6. Percakapan

1.8K 84 0
                                        

Setelah perdebatan aku dengan bunda, membuat aku pusing tujuh keliling.
Pasalnya bunda mau aku menikah dengan Fauzan, sedangkan aku dengan Fauzan tidak ada hubungan apa-apa.
Aku juga tidak terlalu dekat dengan Fauzan, kalau dia kerumah, dia cuma ngobrol sama ayah dan bunda.
Aku? Tentu saja aku hanya melihat mereka bersenda gurau, sepertinya anak mereka Fauzan bukan aku.

Huh sebal, saat Fauzan sering kerumah untuk bertamu, bunda sama ayah seakan kedatangan orang penting. Sampai-sampai putri mereka sendiri tidak dianggap kalau ada Fauzan si polisi itu. Seakan dia sudah mengambil bunda dan ayah dariku.

Aku langsung menuju kerumah Sopia, karna kami bertetangga jadi gampang sekali kerumahnya.
Tinggal 5 langkah cus sudah sampai dirumah Sopia.
Saat aku keluar dari rumah, tiba-tiba ada yang datang, siapa lagi kalau bukan Fauzan si polisi itu.

"Assalamualaikum". Katanya mengucapkan salam

"Walaikumsalam". Jawabku sekenanya, dan dengan senyum yang selalu melekat dibibirku.

"Kamu mau kemana Rain?" Tanyanya.

"Aku mau kerumah Sopia, kamu masuk aja didalam ada ayah sama bunda". Ujarku dengan ramah.

"Bisa saya antar kamu kerumah temanmu? Nggak baik perempuan pergi sendiri". Katanya ingin mengantarkan aku.

"Ohh.. nggak perlu Fauzan, rumah temanku dekat kok, paling 5 langkah aja udah sampai kerumah Sopia". Kataku

"Baiklah kalau begitu, hati-hati ya, saya masuk dulu". Katanya dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.

"Iyaa.. kalau gitu aku permisi dulu". Jawabku dengan seyuman pula, dag dig dug rasa jantungku.

Aku pun segera pergi kerumah Sopia.
Sesampainya dirumah Sopia, aku pun langsung mengetuk pintu rumahnya.

Tok...tok..tokk..

"Assalamualaikum! Sopia". Ujarku sedikit berteriak.
.........
"Kok nggak ada jawaban ya". Lirihku.

Kucoba mengetuk sekali lagi
Tok..tokk..tok...
"Asslamualaikum, sopia!".
........
Tetap tidak ada jawaban dari dalam.

Aku coba menghubungi sopia
Tutt...tutt...tutt .. tersambung.

"Assalamualaikum, halo?

"Walaikumsalam, Sop kamu dimana? Aku didepan rumahmu ni". Kataku

"Maaf Rain papa sama mama keluar kota, dirumah gak ada siapa-siapa" . Ujarnya diseberang sana.

"Terus kamu dimana? Pantas aja aku ketuk dari tadi orangnya gak keluar-keluar''. Ujarku

"Hehe.. gue juga ikut mereka Rain, emangnya ada perlu apa?'". Tanyanya.

"Nggak papa sih cuma mau ketemu kamu aja, yaudah deh kalau gitu aku pulang aja, cepat pulang ya aku kesepian". Rengekku

"Haha.. iya deh, tumben lho kaya gitu, pasti mau curhat iyakan?" Tanyanya, dia memang selalu tau hehe...

"Kamu bisa aja sih Sop, iya aku pengen curhat tapi kamunya gak ada, ya udah kalau gitu aku tutup dulu ya, nanti kita ngobrol lagi, Assalamualaikum Sopia!". Kataku mengakhiri telepon.

"Ya udah deh kalau gitu, Walaikumsalam Raina bawel". Jawabnya.

Tut...tutt...tut... sambungan terputus

Mau tidak mau, aku balik lagi kerumah.

***

Pilihan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang