"Lepaskan, aku tidak mau!!"pinta Jungkook sambil terus menggerakkan tangannya saat 3 orang perawat nampak akan memasang alat chemotherapy padanya.
"Jungkook-ah, tahanlah sebentar."pinta seorang perawat.
"Tidak! kau tidak dengar aku tidak mau!"
Jungkook terus memberontak sampai akhirnya seorang perawat memutuskan untuk mengikat tangan dan kaki Jungkook. Jiseo? Iya, dia ada disana, namun gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa. Ia membiarkan perawat tersebut sendiri turun tangan untuk menangani Jungkook.
"Noona, tolong!!"teriak Jungkook.
Jiseo diam, ia menatap kosong adiknya yang terus berontak diatas tempat tidur. Kakinya ingin sekali beranjak dan mengusir semua perawat yang telah membuat adiknya tersiksa dan sekarang menangis.
"Noona, appo hiks appo!!"rintih Jungkook.
Suntikan pertama membuat Jungkook meringis, ia berguling kesana kemari seolah rasa sakit mulai menjalar dan membunuhnya. Jiseo terus mengawasi dari jauh, tangannya mengepal kuat seperti hendak menghajar para perawat yang mulai kasar terhadap Jungkook.
"Noona!!"
Jiseo tidak tahan, ia ingin keluar tapi-hatinya berkata lain.
"Arrghh!!!"
Ia berjalan setengah berlari ke arah ranjang Jungkook.
"Kalian menyakitinya, huh!!"marah Jiseo. Ia membuka ikatan tali elastis di tangan dan kaki Jungkook.
"Tapi, Jungkook akan bergerak jika kau melepas talinya, Nona."kata salah seorang perawat.
"Tidak! Jungkook akan diam."kata Jiseo.
"Noona, ap-"
Seketika, Jungkook memuntahkan seluruh isi perutnya hingga mengenai sepatu yang Jiseo kenakan.
"Kookie?"
"Hiks hiks ..."
"Gwenchanayo, mianhae."pinta Jiseo.
Seperti biasa, Jungkook menggenggam erat tangan Jiseo. Ia pun duduk dan menyembunyikan kepalanya di leher kakaknya. Jungkook takut, takut akan rasa sakit yang kini menjalar ke seluruh tubunya. Takut jika-ia akan mati detik ini juga.
"Ambilkan aku handuk dan air hangat."pinta Jiseo.
"Baik, nona."
Perawat lain bergegas mengambil setumpuk handuk dan air hangat yang sudah dipersiapkan kemudian memberikan kepada Jiseo dan meletakkan sisanya di meja.
"Kookie?"
Jungkook menggeleng, ia tidak mau melihat perawat yang ada di sekitarnya.
"Ssshhh ... aku disini, aku tidak akan pergi."bujuk Jiseo.
"Tidak mau."rengek Jungkook sambil setengah terisak.
"Tenanglah, aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu."kata Jiseo.
"Noona, appo hiks!"isak Jungkook.
"Ssshhh ... lihat aku, kau bisa membaginya denganku."Jiseo mengusap punggung Jungkook lembut.
Akhirnya, Jungkook menuruti perintah kakaknya. Ia menatap Jiseo dengan mata yang telah berair.
"Tidak boleh menangis, kau ini laki-laki."lirih Jiseo sambil membersihkan mulut Jungkook.
"..."
"Sshhh ... ini tidak akan lama, aku berjanji."
Jiseo tersenyum manis demi adiknya, ia bahkan ikut menggenggam tangan Jungkook lebih kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fiksi Penggemar[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...