Seminggu setelah acara kelulusan Raina di SMA, Fauzan dan Raina akan melangsungkan pernikahan dihari yang baik yaitu Jumat.
Keluarga besar dari pihak laki-laki sudah berkumpul dirumah Raina.Pernikahan ini dipercepat karena menunda-nunda itu tidak baik, dan lagi Raina setuju-setuju saja. Fauzan maupun Raina sangat tidak sabar untuk bersama. Ngebet banget kaya authornya.
Sopia sedang berada dikamar menemani Raina, ia tak menyangka sahabatnya akan secepat ini meninggalkannya menikah. Padahal Sopia ingin kuliah bersama Raina, tapi mau bagaimana lagi. Sahabatnya hari ini akan menjadi seorang istri, ia ikut senang untuk itu.
"Raina gue nggak nyangka lo bakal duluan dari pada gue?" Ujar Sopia.
"Aku juga." Balasnya pelan sambil mengulum senyum.
"Dan yang bikin gue nggak nyangka itu, lo nikahnya sama pak polisi!" Ujarnya lagi.
"Umm, aku juga." Balas Raina lagi.
"Ishhh! Jawaban lo itu-itu mulu, sebel deh!" Kesal Sopia.
"Jangan marah gitu ah jelek tau." Bujuk Raina.
"Lo sih." Balasnya ketus.
Raina hanya terkekeh mendengar dengusan sebal dari sahabatnya itu. Raina juga tak menyangka jika ia hari ini akan menjadi seorang istri, dan menjadi nyonya Fauzan.
Hari ini semua keluarga sangat bahagia, terlebih lagi Fauzan. Ia akan mengucap janji suci.
Raina sedang dirias, ia begitu cantik dibalut dengan kebaya putih, penampilannya saat ini bak bidadari. Bunda sampai pangling dengan putrinya.Apa lagi sang ayah sangat senang sekaligus sedih karena akan melepas putrinya pada orang lain. Tapi ia agak tenang karena yang akan membersamai putrinya adalah lelaki baik dan sholeh, ia percaya Fauzan bisa menjaga Raina dengan baik dan bisa membawa Raina ke jannah-Nya.
Setengah jam lagi prosesi akad akan dilaksanakan, Raina juga sudah selesai dirias, bunda dan Sopia yang selalu setia menemani Raina dikamar turut bahagia karena gadis ini akan sah menjadi seorang istri.
Sedangkan Fauzan ia sangat gugup, tapi Fauzan yakin bahwa ia akan lancar mengucap janji suci tersebut. Ia berjanji akan menjadi imam yang baik untuk istrinya Raina. Fauzan akan berusaha menjadi suami terbaik untuk Raina.
Fauzan sudah bersiap-siap duduk didepan penghulu, Raina menunggu didalam sampai ijab qobul diucapkan oleh suaminya Fauzan. Raina menunggu dengan hati berdebar, ia selalu berdoa didalam hati semoga hari ini lancar.
Satria sudah duduk disamping penghulu, hari ini ia akan melepas putri semata wayangnya, melepas putri kecilnya.
Fauzan menarik nafas pelan, tangannya sudah menggegam tangan penghulu. Bismillah ucapnya dalam hati, semoga ia bisa mengucapkan dengan lantang.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Raina binti Satria dengan seperangkat alat sholat dibayar Tunai!" Ujar penghulu.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Raina binti Satria dengan seperangkat alat sholat dibayar Tunai!" Sekali tarikan nafas Fauzan sudah mengucapkannya dengan lantang.
"Sah?"
"Sah!" Ujar saksi serentak.
"Alhamdulilah." Ujar para saksi.
Fauzan bersyukur didalam hati karena ia berhasil mengucap janji suci dengan sekali tarikan nafas.
"Alhamdulilah, terima kasih ya Allah engkau sudah memudahkan kami untuk menikah." Ucap Raina dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Terakhir
SpiritualPertemuan tidak disengaja itu membuat kedua insan itu saling mencintai dalam diam. Raina gadis polos bertemu dengan polisi muda tampan yang bernama Fauzan, lelaki sopan dan tentunya sangat sholeh. Tanpa mereka sadari benih-benih cinta mulai tumbuh...