35. Pasangan Jahil

574 35 4
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.

Mereka sudah sampai dipusat perbelanjaan, Fauzan langsung membawa troly. Sedangkan Raina gadis itu mencari bahan keperluan mereka selama sebulan. Sesekali Fauzan melirik istrinya yang sedang fokus memilih.

"Kayak gitu aja udah cantik, apa lagi kalau tambah senyum." Gumamnya yang masih bisa didengar oleh Raina.

"Apa mas?" Fokus Raina teralih ke arah Fauzan.

"Eh.. nggak ada kok nggak ada." Fauzan jadi salah tingkah, ternyata tadi Raina mendengar, ya walaupun sedikit sih.

Raina hanya ber-oh ria, dan berjalan kearah rak mie instan. Sebenarnya Raina tidak ingin menstok mie instan, karna menurutnya itu kurang sehat. Tapi suaminya itu merengek mau mie instan, jadi Raina turuti saja kemauan suaminya itu.

"Yang, mas kesana dulu ya." Fauzan menunjuk rak susu kotak.

"Iya mas." Sahutnya tanpa menoleh kearah Fauzan.

Tanpa babibu, Fauzan langsung kesana, ia ingin membelikan istrinya susu. Yang Fauzan tahu istri kecilnya itu memang suka sekali dengan susu coklat, mirip anak kecil saja pikirnya.

Fauzan langsung menghampiri Raina yang masih berada ditempat yang sama, dan langsung menaruh susu kotak coklat yang sangat banyak ia beli. Kayak mau jualan aja.

"Mas kok banyak banget belinya." Tanya Raina heran.

"Nggak papa sayang, ini buat kamu semua." Sahutnya dengan cengiran khasnya.

"Tapi ini kebanyakan mas, satu aja cukup kok, kembaliin sana!" Titahnya, Raina tidak suka Fauzan membuang uang dengan membeli banyak susu untuknya, lebih baik uangnya disimpan saja.

"Biarin aja sih Yang." Balasnya acuh.

"Tapi ini kebanyakan mas!" Desis Raina sebal, suaminya ini bebal dikasih tahu.

"Enggak banyak kok, orang cuma sepuluh kotak." Balasnya santai.

Raina menghela nafas pasrah, ternyata Fauzan sangat menyebalkan. Dan jangan lupa, 'KERAS KEPALA'.

"Au ah!" Raina langsung berjalan meninggalkan Fauzan.

"Lah, ngambek dia?" Heran Fauzan.

Lalu, Fauzan langsung mengejar istrinya. Karna buru-buru, tak sengaja Fauzan menabrak seseorang.

Buakkk!

"Adoh! Atit banget kaki gue anjir!" Teriak cowok yang ditabrak Fauzan.

"Astaga naga, ngapa lo nabrak gue!?" Sahut Fauzan kesal.

"Heh, dimana-mana lo yang nabrak gue. Ngapa lu malah nyalahin gue sih?!" Balasnya ketus, yang salahkan memang Fauzan.

"Lebay amat sih lu Dim, Dim." Ya, orang yang Fauzan tabrak adalah Dimas, sahabat bobroknya.

"Lebay-lebay pala lu, kaki gue sakit nih, makanya jalan tuh pake mata!" Dengusnya sebal.

"Dimana-mana jalan tuh pake kaki." Jawab Fauzan enteng.

"Lo yang salah bukannya minta maaf kek!" Percayalah Dimas semakin kesal dibuatnya.

"Ada yang lebih meresahkan dari sekedar minta maaf sama lo, istri gue lagi ngambek perdana. Gue mau ke dia dulu, entar istri gue tambah marah." Resah Fauzan.

"Jadi ceritanya suami-suami takut istri nih?" Dimas terkekeh geli, ternyata Fauzan sekarang benar-benar jadi bucin.

"Jangan ngeledek gue, entar Lo juga bakal kayak gitu kalau udah nikah." Sahut Fauzan.

Pilihan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang