(25) 180 DERAJAT

31 8 0
                                    


Ye..sudah update!

"Udah beresin baju belum?" Tanya serius Laily

"Hum.." Arka hanya menjawab dengan tidak jelas

"Kamar Lo dimana?" Lanjut Laily

"Situ!" Arka menunjuk

Laily menarik tangan Arka, mirip seperti emak-emak nyuruh pulang anaknya waktu magrib.

Benar saja, baju-baju berserakan dimana-mana. Untung ruangannya besar jadi Masi bisa untuk bernapas.

Laily melihat sinis kearah Arka. Spontan Arka buang muka.

"Jadi nungguin gue dulu biar beres ya?" Laily mencubit pipi Arka

"Hehe..iya, jujur gue gak bisa beres-beres!" Kata Arka jujur

"Cepet duduk!" Cetus Laily yang duduk diatas ranjang

Sebagai pacar yang baik, Arka menurutinya. Satu per satu baju Laily lipatkan, beda halnya dengan Arka yang sedari tadi memandang terus wajah Laily.

"Lo gak sedih gue pergi?" Tanya Arka

"Sedih sih iya, tapi gimana lagi ini kan mimpi Lo!" Jawab Laily tanpa melihat kearah Arka

"Gue tau Lo sedih banget kan? Maaf kalo gue ninggalin Lo kek gini!" Arka menunduk

"Udah..gue bisa laluin ini! Tenang aja!" Laily mengembangkan senyum palsu kearah Arka

"Lo bakal kuat LDR-AN sama gue nanti?" Arka memegang tangan Laily

"Gue...bisa!" "Hiks.." Laily tak tahan lagi, air matanya bercucuran keluar

Arka langsung memeluk Laily, tangisan Laily bisa terbendungi saat berada di dekapan Arka.

"Gue gak yakin Arka!!" Rengeknya

"Seharusnya gue gak ambil keputusan ini dari awal kan Laily? Maaf Laily! Ini udah terlanjur!" Kata Arka

Air mata Laily berhenti keluar, Arka menyeka air mata Laily dengan ibu jarinya.

"Setelah dipikir-pikir, gue gak berhak larang Lo Arka! Justru gue seneng Lo bisa sekolah diuniversitas yang bergengsi! Gue bangga punya Lo yang kek gitu!" Laily tersenyum

"Lo..elo..baik banget!!" Arka yang selanjutnya menangis

"Hei! Jadi Lo kira gue gak baik sebelumnya ha?" Laily berkacak pinggang

"Eh..ng-nggak! Bukan gitu, gue cuma terharu!" Jelas Arka

"Udah..jangan nangis lagi! Ntar kagak siap-siap beres-beres nya!" Cetus Laily

Arka mengangguk, kali ini dia ikut melipat beberapa baju yang terbentang dari pintu sampai lemarinya.

"Laily?" Panggil Arka

"Ya?"

Arka memegang pipi Laily, ia mendekatkan wajahnya, bibir mereka saling bertautan. Inilah yang dinamakan first kiss.

Laily memegang bibirnya sembari tersenyum kecil. Ia memandangi Arka yang bahkan tidak ada reaksi setelah apa yang dia lakukan.

"Gue tambah sayang sama Lo!"

15 menit kemudian...

"Udah!" Laily menggeliat karena sedikit lelah

"Makasi ya!"

"Gak! Gue yang bilang makasi ke Lo soalnya udah buat gue klepek-klepek!!" Laily tertawa

"Haha..."

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang