"Pinter cari cowok ya Ra, ganteng lagi. Sedang berada dalam proyek memperbaiki keturunan, ya?"
-mantan gebetannya MutiaraJika ada yang bertanya tentang sosok Raka pada Rania maka saudari kembarnya itu akan langsung melontarkan bahwa Raka adalah saudaranya yang paling bawel. Raka bukan orang yang menjalani hidup luntang-lantung tanpa tujuan meski pernah kelihatannya hidupnya normal dengan bisnis yang lumayan sukses dan pekerjaan yang membutuhkan jam terbang yang tinggi. Raka sempat kehilangan arah, dia sudah sibuk menjalani apa yang seharusnya ia lakukan sembari mencari apa yang sebenarnya ia butuhkan. Lupakan tentang Raka yang sempat hilang arah tapi dia tetap orang yang sama, butuh perhitungan ketika ia mengambil langkah sebuah pilihan yang seumur hidup akan ia jalani.
Salah satunya, terkait hati nya yang tiba-tiba terpikat akan pesona Mutiara. Dia tak akan mengelak tapi ia butuh saran dan solusi, satu-satunya jalan yang ia percayai memegang rahasianya adalah Rania bukan orang lain. Seberapa sering mereka tak sependapat seirama dengan ke-solid-an sejak mereka berbagi tempat di rahim ibunda.
Raka butuh waktu untuk mengenal sebelum mendekat, ia bukan tipe pria yang datang meminta hati lalu akhirnya pergi karena menemukan ketidakcocokan. Raka adalah pria yang penuh kehati-hatian sama seperti dia berhati-hati pada hatinya sendiri. Walau dulu sempat kecolongan tanpa persiapan, menerima kenyataan pahit dengan lapang dada meski butuh waktu yang tak bisa dikatakan singkat. Kisah cinta nya memang tragis karena langkah yang dulu ia ambil sangat anti mainstream. Yang dicinta siapa yang jadi pacarnya siapa? Herannya, itulah yang menjadi konflik dan ia takut akan berimbas dimasa depan akan hubungannya dengan Mutiara.
"Yakin kan?" Rania bertanya dengan gestur santai, duduk dengan kaki terangkat bertumpu pada kaki yang lain. Dia tengah memastikan.
"Kalau nggak yakin, untuk apa aku melakukannya sejauh ini?"
"Ckk!" Rania berdecak. "Kalau yakin, kenapa masih stay di tempat yang sama Ka?" Rania membuang napas kasar. "Kamu mau aku ajarin gimana cara nge-chat cewek duluan?"
Raka menggeleng, tapi netra nya tak bertumpu pada sosok kembarannya melainkan portofolio yang berada di atas meja. Berisi sebuah rancangan arsitektur rumah sakit.
"Koko ku sayang," Rania memanggil saudara kembarnya dengan senyum mengembang tapi hatinya tentu saja jengkel. Dia ingin Raka fokus padanya. "Perempuan gak akan suka yang namanya ketidakpastian, jenuh itu pasti akan bertandang dan perasaan bisa pudar. Jangan bikin Mutiara nunggu, kadang perempuan bisa hidup dengan pria yang tidak mereka cintai tapi bisa ngasih kepastian akan cinta yang besar untuk mereka. Mungkin terdengar gila, tapi perempuan tuh sosok yang lembut, right? Mereka bisa mencintai karena terbiasa, mereka bisa mencintai karena seseorang yang selalu ada di sisinya, memberi perlindungan dan cinta yang besar. Perempuan makhluk ciptaan Tuhan yang sederhana. Mengambil hatinya gak sulit, Ka!! Aku yakin Tiara juga suka sama kamu." Cerocosnya cepat.
"Lagian kamu juga bilang kalau kamu yakin." imbuh Rania, lagi.
"Aku yakin sama dia tapi aku ragu dengan masa lalu aku." cetusan Raka membuat Rania mendengus.
Jika ada yang mengatakan bahwa kita hidup di masa kini dan masa depan bukan masa lalu Raka adalah orang pertama yang tak akan setuju. Bukan dia bersyukur akan kebodohan nya di masa lalu tapi masa lalu juga memegang andil terbesar seperti hubungan 'sebab-akibat'.
"Risiko mencintai adalah menerima segala hal yang ada pada diri pasangan itu. Bukan hanya Tiara tapi juga kamu. Seandainya kamu tahu masa lalu Tiara kamu bisa menerima dia?"
"Of course, aku sudah yakin dengan dia."
"Kalau gitu bergerak, Ka! Kamu gak mungkin kan mengambil kesimpulan tak mendasar itu? Gimana kamu tahu kalau kamu aja gak nanya!!" Rania kembali membuang napas kasar, gestur tubuhnya mendadak tegak. "Udah, terserah kamu saja deh. Tapi kalau Mutiara jatuh ke pelukan Arvian anak dari pemilik yayasan tempat Tiara ngajar kamu jangan nyesel karena yang aku dengar dari Friga sudah lama cowok itu care sama Tiara cuma Tiara aja yang belum merespon. Itu sama Arvian yang tiap hari ketemu sama dia lho Ka, bukan kayak kamu yang ketemunya di moment-moment tertentu saja." tutup Rania segera berdiri berjalan dengan anggun meninggalkan ruangan Raka, sudah waktunya ia kembali bekerja.

YOU ARE READING
Mutiara ✔ [Completed]
RomanceRakasa Regantara dan Mutiara Cantika Harjanto adalah sedikit dari manusia yang memiliki kasus serupa. Gagal Move On. Sayangnya, siapa yang akan menyangka saat setelah mereka mengalami hal pahit mereka berjumpa dengan perbedaan karakter yang jauh be...