tanya Jiseo.

"Gwenchana, Noona."jawab Jungkook.

"Kepalamu masih pusing?"tanya Jiseo.

Jungkook mengangguk.

"Oke, biarkan aku memijatnya sedikit."pinta Jiseo.

Gadis itu memposisikan kedua ibu jarinya pada sisi pelipis Jungkook. Ia kemudian duduk bersila di depan adiknya.

"Perut Noona?"tanya Jungkook khawatir karena ia tau jika luka di perut Jiseo belum benar-benar sembuh.

"Tidak apa-apa, aku bisa menahannya."lirih Jiseo.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang