25. Perasaan Cinta

1K 63 2
                                    

Acara Yasinan sudah dimulai, Raina sedang ikut membaca juga Disampingnya ada Fatimah dan Sopia. Sedangkan Fauzan, Dimas maupun Ferdi sedang duduk disamping Ayah Raina.
Kok bisa ada Ferdi? Karna dia baru datang.

Flashback on

"Assalamualaikum!" Sapa Ferdi dengan muka so coolnya.

"Wa'alaikumsalam!" Jawab semua orang yang ada didalam kecuali Sopia.

Sopia kesal kenapa disini harus ada Ferdi juga, dia bosan kalau setiap hari melihat wajahnya yang sok kegantengan itu. Ferdi ganteng sih sebenarnya cuma karna Sopia tidak suka ya mau bagaimana lagi, orang ganteng pasti juga dibilang jelek.

"Dosa lo kalau nggak jawab salam gue!" Ujar Ferdi melirik Sopia.

"Bodo amat!" Jawabnya sinis.

"Maaf ya sebelumnya kepada nyonya Sopia dan tuan Ferdi, berkelahinya ditunda dulu. Mau mulai soalnya." Kata Raina meninbrung obrolan mereka, bisa berabe kalau dibiarkan.

Sopia mendengus sebal, dan langsung menyuruh Raina megusir Ferdi.

"Rain kenapa sih ada si makhluk astral disini, bikin gue enek aja, suruh dia pulang coba!" Masih dengan muka sinis melirik ke Ferdi.

"Raina ngundang gue masa gue nggak datang sih, lagian lo kenapa sih benci banget sama gue? Salah gue apa coba Sopia?" Memperlihatkan wajah sendu yang dibuat-buat.

"Salahnya lo itu karna lo nyebelin!" Jawab Sopia dengan nada marah.

"Gue bakal berubah jadi semakin nyebelin demi lo, asal lo mau jadi cewe gue, gimana?" Tutur Ferdi dengan alis naik-turun.

"What? Lo mau berubah jadi makin nyebelin kalau gue nerima lo gitu? Itu sama aja gue masuk kekandang buaya. Gue nggak mau!" Mengalihkan wajahnya kearah lain, semakin kesal Sopia dibuatnya.

Gilak aja sih kalau mau nembak cewe itu harus berubah jadi lebih baik dong, lah si Ferdi masa malah makin nyebelin kalau Sopia mau jadi ceweknya dia. Bener-bener konyol.

"Kalian nembak-menembak di waktu yang nggak tepat, kalian berdua nggak malu dilihat banyak orang?" Raina membuka suara, dia jengah dengan manusia didepannya ini. Selalu aja bikin keributan.

"Bukan mau gue, dianya aja terlalu pede, sapa juga yang mau sama cowok astral, aneh, gesrek kayak dia!" Jiwa kekesalan Sopia masih berapi-api.

"Nggak boleh ngomong gitu lo Sop, entar tergila-gila sama gue baru tahu rasa lo. Gue ketawa in nanti kalau lo sampai jatuh cinta sama gue." Ucap Ferdi dengan masih tampang so coolnya dan pede yang terlalu tinggi.

"Nggak akan terjadi!" Jawab Sopia dan langsung menarik Raina pergi.

Flashback Off

Semua tamu undangan tengah duduk dengan rapi, dan memperhatikan Raina yang sedang membuka acara hari ini. Fauzan memperhatikan Raina yang sedang berbicara didepan. Matanya tak pernah lepas dari kecantikan Raina, sepertinya Fauzan sekarang benar-benar jatuh cinta.

"Assalamualaikum wr.wb. Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kita semua bisa hadir disini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/ibu yang telah meluangkan waktunya menghadiri acara ini. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi besar kita yaitu, Nabi Muhammad SAW. Mari langsung kita mulai acaranya." Raina memulai acaranya.

Mereka semua membaca dengan seksama, dan Raina sesekali melirik Fauzan yang sedang fokus membaca surah Yasin. Suaranya bisa Raina dengar sekilas, karna jarak mereka sedikit jauh, dan juga suara orang-orang yang membaca, jadi Raina hanya bisa mendengar sedikit saja.

Pilihan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang