(24) SYANAROO

33 9 1
                                    


Langsung dua kali update!!

"Woi!" Arka mengejutkan dari belakang "udah telpon Laily kan?" Sambungnya dan langsung menyambar teh yang tersedia dimeja makan

"Ya udah laa! Lagian mah, Lo gak bermodal ih, masa pacar sendiri minta telponin? Gimana nanti pas udah nyampe di sana! Pusing sendiri ntar lho!" Cercau Dion

"Diam Lo! Gue sengaja gak kasi kabar kali biar Laily cemas-cemas gitu!" Cetusnya

"Aerlyn dah bangun blom?"

"Blum! Palingan nanti!"

"Plup...plup.." pil itu berhasil melewati tenggorokannya

Arka memegang tangan Dion sembari berbicara serius.

"Jangan minum obat itu lagi!" Ujarnya

"Kenapa? Ini kan cuma antibiotik biasa!" Balas Dion

"Lo sayang nyawa kan? Kalo iya, stop sekarang juga minum kek begituan! Udah pernah pingsan malah nambah gila-gilaan minumnya!" Arka memutar bola matanya dengan malas

"Huh, Lo adik gue! Lo satu-satunya orang kepercayaan yang gue punya! Tolong jaga diri!" Sambung Arka

Dion seketika terdiam, memang ya selama ini belum pernah ada orang yang melarang Dion untuk berbuat sesukanya. Bahkan pamannya sendiri tidak bisa melarangnya.

Dion meremas pil itu, berjalan dengan cepat dan pil itu berakhir ditempat sampah.
Ia duduk kembali ditempat semula.

"Udah kan?"

"Bagus!"

"Dambi! Akra!!" Theresia memanggil dengan riang

"Hadeuhh..Arka sayangku! Bukan Akra!" Sahut Arka dan langsung menempatkan gadis kecil itu dipangkuannya

"Kau jadi pergi Arka?" Tanya Peter

"Harus paman! Tekadku udah bulat!" Jawab Arka

"Oke! Nanti malam kita makan diluar! Itung-itung makan malam terakhir kita! Eh, maksudnya kita kan belum pernah makan bersama!!" Peter menggaruk tengkuknya

"Yey! Makasi papa!!" Theresia mencium papanya

"Paman akan ajak Naina!"

"Oke!"

"Naina itu siapa?"

"Ada deh!"

.
.
.

Aerlyn perlahan membuka matanya, ia melihat ada seorang gadis yang sedang melihatnya.

"Hallo kak!" Sapanya

"Gue ada dimana?" Seketika Aerlyn terduduk "oiya, dirumah Dion!" Ia bangkit dengan memegang kepalanya

Gadis itu memegang tangan Aerlyn, ia membawa Aerlyn ke ruang makan.

Aerlyn berjalan sembari melihat sekeliling, ia tak percaya sepenuhnya kalau ini benar-benar rumah Dion.

Satu ruangan tepatnya ruang makan Aerlyn telusuri. Disana terlihat Dion yang sudah segar dengan kaos berlapis jaket melekatinya.

"Eh udah bangun?" Sahut Dion

"Ya..ya..yaa..!! Silahkan berduaan dulu! Keluar yuk paman!" Ajak Arka dengan melingkarkan tangannya ke leher pamannya

"Duduklah!" Aerlyn pun duduk

"Dambi! Kakak cantik ini siapa?" Tanya polos Theresia

"Dia calon kakak ipar kamu!!" Bisik Dion

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang