23%

3.4K 480 150
                                    

Pagi ini, Jungkook berdiri di tepi balkon dengan berpegangan pada pagarnya. Ia memilih tidak masuk sekolah karena saat ia terbangun, ia mengalami kesulitan bernafas. Alhasil, kini ia harus memakai selang kembali untuk membantu pernafasannya.

Ia menatap sendu orang-orang yang sedang berjalan di jalan dekat rumahnya. Tangannya meremas piyama berwarna merah yang ia kenakan sekarang.

"Ada apa?mengapa aku semakin lemah?"lirih Jungkook.

Matanya kembali beredar, ia melihat kakaknya sedang bercengkerama dengan Seokjin yang baru datang. Tangan kakaknya begitu tulus menuntun Seokjin masuk ke dalam rumah. Jungkook hanya bisa menyunggingkan senyumannya. Ia tau, kakaknya begitu mencintai Seokjin.

"Satu, dua-"

Jungkook menarik nafasnya kemudian saat menghitung jumlah daun maple yang jatuh di halaman rumahnya. Ia sangat senang melihat daun itu bertebaran dimana-mana. Walau ini musim semi, tetap saja ada daun yang mati dan jatuh ke tanah.

Seperti itulah kehidupan, ia berfikir bahwa suatu hari nanti akan ada orang yang pasti bisa membahagiakan kakaknya, seperti memiliki seorang bayi mungkin. Bukankah setiap orang akan mengalami kelahiran juga kematian?

"Kau sedang apa?"

Suara itu membuat Jungkook menoleh lalu mengerucutkan bibirnya. Ia sama sekali tidak ingin diganggu saat ini.

"Aku dengar kau sakit huh?!"katanya.

"Pergilah, hyung aku sedang ingin melihat orang disana."usir Jungkook.

"Aku kesini mengantar sarapanmu, setidaknya kau-"

"Gomawo."potong Jungkook.

"Ada apa ini?"tanya Jiseo yang membawa nampan berisikan segelas air putih dan oat dengan banyak buah untuk Jungkook.

"Tidak ada apa-apa,"jawab Seokjin sambil mengusak surai Jiseo.

"Kookie, ayo sarapan."pinta Jiseo.

Tanpa bicara apapun, Jungkook berjalan mendekati Jiseo kemudian duduk di kursi panjang.

"Makan yang banyak,"ujar Seokjin.

"Aku tau."ketus Jungkook.

"Ck! kau sedang datang bulan huh?"

"Tidak."jawab Jungkook.

"Apa masih terasa sesak, Kookie?"tanya Jiseo lembut.

Jungkook mengangguk pasti. Ia bahkan mengambil tangan Jiseo lalu meletakkan di dahinya."Sepertinya aku demam juga."adunya.

"Oh, ini masih pagi dan kau-"

"Badannya memang hangat, Seokjin-ah ... kita ke rumah sakit bagaimana?"tanya Jiseo.

"Tidak mau."rengek Jungkook.

"Baiklah, kita makan di dalam saja ya?"pinta Jiseo.

"Tidak mau, aku mau disini saja."jawab Jungkook.

"Kookie?"

"Pokoknya tidak mau."protes Jungkook.

Seokjin hanya terkikik melihat kelakuan Jungkook yang seperti anak TK.

"Ya sudah, aku harus berangkat bekerja."kata Seokjin.

"Hati-hati."kata Jiseo.

Seokjin mencium kening Jiseo sebelum mengusak kembali rambut sebahu kekasihnya.

"Aku menitipkannya padamu,"pinta Jiseo.

"Iya, aku akan mampir ke kampus sebelum ke hotel nanti."jawab Seokjin.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang