Selamat reading!
"Huh..lo harus bisa merubah ini Aerlyn! Pergi untuk bersenang-senang dan semuanya pasti akan baik-baik aja!" Aerlyn menatap penuh amarah didalam cermin
Aerlyn krasak krusuk mengambil sesuatu dari dalam lemarinya. Mengambil sepasang kontak lensa berwarna biru cerah. Melepaskan kacamata besar yang selalu ia gunakan dan memasang kedua kontak lensa itu dengan hati-hati. Rambut sepanjang bahu yang selalu ia kucir, sengaja digerai lepas. Ditambah dengan sedikit hiasan rambut. Cantik sekali! Transformasi wajah yang menakjubkan! Hanya bermodalkan dua buah kontak lensa, Aerlyn terlihat berbeda.
"Lo sudah bisa keluar Aerlyn! Lo bisa lakuin itu!"
Aerlyn keluar kamar dengan wajah yang santai, melihat sekitar dan mencari keberadaan sang ibu. Ia masuk dapur, melihat sosok ibu yang sibuk mengaduk sesuatu didalam sebuah wajan yang sedang mendidih.
"Ibu!" Panggil Aerlyn datar
"Eh?" Essy melihat dengan wajah bingung seakan-akan ia tidak tahu kalau orang yang didepannya ini bukanlah Aerlyn
"Aerlyn pergi dulu Bu! Entah jam berapa nanti akan pulang!" Aerlyn langsung berbalik badan tanpa menghiraukan apa tanggapan ibunya
"Tapi nak...!" Sahut Essy terputus
Aerlyn pergi menyusuri jalan tepat dibelakang apartemennya. Disana ada sebuah bar yang cukup besar dan juga tersohor.
Jalan sedikit canggung, tapi tetap berani. Aerlyn tetap berjalan lurus mendekati tempat minum, walaupun sedikit risih dengan orang-orang yang ngedugem seperti orang gila. Sana sini sex bebas. Sana sini tercium bau miras yang begitu kuat. Ia belum terbiasa dengan suasana ini.
Ditempat minum, Aerlyn duduk dan terus memperhatikan keadaan sekitar. Sampai datang seorang pelayan bar dengan sopan menyapa Aerlyn.
Aerlyn menatap penuh rasa cemas saat dia mengetahui pelayan bar didepannya adalah Dion!.
Aerlyn menelan salivanya dengan kasar. Tak mampu berkata apa-apa lagi, satu hal yang dia harapkan, semoga Dion tidak mengenalinya.
"Nona? Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Dion
Aerlyn terdiam, bahkan tidak mendengar Dion berbicara karena saking terkejutnya.
"Nona? Mau minum apa?" Tanyanya lagi
"Oh...ya! Hm..soda tanpa alkohol satu!" Balas Aerlyn tersendat-sendat
"Siap! Segera diantar!" Kata Dion tersenyum lebar
Aerlyn menghela nafas lega karena Penyamarannya ternyata berhasil. Dion sama sekali tidak mengenalinya.
"Ini! Silahkan menikmati!" Sapanya sopan
"Oh ya! Terimakasih!" Cetus Aerlyn
Dion duduk diseberang tempat duduk sehingga bisa berhadapan langsung dengan Aerlyn.
"Lo nampak baru disini! Nama Lo siapa?" Tanya Dion kecil
"Ya! Gue baru disini! Nama gue..hm..Alexa! Rasanya sungguh canggung disini!" Jawab Aerlyn
"Memang seperti itu! Orang-orang baru disini memang seperti itu! Tapi kalau sudah terbiasa lo bisa seperti mereka!" Dion menunjuk sekelompok orang yang tertawa bebas bersama lawan jenis dengan berbagai minuman keras diatas meja mereka
"Hm.. gue gak tertarik! Tujuan kemari hanya untuk tenang dan santai aja! Gak ada maksud lain!" Kata Aerlyn
"Menarik! Jarang kali gue menemuin orang kayak Lo!" Dion tertawa kecil
"Begitulah!" Aerlyn minum satu teguk
"Lo..baru bekerja disini?" Tanya Aerlyn
"Hm..sudah jalan satu minggu sih, soalnya gue baru pindah ke daerah sini!" Jawab Dion langsung
Satu malam yang berbeda bagi Aerlyn. Ia harus bisa jaga identitas agar tidak bisa dikenali siapapun. Dan Aerlyn mana tahu kalau pelayan bar disini adalah Dion? Kalau saja Aerlyn tahu sebelumnya, pasti ia tidak mau datang kesini.
