"Sebenernya apa sih masalah lo sama nada?"
"Apasih, Gw gaada masalah sama dia"
"Jangan bohong, gw ngeliat lu ngedorong nada dari rooftop sekolah"
"Emang lo punya bukti? Lo gak bisa dong nuduh orang sembarangan"
Lelaki itu memandang sinis kearah lawan bicaranya yang sedang menyunggingkan senyum licik.
"Lo cari masalah sama orang yang salah mbak"
Nathan melihatkan senyumnya yang begitu menawan tetapi menakutkan. Menatap benci kearah wanita yang telah mendorong Nada dari atas rooftop sekolah.
"Ada kata kata terakhir lo di sekolah ini?" Tanya nathan kepada wanita tersebut yang hanya dibalas dengan gelengan kecil.
"Well, kita liat aja siapa yang bakal keluar dari sekolah ini. Gw rasa kekayaan gw bisa beli ni sekolah" ucap wanita tersebut dengan tatapan angkuhnya
"Lo tau? Muka standar yang bisanya bergantung sama kekayaan orang tuanya itu kastanya lebih rendah. Ck gw miris liat gaya lo" balas nathan menggelengkan kepalanya prihatin
"Udah selesai mamerin kekayaan orang tua lo? Kalo gitu gw cabut" ucap nathan lalu meninggalkan wanita tersebut di taman belakang sekolah.
Iya, nathan emang tau siapa yang ngedorong nada dari rooftop. Sekarang hanya satu tujuan Nathan sekarang. Mengungkapkan kejahatan wanita iblis tersebut dengan caranya. Tidak, dia tidak bodoh. Jangan bilang kalo nathan tidak mempunyai bukti, bahkan dia mempunyai bukti yang cukup kuat untuk membongkar semuanya
"Lo kira gw bodoh kali ya?"
"Cih, gak nyangka gw kalo di dunia ini masih ada manusia yang otaknya gaada"
.
.
.Nathan melangkah kan kakinya memasuki ruangan CCTV tujuan awalnya. Ia tersenyum ramah kepada petugas penjaga ruang tersebut.
"Selamat siang pak" ucap nathan ramah menyapa sang petugas
"Iya selamat siang juga nak, ada perlu apa kesini?"
"Saya ada tugas khusus pak, saya boleh pinjam ruangannya sebentar?"
"Oiya pake aja, tapi jangan lama lama ya, ini kuncinya, Kalo gitu saya permisi dulu"
Nathan hanya mengangguk menanggapi ucapan petugas tersebut lalu berjalan kearah pintu dan mengunci pintu tersebut.
Nathan duduk di salah satu kursi yang didepannya terdapat speaker yang terpasang di setiap kelas, koridor, diruang guru, bahkan dilapangan sekolah pun akan terdengar.
Ia menyalakan speaker tersebut lalu memulai aksinya
Ehmm cek cek
Suara saya sudah kedengeran belum?Nathan memperhatikan kegiatan sekolah yang sedang sibuk memalalui salah satu tv yang digunakan sebagai CCTV di sekolah ini. Sebagian penghuni sekolah terlihat kaget dan penasaran dengan suara tersebut. Nathan lalu mengatur suaranya memastikan suaranya terdengar di seluruh penjuru sekolah. Tidak sedikit para mahasiswa kampus sedang berlalu lalang disekitar area sekolah juga.
Selamat siang semua bagi penghuni Bramasta High School perkenalkan nama saya Nathannael Axel Adrian saya dari kelas XI-Ipa 2
Maafkan saya yang mungkin mengganggu aktifitas para siswa maupun guru disekolah ini.
Tapi ada satu hal yang kalian semua harus tau.
Mungkin kalian semua sedang bersedih saat ini atas musibah yang dialami oleh teman kita yaitu Nada Alexa Bramasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl [End] REVISI
Teen Fiction(REVISI) Ngga usah negatif thingking Ketika lihat anak sekolahan yang keluar rumah ketika malem atau jarang pulang, Karena mungkin tempat yang selama ini orang-orang sebut rumah tidaklah sebaik yang orang-orang katakan. Mereka hanya mencari ketenang...