(13) ARKA N DION

35 15 2
                                    

                                                                 

.

Hari ini, tepatnya malam ini, Aerlyn tak bisa berpikir jernih. Dosa membunuh seseorang memenuhi kepalanya. Bahkan untuk sekarang, Aerlyn tidak mau pergi keluar malam seperti biasanya.

"Maafkan dosa ku tuhan! Ini semua tak sepenuhnya salahku!"

Pikiran itu tentunya membuat Aerlyn tertekan. Satu hal yang bisa ia lakukan, tidur, dan biarkan mimpi indah menghanyutkan semua yang terjadi.

"Hoamm!" Aerlyn bangkit dari tempat tidur dan mulai mengemasi dirinya. Mandi, sarapan dan bersegera ke sekolah.

Ia menyisir lembut rambutnya yang basah itu. Bersenandung kecil dengan siulan dari mulut.

"Ah..kau sudah cantik Aerlyn!" Puji nya ketika melihat cermin

Aerlyn tersenyum manis beberapakali membenarkan rambutnya itu.

"Dan ingat selalu, kau sudah menjadi seorang pembunuh!"

"Hosh..hosh.." Nafas Aerlyn terpacu karena mengingat apa yang terjadi seharian kemarin.

"Bodoh! Kau sudah jadi orang kriminal Aerlyn! Tidak ada siapapun yang mau berteman denganmu bahkan.....ah! Laily! Dia harus tahu apa yang terjadi kemarin!" Aerlyn yang semulanya berteriak, langsung bergegas pergi keluar untuk bisa bertemu Laily

Aerlyn berlari. Menunggu Laily diluar karena memang jam segini Laily biasanya keluar. Benar saja! Laily keluar apartemen dengan rapi atas sampai bawah.

"Laily!" Panggil Aerlyn

"Eh..Lo! Tumben nungguin!" Cetus Laily

Aerlyn seketika menarik tangan Laily. Jalan cepat bermaksud ingin segera sampai kesekolah. Laily yang sempat ngos-ngosan bahkan tidak bisa berkata karena jalan Aerlyn yang begitu cepat.

Sampai dikelas....

"Letak tas Lo!" Pintal Aerlyn

Laily meletakkan tasnya. Dion yang duduk dibelakang sempat bingung melihat keduanya. Saat mereka pergi, Dion mengikuti dari belakang mengikuti langkah kedua gadis itu yang terhenti ditanam belakang kelas XII IPA-5 tepat dibelakang kelas Arka.

"Lo ngapain sih Lyn? Gue dah capek lho nurutin Lo dari apartemen tadi!" Gerutu Laily

"Gue...udah bunuh seseorang!" Kata Aerlyn menunduk

"Ha? Apa Lo bilang? Bunuh orang?" Laily mengulanginya

Aerlyn mengangguk. Seketika keluar benih-benih air mata yang meluncur dari matanya.

Dion yang mengintip juga terkejut.

"Apa yang dikatakan Aerlyn? Dia gak serius kan?" Batinnya

"Ceritain semuanya Aerlyn! Gue gak yakin sama omongan Lo!" Kata Laily

"TANG!!" Bunyi drum terjatuh mengejutkan Aerlyn dan Laily disana. Pandangan mereka tertuju kearah lorong kecil disamping kelas Arka

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang