Raina PovSaat kejadian waktu itu, membuatku sangat malu jika bertemu dengan Fauzan.
Aku juga tidak ingin bertemu dengannya dulu, jika dia bertamu kerumah, aku keluar rumah dengan alasan kerja kelompok.
Aku tidak mau kejadian yang sama terulang lagi, aku sudah sangat malu.Sekarang hari senin, aku kembali kerutinitas, yaitu menuntut ilmu, sebelum sekolah aku kerumah Sopia, kami selalu berangkat sekolah bersama.
"Assalamualaikum Sopia, udah siap? Yuk berangkat!" Ajakku pada Sopia
"Wa'alaikumsalam, udah dong, gak lihat gue udah cantik gini hehe, siap!" Jawabnya antusias
Kami pun menunggu angkutan umum untuk sampai kesekolah, tak banyak yang kami bincangkan. Hanya membahas soal yang tidak penting.
"Oya Rain, waktu itu lho mau curhat apa?" Tanyanya, masih ingat aja dia.
"Kalau aku ceritakan kejadian itu sama Sopia, yang ada dia malah meledekku, sebaiknya aku jangan beritahu Sopia soal itu". Gumamku dalam hati.
"Oh itu.. nanti aja ya kalau sampai disekolah" kataku pada Sopia.
"Okelah kalau gitu". Jawabnya dengan ancungan jempol
Tak sampai 30 menit, kami sampai disekolah tercinta.
"Selamat pagi Pak Didin!". Sapa kami pada satpam sekolah, pak didin.
"Pagi juga Neng geulis Raina, Sopia". Jawabnya ramah.
Kami pun langsung menuju kekelas IPA 2. Saat didepan perpustakaan kami bertemu dengan Ferdi. Ferdi pun langsung menyerahkan buku pada sopia.
"Sopia, ini buku lho" sambil menyodorkan buku pada Sopia.
"Jangan tanya gue dapat dari mana, buku ini ketinggalan dibawah meja lho, gue tau lho pasti dari kemarin cari ini kan?". Tanyanya pada Sopia.Sopia pun langsung mengambil buku itu dari Ferdi sambil tersenyum senang.
"Aduh makasih ya Fer, lho tau aja sih gue emang dari kemarin cari buku ini. Eh.. taunya malah ketinggalan." Katanya langsung mencium bukunya."Iya sama-sama.. lain kali diingat dong, belum tua udah pikun, gimana kalau udah tua, mungkin sampai lupa sama suami hahaaha..." Ferdi tertawa renyah sekali, sampai aku pun ikut tertawa melihat raut wajah Sopia mendadak berubah.
"Sopia itu emang suka kelupaan, udah level akut deh pikunnya hahaha.." timpalku ikut menjaili Sopia.
Sopia memang sering kali lupa, jadi teman-teman yang lain juga menjuluki dia, Si Ratu Pikun.
"Ihhh.. kalian kok malah ngeledek gue sih, emang pikun gue sampai segitunya ya. Masa iya sama suami sendiri lupa sih, ya gak lah!" Jawab Sopia dengan tangan berlipat didada.
Wajahnya jangan ditanya lagi, cemberut pastinya."Iya..iya.. kita minta maaf deh, jangan ngambek gitu dong si ratu pikun haha..." Ejek ferdi lagi.
"Auu ahh... kalian pagi-pagi udah bikin kesel, gue pergi aja!" Ujar Sopia langsung pergi meninggalkan kami.
"Ehh.. Sopia tungguin dong! Main tinggal-tinggal aja ni anak..!'' Kataku sambil mengejar Sopia.
Ferdi pun juga berlari kearah kami, dan kami pun langsung menuju kelas.
Kami bertiga memang satu kelas, dan Ferdi ini satu-satunya teman cowok yang akrab dengan aku dan juga Sopia."Maaf ya Sop udah bikin lho kesel, lho sih kalau kesel suka imut gimana gitu." Ujar Ferdi
"Gue suka aja kalau udah jailin lho" timpalnya lagi sambil nyengir kuda."Lho tu yaa, dari dulu emang nggak pernah berubah, suka banget jailin gue!" Kata Sopia.
"Sopia kamu kaya gak tau Ferdi aja, dia itu hobinya memang bikin kamu kesal tiap hari haha.." Ujarku, Ferdi memang sangat suka menjaili Sopia, lama-lama jatuh cinta tu mereka.
Kring.. kringg...kring..
Bel masuk berbunyi, masuklah kepala sekolah kekelas kami, tidak biasanya pak Gani masuk, beliau tidak ada jadwal mengajar hari ini."Assalamualaikum, anak-anak!" Sapanya pada kami sekelas.
"Walaikumsalam pak!" Jawab kami serentak.
"Hari ini kalian tidak belajar, karna ada Sosialisasi, jadi kalian sekarang ke Lab Biologi!" Titah pak Gani pada semua muridnya.
"Sosialisasi tentang apa pak?" Tanya Ridho teman sebangku Ferdi.
"Kalian pergi saja kesana, nanti tahu sendiri, ayo cepat ke Lab!" Kata kepsek.
Kami pun langsung menuju Lab Biologi, tempat Sosialisasi berlangsung.
***
Maaf yah teman baru update sekarang. Jangan bosan yah sama ceritaku ini😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Terakhir
SpiritualPertemuan tidak disengaja itu membuat kedua insan itu saling mencintai dalam diam. Raina gadis polos bertemu dengan polisi muda tampan yang bernama Fauzan, lelaki sopan dan tentunya sangat sholeh. Tanpa mereka sadari benih-benih cinta mulai tumbuh...