XXXI

10.4K 1K 44
                                    

"Kalau ada seseorang yang mengatakan mencintaimu tanpa alasan, maka suatu saat nanti kamu harus siap ditinggalkan juga tanpa alasan."

-Mutiara Cantika Harjanto-

Seandainya jiwanya telah terbang ke langit tanpa tahu jalan pulang mungkin Mutiara telah merealisasikan keinginannya untuk jingkrak-jingkrak saking bahagianya melihat tampang Raka yang rupawan dengan setelan jas formal untuk acara resepsi pernikahan Dio. Kini prianya tertegun, terpana cukup lama bahkan mengedip pun mungkin Raka sampai lupa.

Mutiara sepertinya harus mematahkan paradigma Friga yang mengatakan jika hanya penampilan wanita seksi yang bisa membuat pria bertekuk lutut dalam sekali serang. Hanya tipikal pria pemburu nafsu yang seperti itu. Tapi Raka? Astaga, Mutiara tak pernah sebahagia ini melihat Raka terpesona dengan penampilannya yang jauh dari kata seksi.

Mutiara hanya mengenakan dress berbahan tulle yang memberi kesan glamour yang tak berlebihan berkat detail embellissement bunga. Panjang lengan hingga siku dan panjang dress sampai ke bawah lutut, tak ada detail yang terlalu mengekspos tubuh. Hadiah dari Rere yang katanya dibeli langsung dari Singapore. Soal harga, Mutiara menolak ingin tahu dan Rere juga tak memberi tahu. Parno akan price barang branded tapi ia tak pernah kapok dengan barang-barang mewah. Bukan inginnya berlaku hedon tapi kenyataannya harga tak pernah menafikan karya. Semakin tinggi harga semakin baik pula kualitasnya.

Tulle Maxi Dress itu Mutiara padankan dengan handbag dari coach dan sepasang sepatu Jimmy Choo pemberian Raka. Rambutnya yang berwarna caramel ia biarkan tergerai l, sedang untuk riasan wajah ia ingin tampak natural sekaligus soft, ia mengenakan lipstik berwarna fuchsia dan sedikit maskara, ditambah fake lashes dan winged eyeliner yang natural.

Perempuan di dunia ini pasti senang menjadi dambaan para kaum adam apalagi ditatap lekat nan intens oleh yang mereka cintai, namun perempuan di dunia ini juga tak akan bisa bertahan untuk stay cool jika diamati begitu lama. Pertahanan bisa goyah, ujung-ujungnya salah tingkah. Itu sudah pasti.

Jemari lentik Mutiara terangkat menyingkap rambut ke belakang telinga yang suka mengganggu, menyediakan pemandangan anting cantik nan imut. Makin terpesona lah Raka, dikira Mutiara adalah bidadari.

Dia tak tahu kapan terakhir bisa begitu lupa diri hanya karena terpesona oleh wanita cantik saking terlalu lama. Bukan karena tak ada wanita cantik di sekelilingnya, tapi karena tak ada seorangpun yang membuatnya berpaling dan jatuh cinta bukan lagi prioritasnya. Dulu.

"Ekhm." Mutiara berdeham singkat, wajahnya memerah karena malu diperhatikan penuh minat. "kita berangkat sekarang?" Raka yang tersadar dalam hati hanya bisa merutuk sekaligus menertawakan dirinya yang bertampang dungu.

"Maaf," bisik Raka mendekat ke sisi wajah Mutiara yang kini berwajah tegang akan kedekatan mereka. "You look perfect tonight."

Salting dikit sisanya kontan Mutiara memutar bola matanya menyembunyikan isi hati yang sebenarnya.

"Ini lirik lagu, bukan? Apaan sih koko," cetusnya cemberut.

Raka tersenyum senang, "setidaknya lagu itu menggambarkan tentang kamu malam ini dan tentang kita."

Oke, Mutiara mulai mencatat dalam otaknya ia kudu dan wajib searching google lirik lengkap lagu perfect itu karena ia sama sekali tak hapal.

Raka mengulurkan tangan meminta Mutiara dengan isyarat menggandeng tangannya. Setelah berpamitan pada orangtua Mutiara yang tengah menonton di ruang keluarga mereka pergi namun orangtua Mutiara yang telah lama mengenal Dio menitipkan salam sekaligus kado.

Mutiara ✔ [Completed]Where stories live. Discover now