08.49
Nada berjalan santai kearah kelasnya, seperti biasa dia memakai topi, jaket, sepatu dan pakaian olahraga karena hari ini ada jadwal olahraga.
Nada masuk kedalam kelasnya dan mendapatkan kelasnya lagi rame-rame nya, ada yang lagi teriak-teriak, loncat-loncat, misuh-misuh, dan masih banyak lagi.
"Weh weh baru datang aja lo nad, liat tuh jam,udah jam berapa!" Ucap nisa sambil merapikan rambutnya.
"Selo njing!" Balas nada dengan datar. Nada duduk ditempatnya yang sudah ada nathan ditempat duduknya.
"Pagi nad!"
"Eh, pagi juga nath"
"Nanti pulang sekolah balik sama gue ya, sekalian mampir kerumah gue, bunda pengen ketemu sama lo, katanya Rindu" ucap nathan lagi sedangkan nada hanya mengangguk patuh.
"Wkwk jangan rindu, berat, bunda gak akan kuat mending ngarit aja!" Balas nada sambil terkekeh.
"Anjir lo nad, jahanam memang bunda gue itu" ucap nathan sambil mengerucutkan bibirnya.
"ATTENTION!" teriak irvan yang notabenya adalah ketua kelas.
"Apaan pan?" Tanya wahyu.
"HARI INI KITA PULANG CEPE-" sebelum irvan menyelesaikan omongannya, omongannya dijeda oleh penghuni kelas.
"SEKK AAASEEKK SEKKK ASEKK" teriak reza kegirangan.
"KENAL DIRIMU" balas irwan sambil memainkan matanya.
"SEKK AAASEEKK SEKKK ASEKK" lanjut wahyu sambil memutarkan bajunya di udara.
"DEKAT DENGANMU" lanjut dimas.
"ANJING LO PADA. GW BELOM SELESAI NGOMONG. JADI HARI INI KITA PULANG CEPET KARENA GURU-GURU PADA RAPAT DADAKAN. JADI SEKARANG KITA BOLEH PULANG" ucap irvan yang sedang mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan kelas.
"Nad, langsung aja ya kerumah gue" ajak nathan dan nada pun hanya mengangguk. Mereka keluar kelas bersama, nathan menggandeng tangan nada dan berjalan beriringan. Sesampainya diparkiran, nathan langsung memberikan nada helm untuk dipakai.
Skip perjalanan
Nada sudah sampai dirumah nathan sekarang, dia berdiri mematung ditempatnya. Banyak sekali pertanyaan yang berada dikepalanya. Salah satunya adalah, apakah bunda masih mengenali dirinya? Apakah bunda masih cantik seperti dulu? Ya kira-kira seperti itulah. Kalian tahu kenapa nada memanggil ibunya nathan dengan sebutan bunda? Karena dari kecil nada sudah sering diasuh ketika orang tuanya sedang sibuk berkerja.
Nathan berdiri disamping nada, dan memencat bel.
"Assalamualaikum bunda! Ini nathan" ucap nathan agak keras. Dan tak lama keluarlah wanita cantik keluar dari rumahnya nathan.
Nada terdiam memperhatikan seseorang didepannya. Cantik, tinggi, putih, dan senyum nya yang sangat menghangatkan itu. Tak lupa juga jilbab birunya yang ia pakai, cukup sederhana tetapi terlihat elegan.
"Waalaikumsalam sayang, ini siapa than?" Tanya perempuan itu lalu memperhatikan nada.
Mungkin yang dipikirkan bundanya nathan adalah gadis nakal yang tidak tau aturan dan itu dapat dilihat jelas dari rambut bewarna biru nada dan sepatu pingk nya.
Nada terdiam, ia sedikit terkejut ketika ia mengetahui jika wanita itu tak mengenali dirinya. Dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis. Tak lama wanita itu menjabat uluran tangan nada.
"A-assalamu-mu mu-alaikum bu-bunda" ucap nada tergagap karena ia tak fasih berbicara kata Assalamualaikum
"Waalaikumsalam, siapa ya?"
"Ini nada bun. Emm Nada Alexa bramasta anaknya papi panji sama mami raisa" ucap nada yang masih dengan tersenyum. Dapat nada lihat wanita itu sedikit terkejut dan langsung memeluknya.
Pelukan itu, yang selalu nada rindukan setiap kali ia merasa sendirian. Lama sekali ia tak merasakannya.
"Astagfirullahalazim kamu nada? Putri tuan panji? Astaga bunda kangen banget sama kamu, kamu sekarang sudah gede ya sekarang, tambah cantik dan tambah-" ucapan bunda terhenti saat melihat nada menangis.
"Memperihatinkan" balas nada cepat dengan airmata dipipinya.
"Kamu kenapa nak? Jangan nangis sayang! Bunda gakbisa liat anak bunda nangis sudah ya, cupcup sayang" ucap tante Aisyah mengahpus airmata nada.
"Bunda jahat!" Ucap nada yang tak mau melihat manik mata aisyah.
"Bunda jahat kenapa sayang? Kita kan baru ketemu setelah sekian lama, apa tadi perkataan bunda buat kamu sakit?"
"Bunda kenapa ninggalin nada bun? Bunda kenapa pergi saat nada butuhin bunda. Nada salah apa? Nada pernah nyakitin bunda? Nada itu sudah anggap bunda kek mami nada sendiri, orang yang gak akan pergi disaat semua orang ninggalin nada" ucap nada sambil menangis.
Aisyah diam mendengarkan perkataan nada, iya dia tau kalau ini adalah kesalahanya, yang tak bisa ada buat putri kecilnya yang ia sayangi.
"Bunda jahat hikss bunda ja-" ucapan nada terhenti ketika aisyah memeluknya secara tiba-tiba. Airmata aisyah perlahan keluar, meninggalkan bekas dipipinya.
"Maafin bunda karena bunda sudah ninggalin kamu, bunda gak bermaksud. Ayahnya nathan sakit waktu itu jadi bunda buru buru pergi"
"Tapi ngasih kabar bisa kan bun?"
"Bunda waktu itu bener-gakbisa berpikir jernih dan bunda lupain kamu, bunda minta maaf nak, bunda janji gak akan ninggalin kamu lagi. Bunda akan selalu ada buat kamu sayang" ucap aisyah tulus mengecup kening nada.
"Iya nada maafin, bunda jangan ulangin lagi, cukup sekali nada gakmau lagi. Btw bun, nada gak disuruh masuk apa? Pegel nih" balas nada yang mulai pada prilaku aslinya yang blak-blakan. Nathan yang ada disampingnya langsung menoyor kepalanya membuat nada mengerucutkan bibirnya lucu.
"Oiya bunda sampe lupa, masuk yuk nad, sudah bunda masakin makanan kesukaan nathan, makanan kesukaan nathan kan kesukaan nada juga"
"Ih enak aja, pokoknya itu semua buat nathan! Titik nada gakboleh minta. Nanti kalo habis gimna? Nathan love mie ayam,nathan gakbisa hidup tanpa mie ayam! Bagi nathan mie ayam adalah segalanya setelah bunda sama nada. Nada makan roti aja sana!" Ucap nathan yang sangat menyukai mie ayam begitupun dengan nada.
"Sayang, gak boleh gitu ih, berbagi itu indah sayang!" Nasehat aisyah ke nathan.
"Tapi bun, sekarang bukan bulan ramadhan jadi gak perlu berbagi"
"Berbagi itu gak harus dibulan ramadhan than" balas nada datar dan langsung masuk bersama aisyah meninggalkan nathan yang berada diluar.
Tbc.
Sumpah, otak author lagi buntu banget.
Jadi maaf ya kalo up nya kelamaan 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
BadGirl [End] REVISI
Fiksi Remaja(REVISI) Ngga usah negatif thingking Ketika lihat anak sekolahan yang keluar rumah ketika malem atau jarang pulang, Karena mungkin tempat yang selama ini orang-orang sebut rumah tidaklah sebaik yang orang-orang katakan. Mereka hanya mencari ketenang...