Jungkook memakan es krimnya dengan lahap, ia nampak sekali menyukai es krim rasa coklat di tangannya. Seokjin dan Jiseo hanya menatap bahagia tingkah Jungkook yang masih seperti anak TK padahal ia sudah berumur 16 tahun.
"Kalian tidak makan?"tanya Jungkook.
"Udara masih cukup dingin, aku tidak mau terkena pilek."kata Seokjin.
Jungkook hanya ber-oh ria saja. Ia kemudian menyodorkan es krim nya pada Jiseo dan menyuruh Jiseo menghabiskannya.
"Wae?"tanya Jiseo.
"Kepalaku sakit, Noona."Jungkook memang nampak memijat kepalanya sendiri.
Panik, Jiseo segera menghampiri Jungkook lalu memegang tangannya. Namja itu terlihat meringis kesakitan dan terlihat hampir menangis.
"Apa kita perlu ke Rumah Sakit lagi?"tanya Seokjin.
"Ini efek dari Khemotherapy tadi."jawab Jiseo.
"Aku ingin pulang, Noona."rengek Jungkook.
"Iya, kita pulang sekarang hmm."kata Jiseo.
"Aku akan mengantar kalian, biar mobilmu asistenku yang mengambilnya."kata Seokjin khawatir.
Jiseo mengangguk lalu pergi keluar sementara Seokjin membayar es krim yang Jungkook makan tadi. Setelah selesai, Seokjin mengangkat tubuh Jungkook kembali dan mendudukkannya di kursi belakang lalu Jiseo melakukan tugasnya.
"Noona ..."rengek Jungkook.
"Ne nan yeogiseo, Kookie."jawab Jiseo yang segera menyusul Jungkook duduk di kursi belakang.
Seokjin bergegas duduk di kursi kemudi lalu menjalankan mobilnya cukup cepat karena Jungkook memang butuh istirahat secepatnya.
Sesampainya dirumah, Seokjin menggendong Jungkook sampai ke kamarnya di lantai atas. Jiseo yang mengekor di belakangnya segera membenarkan letak selimut Jungkook lalu mencoba menenangkannya.
"Noona tidak boleh pergi."Jungkook menangis.
"Aku disini, Kookie."
Jungkook menggenggam erat tangan kakaknya sambil terus merengek, sementara Seokjin menelfon asistennya untuk mengambil mobil Jiseo di rumah sakit. Kaki Jungkook tidak bisa diam, ia terus bergerak terkadang berguling dan gemas ingin menghantamkan kepalanya jika Jiseo tidak mencegahnya.
"Seokjin-ah, ambilkan segelas air dan obat di laci pertama meja itu."tunjuk Jiseo pada sebuah meja di kamar Jungkook.
Seokjin mengangguk. Ia terlebih dahulu mengambil air minum di dapur lalu bergegas mengambil obat milik Jungkook.
"Gomawo."kata Jiseo.
Ia segera meminumkan obat itu pada Jungkook. Perlahan, pergerakan Jungkook mulai berhenti, matanya kosong menatap langit-langit kamar.
"Jiseo-ya."
Seokjin menatap khawatir pada adik dari kekasihnya itu.
"Gwenchana."jawab Jiseo.
Jungkook seperti kembali pada kesadaannya. Ia menatap Jiseo dan Seokjin bergantian.
"Noona disini saja."kata Jungkook.
Jiseo mengangguk.
"Aku tidak ingin tidur, aku ingin terjaga aku takut."kata Jungkook.
Jiseo ingat ketika itu, Jungkook pernah berkata bahwa ia takut tidak bangun lagi jika ia tertidur. Maka dari itu, Jungkook selalu menyuruh Jiseo untuk menunggunya dan membangunkannya ketika ia terbuai untuk tidak lagi bangun dan menghadapi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfiction[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...