IV

12.8K 1.2K 10
                                    

Terlalu sibuk melirik masa lalu, sampai yang berdiri di depan mata seolah raib di lalap kabut.

~Friga Ayudya Cahya

Menguatkan keyakinan yang berubah menjadi rasa ragu-ragu dan mental yang mendadak ciut saat memandangi tower lima belas lantai. Perusahaan kontraktor yang telah maju milik keluarga Anggakusuma itu agak berdiri pongah memperlihatkan kejayaannya selama berpuluh-puluh tahun berinovasi dan loyal terhadap visi-misi perusahaan mereka.

Mutiara melangkahkan kakinya dengan mantap, toh, kata Rere Raka bukan type anak yang suka diam di tempat.

"Mulutnya aja yang suka diam, tapi raganya greget kalau diam di tempat. Btw, lain ceritanya kalau lo bawahannya yang berbuat kesalahan berkali-kali."

Mutiara mendesah pasrah saat tubuhnya kini berdiri di area lobi, menghadap meja resepsionis di mana staf menyambutnya dengan senyum paling manis dan paling menarik.

"Koko itu orangnya dinamis Ra, dia adalah salah satu makhluk Tuhan yang paling membosankan. Bayangkan saja, soal selera makanan dia lebih suka makan yang biasa dia makan. Bicara soal es kepal milo yang lagi nge-trend sekarang, gue yakin dia gak akan pernah nyoba. Es lilin akan terus menjadi nomor satu."

Dan saat itu, Friga terbahak-bahak menyadari betapa klasiknya seorang Rakasa.

"Tapi bukan berarti dia gak nyoba makanan lain sih, dia nyoba tapi bakal balik lagi sama makanan yang membuat dia nyaman."

"Apa gue perlu buat filosofi soal selera koko, lo? Hahaha" Friga terbahak bersama Rere, Mutiara mengulum senyum sambil menyanggul rambutnya yang panjang, menyisakan kaos berkerah sabrina itu mengekspos leher, tengkuk dan pundak mulus itu di tatap para lelaki yang juga menghabiskan waktu di restoran Ranz.

Sebab ia tahu, setiap manusia itu berbeda meski kedengarannya lucu ia berusaha untuk menghargai meski orangnya tak berada di hadapan mereka.

"Jadi, dia punya pantangan?" Tanya Mutiara yang kontan di jawab berupa gelengkan oleh Rere

"Perbedaan selera, gak harus di sebut pantangan kan? Makanan itu masih layak untuk dia makan dan dia bakal tetep makan walau gak sesuai selera. Jangan lupa dia suka trekking itu artinya harus memanfaatkan apa yang ada untuk bisa bertahan hidup. Ya kalau balik lagi di zona nyaman, dia tetap cari yang dia suka. Maksud dinamis di sini dia bukan orang yang suka mencoba hal-hal baru. Kecuali ..."

"Kecuali?"

"Kecuali saat dia tertarik pada sesuatu, dia akan menjadi sosok yang berambisi."

Mutiara mengangguk-anggukkan kepalanya paham, ini kali pertama ia menggali tentang Raka pada Rere secara langsung.

"Dan oh, gue kemarin lupa."

Friga memicing ke arah Rere, bertatapan sejenak lalu Rere mengedik sambil tertawa pelan.

"Koko gak terlalu suka buah naga tapi kemarin dia nyoba sweet smoothies buah naga buatan lo loh Fri." Goda Rere pada Friga.

Mutiara sedikit tercenung, keningnya berkerut samar. Dia masih ingat jelas, ia sendiri yang memberikan sweet smoothies itu pada Raka. Reflek, Mutiara menepuk jidatnya.

Mutiara ✔ [Completed]Where stories live. Discover now