Jarum pendek jam menunjuk ke angka 2. Sudah lewat dini hari. Aerlyn sampai lupa kalau hari ini ia sekolah.
"Gue balik dulu! Udah lewat tengah malem nih!" Pamitnya
"Baru jam dua malem kok! Cepetan amat!" Kata Dion
"Gak! Gue mau pulang!" Aerlyn langsung pergi
"Aneh!" Gumam Dion
.
.
.
"Hoamm!!" Aerlyn beberapakali menguap ditempat duduknya juga beberapakali mengusap matanya karena mengantukAerlyn merebahkan kepalanya diatas meja. Memejamkan matanya berharap bisa tertidur.
"Woi!" Kejut Laily "Masi pagi lho! Ngapain Lo ngorok kek orang gak tidur semalaman aja?" Cetus Laily
Emang benar apa yang dikatakan Laily. Balik dari bar, Aerlyn langsung bersiap untuk pergi kesekolah, ia benar-benar mengantuk.
"Ih..apaan sih Lo Laily! Suka-suka gue dong! Mana Lo yang sewot lagi! Gue mau tidur! Udah pergi sana!" Titah Aerlyn
"Yeh..dibilangin malah nyelonong nih anak! Gue siram baru tau rasa!" Laily pergi keluar meninggalkan Aerlyn yang masih merebahkan kepalanya bermaksud ingin mengambil sedikit air untuk membangunkan Aerlyn
Cipratan air mampu menyadarkan Aerlyn yang hampir tertidur. Mengusap dengan kasar wajah yang basah karena Laily tadi.
"Laily..Lo ngapain sih? Basah kan muka gue!" Gerutu Aerlyn
"Habisnya Lo gue bilangin gak mau! Gue cipratin air deh!" Laily mengangkat bahunya
"Lo gak ngerti juga ya? Gue bilang gue ngantuk! Lo sewoott...terus! Kayak kakak gue aja! Udah pergi sana! Males gue lama-lama sama Lo!" Aerlyn pindah posisi kebelakang dengan kesal
"Karena gue sayang sama Lo Lyn!" Bisiknya sedih
Laily tak mampu berbuat banyak. Ia hanya bisa pergi agar Aerlyn tidak kesal lagi.
"Lyn? Lo tidur ya?" Tanya Dion yang baru datang ketika melihat Aerlyn yang tertidur pulas dibangku belakang yang kebetulan kosong
"Apaan sih Lo! Apa Lo rugi kalo gue tidur ha? Gak kan? Udah pergi sana!" Usir Aerlyn dengan mata yang masih terpejam
Dion meletakkan tasnya yang lumayan berat itu. Sekali-kali merasa heran dengan kelakuan Aerlyn, selama seminggu ia belajar disini, ia tak pernah melihat Aerlyn tertidur dikelas seperti sekarang.
"Udah...biarin aja!" Sapa Laily kecil
***
Tbc
Voment terus! Jangan lupa!😉😉
•
•
•
![](https://img.wattpad.com/cover/149619588-288-k308827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me [End]✓
Teen Fiction(CERITA BELUM DIREVISI) Cek n enjoy to story'😋 Yang jelas takdir gue buruk, bertemu dengan pria cacat mental dan bahkan gue harus menyebutnya sebagai ayah, yang benar saja? Hidup gue dulu berjalan baik bagai sebuah dongeng, tapi sekarang semua tera...