Happy reading!!
Pagi hari saat jam tepat menunjukkan jarumnya ke angka tujuh. Aerlyn sudah siap untuk berangkat kesekolah dengan rambut dikucir serta kacamata yang melekat membuat Aerlyn tambah imut.
"Ibu, Aerlyn pergi dulu ya." Kata Aerlyn melambaikan tangan.
"Tunggu Aerlyn!" Cetus sang ayah yang seketika membuat langkah Aerlyn terhenti.
"I..iya yah, ada apa?" Tanya Aerlyn gugup.
"Ayah anterin ya! Aerlyn mau kan?" Ajak Surya.
"Ah..mau yah, Aerlyn mau banget!" Balas Aerlyn.
Memang sekarang keadaan baik-baik saja. Tapi yakin akan bertahan lama?
Aerlyn mencium punggung tangan ayahnya dengan lembut sembari melambai kecil kearah sang ayah.
Baru beberapa langkah berjalan, tanpa disangka-sangka seorang pemuda bermata sipit datang menghampiri Aerlyn."Hallo manis!" Godanya.
"Eh..lo siapa?" Cekal Aerlyn.
"Lo gak perlu tau! Tapi yang jelas lo bakalan jadi milik gue." Mengelus pipi Aerlyn.
"Maksud lo apa ha megang-megang orang sembarangan? Gue gak bakalan mau jadi milik siapapun bahkan milik lo!" Teriak Aerlyn .
"Oh..jadi lo nolak gue? Denger ya! Gue, akan pastiin kalo lo bakal jatuh ke pelukan gue nanti!" Kata orang itu sambil mencengkeram tangan Aerlyn yang seketika meringis kesakitan.
"Woi! Lo ngapain ha? Lepasin tangan kotor lo itu!" Laily datang dan berusaha melepaskan tangan orang itu.
"Kasar banget sih jadi orang! Sama cewek lagi." Gertak Laily.
"Eh..tukang serong! Jangan ikut campur dehh." Cekal orang itu.
Ya..kalian tahu Laily itu seperti apa kan? Dalam masalah seperti ini dengan mudah ia selesaikan dengan perdebatan super panjang yang ia punya.
"Pergi sana lo!" Usir Laily.
"Dasar lo...." Kata orang itu terputus.
"Lo ngapain disini sih? Cari masalah sama cewek lagi, malu nih di liatin orang."
"Jagain tuh temen! Bisa-bisanya ganggu orang sembarangan! Hu.." Cibir Laily.
Orang itu hanya diam sambil tersenyum kearah Laily. Laily tidak menggubris walaupun menurutnya senyuman itu sangat manis.
"Lo ga papa kan Lyn?" Tanya Laily.
"Udah..gak usah di pikirin." Kata Aerlyn santai.
Dua sejoli itu langsung memasuki kelas. Ternyata kelas lebih ribut dari biasanya. Anya dan komplotannya yang merupakan seleb dikelas bahkan terlihat berdiri diatas kursi dan berteriak-teriak tak jelas. Tentunya dengan maksud agar diperhatikan semua orang.
Sampai bel jam pertama berdering semua kericuhan berubah menjadi tenang. Jam pelajaran pertama adalah biologi pelajaran yang Aerlyn suka.
Kericuhan mulai semarak lagi saat semua guru melakukan rapat diruang guru pada jam pelajaran kedua. Pak Guntur hanya memberikan tugas untuk sementara waktu selagi rapat berlangsung. Anya dkk langsung keluar kelas. Menebar pesona keseluruh penjuru kelas lain.
Aerlyn yang merasa bosan hanya membaca buku dan menyelesaikan tugas dari pak Guntur tadi sedangkan Laily duduk disamping Aerlyn sambil bermain game online dihandphone-nya.
"Siapa sih yang gangguin lo tadi pagi?" Tanya Laily dengan pandangan lurus ke hp-nya.
"Gak tau lah, yang jelas dia nyebelin banget!" Kata Aerlyn sembari membolak-balikkan buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me [End]✓
Teen Fiction(CERITA BELUM DIREVISI) Cek n enjoy to story'😋 Yang jelas takdir gue buruk, bertemu dengan pria cacat mental dan bahkan gue harus menyebutnya sebagai ayah, yang benar saja? Hidup gue dulu berjalan baik bagai sebuah dongeng, tapi sekarang semua tera...