07.47
Mobil hitam yang sangat mewah memasuki kawasan sekolah, dan memarkirkannya ditempat khusus. Siapa lagi jika bukan nada dan nanda. Kedua kakak-Beradik itu keluar dari mobil dengan santaynya.
"Bang gw duluan mau ke toilet sebentar"ucap nada lalu pergi meninggalkan nanda. Nada sedikit berlari kearah toilet karena dia sudah kebelet buang air kecil saat dimobil tadi.
Ia masuk kedalam dan segera melakukanya. Tak lama, ia keluar dan membersihkan wajahnya di cermin.
"Wqwq makin cantik aja gw" ucapnya lalu pergi meninggalkan toilet dengan senyumnya. Saat ditengah perjalanan menuju kelasnya, nada melihat orang yang sangat Familiar dimatanya. Siapa lagi jika bukan Nathan dan seorang perempuan disampingnya. Nada hendak menghampirinya, tapi langkahnya terhenti ketika mendengar perkataan perempuan tersebut. Sebentar nada mengenalnya, perempuan itu sahabatnya Via, ya itu via.
"Kamu tuh harus ngerti nath kalo gw tuh selalu ada buat lo"-Via
"Apaansi lo? Lokan sudah punya pacar. Gausah deketdeket gw lagi"-Nathan
"Lo masih tetep mau sama cewek penyakitan itu? Lo harusnya sadar kalo dia ntar lagi mati, jadi gabisa selalu ada buat lo"-Via
Nada terkejud mendengar perkataan sahabatnya itu, ia tak menyangka jika sahabatnya itu em ralat nada sudah menganggapnya kakak, malah mengkhianati dirinya? Kejutan apa lagi ini tuhan?
"Nada itu hanya manfaatin lo nath, dia itu lemah! Lo liat nada darimana? Dia itu Cewek penyakitan yang bentar lagi mati, dan gue yakin pasti dia masuk neraka"-Via
"Nada itu sahabatlo vi, tapi kenapa lo gakpernah ngerhargai dia? Lo sahabat macam apa?"-Nathan
"Gue? Gue deketin nada itu cuman mau manfaatin harta nya doang, gue deketin nada biar gue tenar disekolah ini. Dan lo inget fani yang waktu itu? Dia yang gue suruh buat malu-maluin nada didepan kelasnya. Karena bokapnya nikah lagi"-Via
"Kebelet tenar banget lo, miris gw liatnya. Jijik"-Nathan
"Halah gausah munafik deh nath, lo juga sama kan kek gue? Gausah sok gatau. Gw tau lo cuman manfaatin nada"-Via
"Gue gasemurah lo"-Nathan
Hati nada hancur mendengar perkataan sahabatnya itu, sangat sangat hancur. Ia ingin menangis sekarang tapi ia tak mau terlihat lemah seperti apa yang dikatan via tadi.
"Cih, munafik lo! Buktinya tadi malam lo nyuruh gw ke apartemen terus lo minta tubuh gw ke lo, karena nada gak pernah ngasih lo kepuasan kan?"-Via
Tesss
Nada sudah tidak kuat lagi, pertahananya runtuh mendengar yang telakhir. Apakah nathan telah berubah selama tinggal diluar negeri sana? Apakah nathan selama ini penjilat?
"Iya, gw akui nada gak pernah ngasih tubuhnya ke gue, tapi gue gakbutuh itu semua"-nathan
"Gw ada bukti kalo tadi malam lo lakuin itu semua"-via
Via pun menyibakkan rambutnya kebelkang dan menunjukkan tanda kemerahan dilehernya. Sedangkan nathan hanya terdiam, ia tak ingat pernah melakukan itu, ia semalam mabuk karena diajak minum oleh temannya.
"Sekarang juga lo putusin nada dan pacaran sama gue apagak berita ini akan menyebar ke seluruh sekolah dan kampus disini. Dan lo dinilai seorang penjilat"-via. Sedangkan nathan hanya terdiam cukup lama dan akhirnya mengucapkan kata yang membuat hati nada hancur untuk sekian kalinya.
"Oke oke tap-" ucapan nathan terhenti dan mendapati nada didepannya dengan tersenyum seakan akan tidak mendengar perbincangan mereka berdua.
"Nada,l-lo ngapain disini"-nathan.
Plakk.
"Kita putus!" Ucap nada dengan bibir bergetar dan berhasil membuat nathan terkejut.
"Maksudnya?" Tanya nathan dengan bingung.
"GUE SUDAH TAU SEMUANYA! GUE SUDAH TAU PERBUATAN LO SAMA SAHABAT GUE! MUNAFIK LO NATH!" Balas nada dengan tersenyum dan mengeluarkan airmata.
"Dia bukan sahabat lo lagi nad"-nathan
"Gue gakpeduli! Buat gw gaada namanya Mantan Sahabat walaupun gue tau dia cuman manfaatin harta gue. Gue nyesel pernah kenal sama lo nath. Gw gak mau lagi kenal sama lo!" Ucap nada lalu pergi meninggalkan nada.
Prakk..prakk..prakk
Tepat setelah nada pergi, nanda mengahmpiri nathan sambil bertepuk tangan.
"Hebat ya lo! Gue gakpernah nyangka lo bakalan jadi penjilat kek gini. Setidaknya kalo lo gakbisa bahagiakan adek gue jangan lo buat dia sedih nath. Gw kecewa sama lo"-nanda
"Tapi bang gue bisa jelasin semuanya. Itu gak bener bang dia cuman ngarang cerita"-nathan
"MAU NJELASIN APA LAGI HAH? DASAR BRENGSEK! PUAS LO NYAKITIN HATI NADA?"-nanda
Bughh, plakk, bughhh bughh plakk bughh
Nanda yang sudah sangat emosi akhirnya memukulo nathan seperti orang kesetanan.
"Itu pantes buat lo! Dan inget ini, lo jangan dekati nada lagi. Dan lo! Silahkan cari sekolah lain, karena mulai hari ini lo dikeluarkan dari sekolah gue" ucap nanda dengan penekanan disetiap katanya dan pergi meninggalkan nathan.
..........
Disisi lain nada sedang berada di taman belakang sekolah, hanya menangis yang nada bisa. Perkataan via tadi tidak salah, via sangat sangat benar. Nada hanyalah gadis lemah dan penyakitan.
"Yatuhan kejutan apa lagi ini? Hikss kenapa kau tak pernah sekali saja ingin melihat hambamu ini bahagia tuhan hiks hiks"
"Hamba salah apa? Hamba berbuat dosa besar apa sampai kau selalu menyiksa hamba hikss hikss aku tidak akan lagi mempercYaimu!" Ucap nada memukul dadanya karena terlalu sesak.
"Nad" ucap seseorang dibelakang nada, nada terkejut dan berbalik kearah belakang. Dapat ia lihat disana seorang hero nya. Siapa lagi jika bukan kakaknya. Nada berlari kearah nanda dan langsung memeluk erat kakaknya itu.
"Huhu gue capek bang gue capek hiks. Kenapa gue gak kayak teman-teman hiks hiks nada yang lain? Yang bisa hidup dengan bahagia?"-Nada
"Orang yang nada sayang semua pergi ninggalin nada. Jangankan papi dengan nathan, mami pun juga hiks pergi ninggalin nada. Bang? Apa lo mau ninggalin gue juga bang?"-Nada. Nanda menggelengkan kepalanya pelan.
"Gue gak akan ninggalin lo dek! Lo satu satunya yang abang punya. Inget ini, gue akan selalu ada buat lo" balas nanda dengan menangis.
"Gue percaya sama lo bang"-Nada
"Kita pulang aja ya sekarang"-nanda
"Iya"-nada
Mereka berdua akhinya pergi meninggalkan tempat itu dan pulang kerumahnya.
"Maafin gue nad"
Heyy yoyo
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl [End] REVISI
Teen Fiction(REVISI) Ngga usah negatif thingking Ketika lihat anak sekolahan yang keluar rumah ketika malem atau jarang pulang, Karena mungkin tempat yang selama ini orang-orang sebut rumah tidaklah sebaik yang orang-orang katakan. Mereka hanya mencari ketenang...