4%

5.4K 763 132
                                    

Jungkook membuka matanya, ia melihat ke sekeliling kamarnya seperti mencari sesuatu. Ya, Jungkook tidak menemukan kakaknya dimanapun. Ia membangunkan tubuhnya lalu menyeret kursi roda yang ada didekatnya. Perlahan ia berpindah duduk disana, kepalanya masih sangat pusing namun ia memaksakan ingin mencari kakaknya. Jungkook memang takut ditinggal sendiri.

"Noona!!"panggil Jungkook.

Sama sekali tidak ada respon suara Jiseo, akhirnya ia keluar kamarnya dengan memakai kursi roda. Jungkook sebenarnya masih bisa berjalan, namun ia sering tiba-tiba limbung dan jatuh begitu saja jadi ia memilih memakai kursi roda agar hal itu tidak terjadi.

Jungkook membuka kamar Jiseo yang tidak terkunci. Senyumnya mengembang ketika menemukan kakaknya sedang tertidur dengan posisi sembarangan diatas kasur. Ranselnya pun masih nampak menggantung di punggungnya, sementara ada beberapa kertas yang tersebar di atas kasur ber-sprei plum tersebut. Jungkook lantas mendekati kakaknya, ia menatap wajah kakaknya sangat damai ketika tertidur. Tangan Jungkook terulur lalu mengusak kepala Jiseo. Jungkook tau itu tidak sopan, tapi Jungkook sendiri pun sangat ingin melakukan hal itu seolah berkata bahwa ia akan baik-baik saja.

"Dia terlihat sangat lelah."gumam Jungkook.

Ia bergegas mengambil selimut yang ia letakkan di pahanya lalu menyelimutkan pada tubuh Jiseo. Jungkook mendekatkan kursi rodanya pada ranjang Jiseo, ia mencoba berdiri lalu membaringkan tubuhnya disebelah Jiseo. Jungkook menyingkirkan rambut hitam malam kakaknya yang menutupi wajah lelah itu. Jungkook tersenyum, ia ingat ketika kecil Jiseo selalu menjaganya, bermain dengannya dan selalu tidur dengannya walaupun sekarang mereka terkadang melakukan hal yang sama. Air mata Jungkook mengalir, ia merasa sangat bersalah pada Jiseo.

"Seharusnya bukan Noona yang melakukan hal ini. Seharusnya aku tidak pernah merepotkan Noona."ucap Jungkook.

Ia mendekatkan tubuhnya pada Jiseo lalu melingkarkan tangannya pada pinggang Jiseo. Merasa ada yang mengganggu tidurnya, Jiseo sedikit menggeliat dan membuat Jungkook membuka matanya lebih lebar. Ia takut kakaknya bangun lalu mengkhawatirkannya karena ia sampai mencari Jiseo kemari. Tapi untungnya Jiseo tidak membuka matanya, ia hanya sedikit bergerak karena tangan Jungkook yang mengurungnya.

"Mianhae ... aku bukan adik yang baik untukmu, aku hanya bisa merepotkanmu. Apakah sebaiknya aku mati agar kau tidak perlu repot menjagaku?"gumam Jungkook.

"..."

"Aku tidak ingin melihatmu menangis, Noona."katanya lagi.

Kepala Jungkook ia tautkan pada kepala Jiseo, ia meringis sambil mencoba menahan tangisnya agar tidak terdengar oleh kakaknya. Lama kelamaan, Jungkook ikut tertidur dengan posisi memeluk tubuh Jiseo dan kepalanya menaut pada kening kakaknya.

"Unghhh ..."

Jiseo melenguh ketika ia merasa terlalu lama tidur. Matanya pelan-pelan terbuka dan menampakkan pemandangan yang begitu menyayat hatinya. Jungkook tengah tertidur di sampingnya, tangannya memeluk erat pinggang yang lebih kecil dari badan adiknya.

"Apa yang membawamu sampai kemari?"tanya Jiseo.

Ia baru sadar jika tubuhnya tertutup selimut yang biasa Jungkook gunakan, sementara Jungkook sama sekali tidak memakai selimut. Jiseo menyingkirkan tangan Jungkook dari pinggangnya lalu meletakkan pada pipinya setelah itu, ia menyelimutkan selimut tersebut pada tubuh Jungkook.

Jiseo sama sekali tidak melepas tautan kepalanya dengan adiknya, ia menatap mata Jungkook yang terpejam dan hey ... terlihat jejak air mata seperti ada yang lolos dan Jiseo melewatkannya. Jiseo menciumi tangan Jungkook berkali-kali sampai sang pemilik tangan terbangun.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang