Hallo readers! Monggo baca part-part penghabisan ini ya!.
Tujuh Januari 2019, semua siswa memulai aktivitas mereka kembali disekolah. Awal yang bisa dibilang buruk bagi beberapa siswa karena masa liburan telah usai.
Yah, sekarang Aerlyn telah masuk tahap akhir disekolah, kelas 12. Dimana dia akan disibukkan dengan berbagai ujian, ujian, dan ujian.
"Welcome to school!!" Laily berdecak gembira
Dion dan Aerlyn hanya tersenyum kecil, jauh dari kata gembira sebenarnya ia takut dengan yang namanya tes PTN.
"Ujian woi! Ujian!!!" Ujar Dion sedikit kesal
"Bodo! Yang penting nih, makin cepet gue lulus makin cepet gue nikah ama kakak Lo!" Laily menepuk pundak Dion
Dion hanya memutar bola matanya dengan malas, sembari menyandang tas ia berjalan dengan sedikit cepat.
Kelas tentu berganti, banyak siswa yang nge-tem didepan pintu menanti teman-teman yang sudah lama tidak terlihat. Ada yang teriak kegirangan dan ada juga yang berkoar-koar menceritakan keasyikan selama liburan.
"Lyn! Dion disini! Tapi sayang banget nama Lo ga ada!" Kata Laily lesu saat nama Aerlyn tidak ada dijajaran kelas XII IPA 3
"Ya, gimana lagi! Bukan rejeki kek nya!" Kata Aerlyn singkat
Dion menatap Aerlyn tanpa berkedip, terlihat jelas dimatanya kalau ia merasa sedih.
"Dan, untuk nama Lo sama gue disebelah ada!!!" Laily menjadi girang didepan pintu XII IPA 2
"Eh, tunggu dulu! Anya, Dorazhine, Chyntia, sama Widya juga ada! Mampus! Ga aman juga deh gue dikelas!" Laily menggeram
"Udah, anggap aja mereka ga ada! Tapi, Dorazhine? Kok bisa? Pihak sekolah tau apa kagak?" Aerlyn berbisik
"Lyn, Lo jangan pernah bahas ini! Pasti sekolah bakalan tau ini! Dia pasti mati kok!" Dion menyentuh pundak Aerlyn
Aerlyn mengangguk paham, tapi serasa masih ada hal yang janggal didalam hati.
"Udah yok masuk! Nanti pulang bareng ya! Inget!!" Ujar Laily masuk kekelas
Aerlyn dan Laily masuk dengan rada-rada takut, melihat ada wajah-wajah baru dikelas yang baru tentunya. Dan untungnya suasana disini tak sesangar kelas sebelumnya. Aura yang rasanya menyenangkan.
08.30 wib
Guru wanita berperawakan mengerikan masuk kekelas dengan membawa buku-buku yang nampak tebal. Matanya yang besar nampak sinis dan mengerikan.
"Buka buku fisika!" Ujarnya dengan suara yang berat
"Holly! Orang masih perkenalan ini langsung belajar! Seriusan ni?!" Bisik Laily menghadap ke Aerlyn
"Bagus dong! Mending buka aja buku Lo sekarang! Ibuknya rada-rada pengen makan orang ni!" Balas Aerlyn
Yah, kesal tentunya jika hari pertama sekolah langsung belajar, dimana-mana pasti semua guru butuh biodata dari murid-murid barunya. Tapi tidak dengan guru yang satu ini.
14.30 wib
"Gue cabut dulu ya bro!" Seseorang melambai kepada Dion didepannya
Dion nampak berbinar siang ini, tapi sedikit lesu. Baru datang saja kekelas Aerlyn ia langsung menguap. Bagaimana tidak, selama liburan jam pulang sekolah seperti inilah jam ia untuk bangun tidur.
"Udah dapet temen aja tuh!" Goda Laily
"Iya dong, orang ga belajar juga!" Balas Dion
"Widih, enak banget tuh! Kita aja baru masuk udah ada pr lho!" Curhat Laily
"Udahla, ntar kan gue juga yang tunjukin elo!" Sahut Aerlyn
Mereka bertiga jalan bersamaan. Senda gurau terlihat semakin hangat.
"Eh, tau ga! Si Anya ga dateng lho! Yang ada cuma Chyntia sama Widya aja! Apa, dia takut ya?" Terka Laily
"Udah gue bilang kan, anggap aja sekarang ga ada masalah! Kita fer-fer aja!" Dion mengibaskan tangannya
"Setuju tuh! Bagus dong kalo ga ada pengacau! Tenang idup kita abis ini!" Aerlyn menambahkan
Beberapa langkah lagi Aerlyn sampai diapartemen-nya. Senyumannya tambah terpancar saat kebahagiaan demi kebahagiaan mulai datang kembali.
"Oi Ly! Arka bilang dia ga mau ke Indonesia lagi! Dia udah betah sama cewek barunya!" Dion agak berteriak
"Weh, jangan suka nyebar berita hoax dong! Baru juga tadi malem gue vc-an, Lo tau ga! Arka makin ganteng sejak dia pergi! Gue maki~~~~n cinta!" Laily menatap langit
"Makin ganteng makin banyak dong cewek yang nempel!" Bisiknya
Laily kesal sendiri, ia beberapakali menjambak dan memukul Dion agak keras. Belum berakhir, mereka malah main kejar-kejaran. Tidak masalah bagi Aerlyn melihat keduanya seperti itu. Justru ini membuatnya tambah bahagia lagi.
Aerlyn tertinggal dibelakang, hanya melipat kedua tangannya didepan dada sembari menggeleng kecil.
"Awww.."
Aerlyn meringis saat merasakan ada sesuatu menabrak kepalanya cukup keras, setelah dilihat ada batu kecil di tanah. Untung kecil, rasa sakit bahkan terasa sebentar jika besar bisa-bisa menimbulkan masalah besar juga pastinya.
"Lo kenapa Lyn?" Dion yang mendengar ringisan Aerlyn spontan berlari kearahnya
"Ada batu nimbruk pala gue! Ga sakit sih!" Jawab Aerlyn
"Duh, siapa lagi sih?" Dion sedikit berteriak
"Maksud Lo apanya yang lagi??!" Tanya Laily dari belakang
Aerlyn dan Dion saling bertatapan, terkadang juga melihat kearah Laily dengan wajah rada-rada marah.
"Itu..ga ada! Kemaren juga ada yang buat Aerlyn kek gini!" Jelas Dion
"Tangan Lo yang luka itu?" Tanya Laily lagi
"Iya, maaf kalo gue ga cerita! Takutnya Lo bakalan cemas!" Aerlyn tertunduk
Dion menghela napas panjang, matanya membelalak saat melihat orang yang sama sewaktu di balkon apartemen Aerlyn. Ia berlari mengejar orang itu. Dan dalam hati iya yakin kalau yang melakukan ini adalah orang itu. Tapi dia siapa?
"Dion! Mau kemana?!!" Teriak Aerlyn
Tidak ada tanggapan, yang ada Dion hanya berlari tanpa memikirkan apapun.
.
"Dimana Lo ha?!" Dion terhenti disebuah jalan buntu
Nihil, tidak ada apapun selain dinding berlumut dihadapannya. Dion tambah geram, seperti berhadapan dengan musuh bebuyutan saja.
"Dion?" Sahut Aerlyn
"Kenapa lari?" Sambungnya
"Oh itu, gue, anu.. tadi, alah! Udah deh! Mungkin gue lagi pusing! Tadi gue liat...liat apa ya?" Dion linglung
"Plak!" Laily memukul kepala Dion dari belakang
"Kek orang kesetanan tau ga!"
"Ampun..tadi cuma spontanitas!" Dion membela diri
"Udah ah cabut!" Laily menarik tangan Aerlyn
Dion yang tertinggal cuma berdiri kaku disana, tak bisa mengungkapkan apa yang ia lihat, yang jelas akhir-akhir ini ia cemas dengan Aerlyn sendiri.
"Cepetan! Ngapain mono disana?" Teriak Laily
Dion akhirnya menyudahi rasa ingin tahunya dengan tidak menemukan apa-apa. Tapi yang jelas dihati ini ia ingin mengungkap siapa dan apa tujuan dari orang itu sebenarnya.
"Semoga sasarannya ga Aerlyn lagi!"
***
Tbc
.Uiuiuiuiuiui~~
Teror? Mungkin si ya! Cuma kali ini pasti bakalan seru! Sayang banget udah mau abis deh story' nya.Tetap voment ya!
Terimakasih😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me [End]✓
Ficção Adolescente(CERITA BELUM DIREVISI) Cek n enjoy to story'😋 Yang jelas takdir gue buruk, bertemu dengan pria cacat mental dan bahkan gue harus menyebutnya sebagai ayah, yang benar saja? Hidup gue dulu berjalan baik bagai sebuah dongeng, tapi sekarang semua tera...