Happy reading guys!!
Aerlyn bengun dengan kantuk yang masih terasa. Bagaimana tidak, Aerlyn baru tertidur lewat dari jam 1 malam.
Wajah malas diperlihatkan Aerlyn pagi itu. Ia menatap tak berselera ke arah omelet dan segelas air putih.
"Aerlyn kok gak makan telurnya?" Tanya lembut sang ibu.
"Aerlyn gak berselera bu..Aerlyn nanti coba cari makanan aja ya di kantin." Jawab Aerlyn sembari mencium tangan ibunya
"Oh ya bu, Semalam ayah tidur dikamar kan?" Tanya Aerlyn keluar apartemen.
"Dikamar, tapi jam 2 malam." Jawab Essy langsung
"Hm..kalau begitu Aerlyn berangkat dulu ya! Dah ibu!!"
Aerlyn berjalan dengan malas. Hari ini Aerlyn sangat tidak mood melakukan apapun. Saat tengah berjalan, suara cempreng mampu menyadarkan Aerlyn dari lamunannya.
"Woi!!." Teriak Laily
"Aaaa! Ihh..lo ngapain sih? Ngagetin orang aja." Aerlyn kesal
"Ya abisnya lo bengong sambil jalan, trus gue kagetin deh..hehe." Laily menggaruk belakang lehernya
"Ishh." Sahut Aerlyn yang langsung mempercepat langkahnya sehingga Laily tertinggal dibelakang
"Lo napa sih? Hm..coba gue liat, mata bengkak, suasana hati kacau, kantung mata berlebihan, belum sarapan,...lo pasti abis begadang kan semalam?" Cetus Laily yang memperhatikan wajah Aerlyn dari atas sampai bawah.
Aerlyn diam sekejap dan langsung memeluk Laily sambil menangis.
"Lyn, jangan nangis! Gue paham kok! kita cari tempat nyaman dulu ya." Ajak Laily.
Aerlyn mengangguk setuju dalam tangisnya. Mereka berdua duduk ditaman samping sekolah agar bisa bicara lebih santai.
"Om Surya kambuh lagi ya?." Tanya Laily langsung.
Aerlyn mengangguk"Tadi malam bokap gue pulang mabuk-mabukan, gue cuma merhatiin aja dari kamar! Gue bisa apa lagi coba? Lama-lama gue bisa gila kalo gini terus! Ly..gue nginep dirumah lo ya malam nanti." Aerlyn memelas.
"Boleh si Lyn, tapi apa lo yakin ninggalin tante Essy sendirian sama om Surya? Gue gak tegaan Lyn! Nanti tante Essy jadi sasaran bokap lo lagi." Laily sedikit tidak setuju.
Aerlyn berpikir, benar aoa yang dijelaskan Laily! Ini sama saja meninggalkan ibunya bersama monster yang lagi 'ganas-ganasnya'
Akhirnya Aerlyn merubah pikirannya. 15 menit perbincangan ini selesai dan mereka berdua menuju sekolah. Sampai dikelas dari awal masuk sampai menjelang istirahat, Aerlyn terus bermenung dan tidak berkata sedikitpun kepada Laily. Laily paham dan coba membujuk Aerlyn.
"Lyn, jangan pikirkan rumah dulu ya, Kita pikirin sekolah dulu aja! Gue takut lo gak fokus belajar nanti."
Aerlyn mengangguk tanpa berkata sedikitpun. Ia berjalan menuju lokernya untuk mengambil buku. Tapi saat membuka lokernya, Aerlyn melihat sebuah kertas putih bersih dengan tulisan cakar ayam berisi sebuah ancaman.
"GUE BELUM PUAS! GUE AKAN TERUS KEJAR LO DIMANA PUN DAN KAPAN PUN."
Aerlyn langsung memberitahu kepada Laily.
"Laily! Lo liat deh!." Sapa Aerlyn.
"Surat dari siapa ni? Tulisannya jelek amat." Celoteh Laily.
"Jangan perhatiin tulisannya! Baca apa isinya!." Tegas Aerlyn.
"Hm..kalo di perhatiin lagi ya, pasti ini ada kaitannya sama cowok jepang itu! Si Dora! Tapi yah..gue cuma nebak-nebak aja, Hm..lo gak digangguin lagi kan sama dia?." Tanya Laily sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me [End]✓
Teen Fiction(CERITA BELUM DIREVISI) Cek n enjoy to story'😋 Yang jelas takdir gue buruk, bertemu dengan pria cacat mental dan bahkan gue harus menyebutnya sebagai ayah, yang benar saja? Hidup gue dulu berjalan baik bagai sebuah dongeng, tapi sekarang semua tera...