(26) NICE

32 9 1
                                    

Hehe..sengaja ambil ss cuplikan 'love doesn't talk..

Enjoy to story'..

"Busyett! Beneran? Kok ga ngode sih?" Gerutu Dion

"Gue tadi baru liat kalender cuk! Gimana dong?" Tanya Laily

"Hm,,nanti lah gue pikirin hadiah apa yang musti dikasi!" Jawab Dion

"Yodahh,, gue cuma kasi tau itu! Bye!!" Laily seketika mematikan ponselnya

"Lai..uh? Aneh!" Dion hanya memasukkan ponselnya kedalam saku

Bukan tanpa alasan Laily mematikan ponselnya, seketika ia teringat semua kenangan indahnya bersama Arka yang sebentar lagi pergi.

"Apasi salahnya Arka pergi? Cengeng banget eh.." Laily memukul pipinya yang basah dengan cukup keras

"Tapi setidaknya gue bisa liat Aerlyn bahagia kan? Inikan yang sebenarnya yang gue mau?" Sambungnya

.
.

Esok...

Seperti yang dikatakan Dion, Aerlyn memang mengubah penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Pagi itu seperti biasa kelas ricuh. Mulanya Aerlyn berjalan dengan canggung, melihat sekitar dan pastinya awas jika saja ada Anya.

Baru Aerlyn melangkah kaki kedepan pintu kelas, ada orang yang tiba-tiba menarik tasnya hingga terpental Kedinding.

"Oh, jadi lo udah berani tebar-tebar pesona ya? Napa? Napa kacamata Lo gak Lo pake? Trus rambut Lo ngapain kek gini ha? Oh,,cari masalah sama gue ya?" Siapa lagi kalo bukan Anya

Aerlyn hanya menatap lirih kearah Anya. Ia melihat mata Anya yang nampak sangat marah, tambah lagi dibelakang ada Cynthia dan Widya yang tatapannya tak kalah sinis dari Anya.

"Ngomong cupu!!" Bentak Anya

Anya menendang tulang kering Aerlyn dengan keras, seketika Aerlyn meringis.

"Aw.."

Aerlyn memegangi tulang keringnya, ia tak melihat apa yang terjadi pada pelaku bully yang tunduk saat sang penyelamat datang.

"Lo ngapain?" Dion memegang tangan Anya dengan kasar

"Apasi Dion! Lepasin! Sakit tau!" Rengeknya

"Maksud Lo apa kasar-kasarin dia kek gitu? Mau ngajak berantem?" Kali ini Dion berkata serius

"Lo kenapa Dion? Napa belain si cupu ini?" Kata Anya kesal

"Karena dia pacar gue! Puas??! Mending Lo pergi, daripada gue buat Lo bonyok!!" Ancam Dion

"Aerlyn?" Panggil Laily 10 meter dari TKP

"Kenapa ni?" Tanya Laily ketika melihat banyak orang beramai-ramai mengerumuni Aerlyn

"Itu tuh! Cari masalah aja!" Cibirnya

"Ih..liat Lo berdua ya!!" Anya balik mengancam dan akhirnya pergi

"Kuy masuk! Pr belum kelar nieh!!" Dion menarik lengan Aerlyn

Laily ingin masuk, tapi ia melihat kehadiran Arka dilorong kelas XI, ia nampak tersenyum kepadanya.

"Arka?" Laily berlari menghampiri Arka

"Kenapa sekolah? Bukanya mau pergi?" Tanya Laily

"Hm, rencananya sih gitu..gue Masi mau liatin Lo lebih lama lagi!" Arka mengambil ancang-ancang ingin mencium, Laily pun nampak bersedia "KUY KANTIN! GUE LAPER!!" teriaknya

"Kampret..gue jadi geer njir_-"

"Hallo kak Varel!" Sapa Laily

Varel membalasnya dengan anggukan, karena mulutnya penuh dengan makanan.

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang