10

565 84 1
                                    

Seulgi kembali memindahkan posisi tidurnya yang semula menghadap ke kanan menjadi ke kiri . Entah sudah berapa kali ia mengubah posisi tidurnya tapi ia belum juga bisa tertidur . Ia juga menarik selimutnya yang sudah membungkus sempurna di tubuhnya hingga hanya tersisa wajahnya saja yang tak tertutup selimut . Tapi ia tetap merasa kedinginan dan keringat pun terus mengalir membasahi tubuhnya .

Ini semua terjadi bukan karena Seulgi mengidap insomnia maupun ada hal yang mengganggu pikirannya sehingga ia menjadi sulit tertidur . Ini semua karena ia sedang sakit . Sebenarnya ia sudah merasa tidak enak badan ketika ia selesai kuliah , itulah alasan ia langsung pulang meskipun Taeyong sempat mengajaknya untuk pergi bersama . Seulgi pikir ia akan menjadi lebih baik jika ia tidur sebentar . Tapi sialnya keadaan tubuhnya menjadi lebih buruk dari sebelumnya . Lebih parahnya lagi , obat demam yang selalu tersedia di kotak p3k miliknya habis . Sedangkan tubuhnya terlalu lemas untuk membuat dirinya pergi sendiri membeli obat .

Seulgi meraih iphone x miliknya yang ia letakkan di meja tepat di samping tempat tidurnya . Jam di handphonenya menunjukkan waktu 21.25 . Ia sepertinya harus menelepon Taeyong untuk membantunya membeli obat demam jika ia tidak ingin berakhir dengan dirawat di rumah sakit .

" Tut.. Tut .. Tut .. Panggilan yang.... "
Seulgi menekan tombol merah pada layar handphone begitu suara itu terdengar kembali . Sudah 4 kali ia mencoba menghubungi Taeyong , namun Taeyong tidak mengangkat panggilan telepon darinya sama sekali . Mungkin saat ini Taeyong sedang bersama dengan temannya atau berkencan dengan seorang wanita di keramaian sehingga tak mendengar panggilan telepon darinya .

" Haruskah aku meminta tolong Jaehyun ? "

Tanya Seulgi pada dirinya sendiri . Sejujurnya ia tidak ingin merepotkan Jaehyun saat ini karena ia tahu jika Jaehyun ada acara makan malam dengan keluarganya malam ini meskipun ada kemungkinan jika sekarang acara makan malam keluarga Jaehyun sudah selesai .

Setelah sempat ragu , Seulgi memutuskan untuk menelpon Jaehyun . Bagaimanapun ia benar - benar butuh seseorang untuk membelikan obat untuknya saat ini .

" Ne , Seulgi "

Hanya perlu 5 detik saja waktu yang Seulgi perlukan untuk menunggu Jaehyun mengangkat teleponnya .

" Jaehyun-ah , apa kau sudah selesai makan malam dengan keluargamu ? "

" Ne , baru saja selesai . Aku baru naik ke mobilku saat ini . Wae ? "

Tanya Jaehyun sembari menyalakan mobil Ferrari la ferrari miliknya .

" Mianhae ... Bisakah kau tolong membelikan obat demam untukku ? Aku mencoba menelepon Taeyong tapi ia tidak mengangkatnya "

" Kau sakit ? Sejak tadi kau pulang kuliah kau tidak membaik ?? "

" Emm .. sepertinya demamku semakin parah . Aku tak tahu jika obat demam milikku habis jadi aku belum meminum obat sama sekali "

" Yak ! Kenapa kau baru memberitahuku sekarang ?? Seharusnya kau menurutiku yang mau mengantarmu ke dokter tadi ! "

Seulgi tersenyum dibalik telepon ketika ia mendengar ada nada panik dan marah dari ucapan yang dilontarkan dari mulut Jaehyun .

" Kau tahu aku tak suka ke dokter "

" Kau pikir ada orang di dunia ini yang suka ke dokter ?? Aku kesana ke sekarang , aku berada tak jauh dari apartementmu . Kau sudah makan ? "

" Sudah , aku sudah makan "

" Baiklah , aku akan tiba secepat mungkin "

Jaehyun langsung menutup panggilan teleponnya dan menginjak pedal gas mobilnya menuju ke apotek sebelum menuju ke apartment Seulgi .

Seulgi mengambil iphone x nya yang sudah ia taruh kembali ke meja di samping tempat tidurnya begitu ia mendengar nada dering handphonenya . Pada layar handphonenya menunjukan tulisan ' T-yong' , menandakan jika Taeyong menelepon dirinya .

" Mianhae , aku tadi tidak mendengar telepon darimu . Ada apa ? "

" Gwenchana , tadinya aku mau meminta tolong untuk membelikan obat demam .... "

" Kau sakit ?? Kau belum meminum obat sama sekali ?? "

Potong Taeyong yang terdengar panik begitu ia tahu bahwa gadis yang sedang meneleponnya itu sedang sakit .

" Belum , kebetulan obatku habis . tapi... "

" Aku akan membelikan obat untukmu dan segera kesana , tunggulah "

Tanpa menunggu jawaban dari Seulgi  , Taeyong menutup sambungan teleponnya dan bergegas pergi . Padahal Seulgi mau mengatakan padanya jika ia tidak perlu datang karena Jaehyun akan tiba sebentar lagi . Tapi Taeyong sangat panik sehingga tidak memberikan kesempatan pada Seulgi untuk mengatakan padanya .

Tak lama kemudian , Jaehyun membuka pintu kamar Seulgi . Seulgi dapat melihat kepanikan di wajah Jaehyun bahkan nafasnya terengah-engah saat ini . Ditangan Jaehyun saat ini terdapat kantung plastik bertuliskan salah satu nama apotek .

" Kenapa kau tidak meneleponku lebih awal ?? "

" Mian.. aku tak mau menganggu acaramu . Tapi aku sudah mencoba menghubungi Taeyong terlebih dahulu tapi ia tak mengangkatnya meskipun aku sudah mencoba sebanyak 4 kali "

Jaehyun menghela nafas mendengar jawaban dari Seulgi . Jadi Seulgi tak langsung menelpon dirinya karena ia tidak menganggu acara makan malam keluarganya .

" Tidak apa . Lain kali jika kau masih merasa tak enak badan langsung hubungi saja diriku . Kau kan tinggal sendiri jika bukan aku dan Taeyong siapa lagi yang akan mengurusmu ? "

Ucap Jaehyun sembari mengeluarkan obat dari kantung plastik dan memberikannya pada Seulgi . Ia membantu Seulgi mengubah posisi tubuhnya dari tertidur menjadi duduk agar Seulgi lebih mudah untuk meminum obatnya .

" Tubuhmu panas sekali "

Ujar Jaehyun begitu ia menempelkan telapak tangannya pada kening Seulgi . Ia sekali lagi membantu Seulgi untuk mengubah posisi menjadi posisi tidur . Ia kemudian melepas jas hitam yang ia kenakan kemudian menggulung lengan kemeja putih miliknya .

" Aku rasa aku harus mengompresmu supaya suhu tubuhmu turun "

Begitu Jaehyun selesai mengucapkan kalimat tersebut , dirinya berlalu menghilang dibalik pintu kamar Seulgi . Ia pasti sedang menyiapkan air dingin untuk mengompres badan Seulgi . Tangan Seulgi meraih kantung apotek yang tadi dibawa oleh Jaehyun , seperti dugaannya seorang Jaehyun tidak mungkin hanya akan membawakan obat demam untuknya . Di dalamnya terdapat beberapa jenis vitamin dan juga obat batuk . Membuat gadis itu tersenyum begitu melihat isi kantung apotek yang dibawa Jaehyun tersebut .

" Aku membeli vitamin juga untukmu karena kau tidak pernah memperhatikan kesehatanmu . Dan obat batuk untuk berjaga - jaga jika kau batuk "

" Aku tak bilang apa - apa "

Seulgi tertawa pelan mendengar kata - kata yang terucap dari mulut Jaehyun yang sudah datang dengan baskom kecil berisi air dingin lengkap dengan handuk kecil .

" Tidurlah . Aku akan mengompresmu . Kau butuh istirahat "

" Mianhae karena merepotkanmu "

" Gwaenchana , tidak ada kata merepotkan untuk sahabat "

Seulgi terdiam begitu Jaehyun menyeselesaikan ucapannya .

" Tidurlah "

Kali ini Seulgi hanya mengangguk sembari memejamkan matanya . Jaehyun sendiri masih berada di samping Seulgi sembari mengompres tubuh Seulgi agar suhu tubuhnya turun .

Baik Seulgi maupun Jaehyun sama sekali tidak menyadari jika Taeyong saat ini berada di depan pintu kamar Seulgi yang kebetulan tidak ditutup . Ia hanya bisa diam melihat kedua orang sahabatnya tersebut . Tak lama kemudian , ia membalikan tubuhnya  , memutuskan untuk pergi sembari meremas kantung plastik berisi obat demam yang tadinya akan ia berikan pada Seulgi .

           ****

Love is complicated ㅣ Jung Jaehyun X Son Chaeyoung X Lee Taeyong X Kang Seulgi ㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang