"Kookie!!"
Jiseo terus berteriak memanggil Jungkook yang terus berjalan.
"Aku bisa jelaskan,"
"Penjelasan apa lagi?semuanya sudah jelas, noona."jawab Jungkook.
"Baiklah, aku minta maaf ..."
"Aku sudah memaafkanmu, pulanglah ..."kata Jungkook.
"Kau mau kemana?"
"Aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa-siapa."kata Jungkook.
"Tapi-Kookie?!!"
Jungkook berjalan semakin menjauh, sesekali bahkan anak itu terhuyung jatuh namun segera bangkit kembali. Jiseo yang takut terjadi apa-apa dengan adiknya masih saja mengikuti kemana Jungkook pergi.
"Pulanglah, Noona."kata Jungkook.
Jiseo masih tidak mau berhenti mengikuti Jungkook.
"Aku bilang pulang ya pulang!!!!"
Tap!
Langkah kaki Jiseo seketika terhenti saat mendengar bentakan Jungkook. Jiseo tau, anak itu sangat kecewa padanya ... air matanya menetes begitu saja. Ini memang salahnya, tapi-
Akhirnya Jiseo memilih membiarkan Jungkook sendiri. Mungkin setelah ini perasaan adiknya akan membaik kemudian merubah keputusannya lalu kembali melawan penyakitnya. Jiseo membiarkan punggung adiknya pergi menjauh darinya tanpa kakinya ikut melangkah mengikuti punggung itu.
Jiseo mengambil mobilnya di parkiran rumah sakit kemudian bergegas pergi. Ia tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke apartemen Seokjin.
Tok!
Tok!
Tok!
Seokjin yang kala itu sedang bersiap untuk berangkat bekerja, berjalan malas menuju pintu masuk.
"Iya, sebentar!"teriak Seokjin.
Namun, saat pria tampan itu membuka pintu bukanlah sebuah pemandangan yang menyenangkan yang ia dapat, melainkan-
"Jiseo-ya?"
"Hiks!"
"Ssshhh ... gwenchana?"tanya Seokjin.
"Kookie ..."
"A-ada apa dengan Jungkook, huh?apa dia sakit lagi?"panik Seokjin.
"Aniyo, dia-"
"Ssshh tenanglah."
Seokjin memeluk erat kekasihnya yang masih berdiri di depan pintu. Ia merelakan kemeja putihnya basah karena air mata Jiseo yang terus mengalir. Seokjin tau ada yang tidak beres disini. Ia menuntun Jiseo masuk ke dalam apartemennya kemudian mendudukkannya di sofa setelah ia melepas pelukannya.
Seokjin berlari ke dapur lalu mengambilkan segelas air putih. Ia memberikannya pada Jiseo berharap agar gadis bersurai hitam malam itu tenang.
"Ceritakan padaku ..."pinta Seokjin lembut.
"Semua ini salahku, Seokjin-ah."kata Jiseo.
"Apa yang salah, huh?"
"Aku-aku tidak memberi taukan apa seharusnya dia tau ..."
"Maksudmu?"
Jiseo menceritakan semua yang Dokter Bae katakan padanya saat Jungkook berada di Rumah Sakit kemarin.
"Aku tidak ingin menambah bebannya, aku tidak mau dia memikirkan bahwa kondisinya-"
Tangis Jiseo kembali pecah, ia menutup wajahnya sembari menangis begitu kencang. Seokjin mengusak sayang punggung Jiseo lalu kembali membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Ia tau, tujuan Jiseo sebenarnya baik tapi mungkin juga kesalahan jika Jiseo mencoba menanggungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]
Fanfic[COMPLETE] [HARD SIBLING STORY] 20170812-20180601 Final Ending 20180617 - True Ending 190205 OPEN PO Fisik 10 September - 20 September 2020 "Aku hanya bisa membantumu mempertahankan hidupmu, bukan membuatmu tetap hidup"-Jeon Jiseo. "Noona, aku masih...