(07) ES KRIM COKELAT

47 21 3
                                    

Happy reading!!

Aerlyn berjalan sedikit kesakitan, karena luka goresan kemarin belum sembuh sepenuhnya. Hanya sweter panjang yang mampu menutupi lukanya itu agar tidak dilihat semua orang. Aerlyn berjalan didepan apartemen Laily dan...sepertinya Laily sudah pergi sekolah duluan. Bagaimana tidak? Aerlyn tidak bisa tidur semalam sehingga dia bangun kesiangan.

Tiba disekolah bagian kelas Aerlyn, tampak begitu rusuh dan kacau. Sana-sini berbicara dengan suara yang begitu keras. Aerlyn tidak peduli, yang penting sekarang ia harus menemui Laily dan bercerita tentang kejadian tadi malam.

Dan...kalian tahu Laily dimana? Ia sedang duduk didekat kolam besar sebelah Labor biologi bersama Arka. Nampak begitu akrab dan romantis.

"Lyn? Kok baru nyampe?" Tanya Laily melihat kehadiran Aerlyn

"G-gue ta-tadi kesiangan" jawabnya sedikit takut

"Lo kenapa? Sakit?" Tanya Arka

Aerlyn menggeleng. Ia memberi isyarat kepada Laily untuk segera mengikutinya.

"Ada apa Lyn? Lo pucet banget lho!" Laily meletakkan punggung tangannya ke dahi Aerlyn

Aerlyn membuka sweter nya dan memperlihatkan luka bekas goresan kemarin yang terbalut perban putih

"Ini kenapa?" Tanya Laily cemas

"Bokap gue!" Jawab Aerlyn datar

"Gimana bisa? Jangan sepelekan ini Lyn!" Laily menggerutu

"Gue hanya perlu waktu aja Laily, gue mau ngatain ini aja! Dan Lo bole pergi temuin kak Arka!" Aerlyn berdecak lalu pergi begitu saja

Laily hanya memandangi punggung gadis cantik itu yang terus melangkah dengan perasaan sedih. Tujuannya memberitahu keadaannya sekarang hanyalah untuk meringankan bebannya saja. Laily tidak bisa berbuat banyak hanya diam dan menunggu situasi aman saja.

Ia kembali menemui Arka dengan wajah sedih. Arka tentu bingung.

"Ada apa Ly? Tiba-tiba langsung mungut aja?" Tanya Arka

"Gak ada masalah kok! Tenang aja!" Laily berbohong

"Ikut gue yuk?" Ajak Arka langsung memegangi tangan Laily

"Kemana?" Tanya Laily

"Udah..ikut aja!" Cetus Arka

Arka ternyata mengajak Laily ke gerobak es krim yang sedang mangkal didepan sekolah. Ia menyodorkan satu cone es krim coklat ketangan Laily.

"Buat gue?" Tanya Laily

"Ya iya lah! Trus buat siapa lagi coba?" Sahut Arka

"Lo tau aja kalau gue suka es krim coklat! Makasi ya!" Aerlyn tersenyum

"Yah tau lh! Masa enggak? Hm..balik lagi yukk?" Ajak Arka

Mereka kembali duduk ditempat semula. Memakan dengan santai es krim masing-masing dengan perasaan senang.

Arka mulai berulah. Saat Laily ingin memasukkan es krimnya kedalam mulut, Arka sengaja menarik tangan Laily dari bawah sehingga es krim tadi gagal masuk kedalam mulut Laily.

"Ngapain sih?" Tanya Laily

"Lo diem aja dari tadi sih...kan gak seru jadinya!" Kata Arka

"Lah? Terus mau ngomong apa?" Laily mendongkak

"Apa kek.." Sambung Arka

"Gue sayang Lo!" Cetus Laily

"Kurang menantang, coba lagi!" Arka berkasima

"Kebanyakan gaya Lo ya!" Tunjuk Laily dengan es krim yang tersemat di jarinya

"Cium!" Pinta Arka langsung

"Ah? Ini Masi disekolah lho! Jangan macem-macem lah!" Laily menolak

Arka langsung lemas. Dan ia sengaja mengadukan sikunya kesiku Laily sehingga es krimnya terjatuh.

"Yah kan jatuh!" Laily melihat es krim nya yang bersatu dengan tanah

"Haha..makanya jadi orang jangan pelit!" Arka malah tertawa

"Lo ketawa ya? Sini es krim Lo! Ganti es krim gue yang jatuh!! Ayo!" Laily berusaha menjangkau es krim milik Arka

"Mau?" Arka menghadapkan es krimnya kewajah Laily

Mulut Laily menganga tapi es krim itu malah tiba di hidung Laily. Alhasil, es krim itu meninggalkan bekas dihidungnya.

"Haha..Lo mirip kayak badut!" Gelak Arka

"Apa si..gak lucu ihh" gerutu Laily

"Maaf..maaf.." Arka menyatukan tangannya yang tersemat es krim.

Dengan cepat tangan Arka menjangkau lengan Laily. Membuat tubuh mereka berdua teradu. Laily mulanya terkejut dan akhirnya merasa senang berada dibekapan Arka.

Arka menyuapi es krimnya kepada Laily. Seketika membuat Laily sangat senang dengan apa yang dilakukan Arka. ~nyaman

Teringat akan masalah Aerlyn, Laily seketika melepaskan bekapan Arka dan langsung duduk seperti biasa dengan raut wajah yang berubah drastis.

"Gue, mau kekelas dulu ya!" Cetus Laily

"Kenapa emang? Kita baru sebentar disini!" Arka bingung

"Gue musti nyamperin Aerlyn segera!" Laily langsung berdiri

"Ada masalah?" Tanya Arka lagi

"Ya.. masalah yang berat! Kapan-kapan gue cerita sama Lo tapi sekarang gue harus pergi! Dan..makasi banyak buat yang tadi!" Laily tersenyum manis kepada Arka

"Ah..yaudah! Terima kasih juga buat Lo!" Arka menghampiri Laily

"Hm..dadagh!!" Laily melambai

*****

TBC
.
.
.
Makasi yaa😊




Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang