16.52
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Nada dengan ketiga abangnya dan juga nathan pacarnya hanya berdiam diri dirumah, menonton tv, mengejek, tidur dan masih banyak yang lainnya.
"Arrgghhh" ringis nada kesakitan
"Lo kenapa dek?" Tanya nanda yang mulai khawatir.
"Kepala gue sakit" balas nada sambil menjambak rambutnya, dapat dilihat dengan jelas bahwa saat ini nada sedang sangat kesakitan. Wajah nada sangat pucat dan terdapat darah segar mengalir dari hidungnya.
"Nad lo kenapa? Bang nada kenapa?" Tanya nathan kebingungan.
"Ceritanya panjang nath, lo gausah puasa aja ya! Lo buka sekarang. Emang tadi habis sahur obatnya gak kamu minum kah dek? Kan abang sudah ingetin. Lim ambilin tisu" ucap nanda yang semakin khawatir.
"Arghhhh sakit bang sakit hiks" ucap nada yang sedikit terisak.
"Jangan nangis dek! Abang gabisa liat lo nangis. Lo harus kuat ya" hibur nanda dan membersihkan darah dihidung nada. Beberapa menit kemudian nada sudah terlihat baikan.
"Jadi sebenarnya nada sakit apa?" Ucap nathan yang mulai bingung. Diam, hanya itu yang nanda dan nada lakukan. Ini masih terlalu cepat untuk memberi tau penyakitnya nada.
"Kok lo sembunyiin dari kita nan? Hebat ya! Gue kira selama ini kita sudah jadi keluarga, tapi nyatanya apa? Lo masih main rahasia-rahasian. Lo pikir kita gak khawatir apa ngeliat nada kesakitan tadi? Punya otak dipake dong!" Ucap alim dengan nada kecewa. Jelas, selama ini alim sudah menganggap mereka keluarga.
"DIAM! gue sakit! Penyakit gue parah! Gue gakmau ngeliat kalian khawatir makanya gue rahasiain. Penyakit gue balik lagi!"
"GUE SAKIT KANKER OTAK, DAN SEKARANG SUDAH MASUK STADIUM 3! PUAS KALIAN?!" aku nada pada akhirnya. Iya nada sadar bahwa dia salah, tidak seharusnya dia merahasiakan penyakitnya ini bukan? dapat nada liat bang alim, bang kube dan juga nathan menatap nada tidak percaya. Sedangkan nanda hanya diam, menangis dalam diam, menyalahkan takdir.
"Gausah becanda nad! Galucu!" Ketus nathan.
"Gue gakbakal bikin lelucon kek gini nath, gue juga gamau. Gue masih pengen bareng kalian terus. Tapi gue bisa apa? Takdir gue memang gini. Buat lo nath, lo bisa kok cari yang lain, yang lebih cantik dan gak penyakitan kek gue contohnya. Gue ikhlas, gue gakmau lo sedih saat lo liat gue meninggal nanti" balas nada dengan tulus menatap pacarnya. Sakit? Itu yang selalu rasakan,baru kemaren ia menangis bahagia tapi sekarang ia harus menangisi takdirnya lagi.
"Lo apa-apansi? Ngacok tau gak omongan lo! Inget ini ya nad, buat gue lo itu segalanya, gabakal ada yang bisa gantiin lo disini" ucap nathan menggemgam tangan nada dan mengarahkannya pada jantungnya.
"Selama jantung gue masih berdetak, gue bakal selalu ada buat lo. Setiap jantung gue berdetak itu selalu nyebut nama lo! Gue tau ini berlebihan tapi gue gakmau liat lo pesimis kek gini. Mana nada yang gue kenal? Yang sekuat IronMan? Lo harus yakin kalo lo pasti bisa lo pasti bakalan sembuh" lanjut nathan lalu memeluk tubuh nada.
"I love you" bisik nathan pas ditelinga nada.
"I love you too" balas nada sambil sedikit terisak.
"Kok jadi melow-melowan gini sih? Udh dong woy acara peluk memeluknya, gak kasian yang jomblo apa?" Ucap alim tiba-tiba membuat nada dan nathan melepaskan pelukannya.
"Anjir perusak suasana aja lo ah gaasik, udah tau ada tontonan gratis juga" balas kube sambil memukulnya menggunakan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl [End] REVISI
Teen Fiction(REVISI) Ngga usah negatif thingking Ketika lihat anak sekolahan yang keluar rumah ketika malem atau jarang pulang, Karena mungkin tempat yang selama ini orang-orang sebut rumah tidaklah sebaik yang orang-orang katakan. Mereka hanya mencari ketenang...