19.

2.5K 68 0
                                    

Hembusan angin malam menemani canda tawa mereka berlima. Nada dengan nanda enggan untuk meninggalkan tempat itu, karena mereka sangat merindukan canda dari temannya.

Nada melihat ke arah pergelangan tangannya, melihat jam tangan yang menunjukan pukul 9 malam.

"Eh brroo gue laper nih" ucap alim sambil memegangi perut ratanya.

"Oo jadi tadi lo mau bilang kalo lo laper? Gue kira hamil" ucap nanda

"Beli makanan kek apakek, gue juga laper" tambah kube.

"Beli makanan dimna?" Tanya leman.

"Ahaa!" Seru alim dengan bersemangat.

"Apaan?" Tanya kube menatap nya keheranan.

"Tanyakan pada Peta!" balas alim berdiri sambil mengangkat tangannya keatas. Diikuti dengan yang lainnya.

"KATAKAN PETA!" seru mereka berempat dengan semangat.

"Lebih keras!"

"PETAAAA!!!!" Ucap mereka berempat tidak santai.

"Ya gakusah ngegas kampret!" Balas alim sambil menoyor kepala teman-temannya itu satu persatu.

"Anjir lim, kek bocah aja lo, zaman now udah canggih bro, gakperlu pake peta-peta segala, nih pake aja Google maps" ucap leman sambil memamerkan aplikasi google maps di handphone nya.

"Masa iya? Kok di HP gu gak ada?" Tanya alim kebingungan.

"Ya berarti HP lo yang jelek" balas nanda sambil terkekeh.

"Tapi abang-abang gue sekalian, se kota, se provinsi, se kecamatan, se RT, se kelurahan, se komplek, se negara, se perjuangan, se kampongan etam begantar berjepenan" ucap nada yang beralih malah menyanyikan lagu daerah berjudul Buah bolok yang berasal dari Kalimantan timur.

"Buah bolok kuranji papan, dimakan mabok dibuang sayang, busu embok etam kumpulkan rumah-rumah jabok etam lestarikan" lanjut alim, kube, leman dan nanda sebagai Dirigen pemandu paduan suara di acara PKK dadakan mereka.

"Anjir apaan sih? Kalian semua tau lagu itu dari siapa? Kok gue baru tau?" Ucap nada yang bingung.

"Heh lo nya aja yang gaktau, kita ini punya darah orang Dayak. kuat menghadapi siksa apapun, kecuali siksa kubur wuahahaaha" balas alim melebarkan mulutnya lebar-lebar dan dengan cepat disumpal oleh leman menggunakan tisu.

"Perasaan tadi itu lagu orang Kutai deh bukan orang Dayak, kok bisa nyambung kesana coba?" Tanya leman yang aslinya keturunan orang dayak.

"Oooo gue baru inget lagu nya orang dayak itu yang 'celeng, celeng utan along celeng celeng utan along, celeng celeng' itu deh" ucap alim sambil menari layaknya orang dayak.

"LELENG BEGO, LAGU ORANG DIGANTI-GANTI. MAU MASUK PENJARA LO? APA LANGSUNG MAU MASUK NERAKA?" marah leman karena merasa sukunya direndahkan oleh alim.

"Lo mau ngomong apaan sih nad? Kok pake acara mbulet duluan" tanya nanda.

"Hehew gue cuman mau ngasih tau kalo kita bisa beli online, gakperlu pake peta maupun Google maps. Nih caranya" ucap nada memamerkan Handphone nya, dan keempat laki-laki tadi langsung mengerubunginya.

"Anjir makanannya enak-enak banget keknya" ucap kube

"Kita beli Gado-gado aja ye, keknya enak tuh sambel kacangnya bule inah, nguleknya sambil goyang. duh mantep keknya" balas alim sambil membayangkan nya.

"Eoh jangan mending mie ayam aja, kebetulan juga cuaca nya lagi dingin-dingin kumaha gitu" tambah kube.

"Jangan mending bakso nya paklek sobirin, behhh sambelnya mantep tenan rek" timpal leman.

"Te sate saja tak ye, dijamin sambalnya menggugah selerah, beehhh apalagi satenya paklek nungging depan komplek" ucap nada yang tak mau kalah. Kenapa nada bilang sebutan penjual sate itu paklek nungging? Karena menurut nada paklek satenya itu membakarnya satenya sambil menungging, jadi mereka sengaja menyebutnya paklek nungging.

"Et dah mending Nasi Bekepor, gede-gede sido embo sido busu, aselah makan mandi tahu-tahu apalagi nasinya si beras baru mentuha makan lalu di imbu" ucap nanda sambil menyanyikan lagu daerah kaltim tersebut.

Mereka semau diam, bingung memperhatikan nanda yang menyanyikan lagu tersebut. Bukannya apa, tapi hanya ada satu pertannyaan dikepala mereka, yaitu, nanda tau lagu itu darimana?

"Sudah sudah kita gajadi makan kalo malah debat kek gini, perut gue dah laper banget, yaudah gini gue kasih satu penawaran yaitu kita beli 'Nasi Padang' aja ye biar gakrepot" ucap kube melerai perdebatan tersebut dan langsung diangguki oleh mereka semua.

"Eh tapi btw, kalo dijakarta aja banyak nasi, kenapa harus jauh-jauh beli nasi kepadang coba?" Ucap alim membuat mereka cengo seketika.

"Baru kusadari kalo sebenarnya itu lo yang bego. Nasi padang ya nasi padang beda sma nasi jakarta setan" balas kube yang sudah benar-benar marah.

"Sudah gausah ladenin alim yang ada malah buat kebaya kita pecah" ucap nanda dengan santai.

Eh bentar kok ada yang aneh?

"LAH SI BOCAH LU PAKE KEBAYA? ANJIR NGAKAK GUE, BAYANGIN AJA COBA KALO NANDA PAKE KEBAYA KUMAHA JADINYA" ucap alim tertawa terbahak-bahak begitupula yang lain.

"Ehhh typo maksud gue kepala, aposeh kalian ni semua" balas nanda tersenyum kikuk.

"Aposeh? Kokondao yarabe sorendoreri" balas alim smbil menyanyi.

"Bersisik ah kalian gue aja yang pesan kalo kalian ngebacod mulu kapan coba makannya?" Ucap nada sambil memesan makanan di hP nya.

"Besirik cireng" ucap leman.

"Bermusyrik kutil" tambah alim.

"Berzina beha" timpak nanda.

"Dah diem yang bener Bertoubat karena sebentar lagi puasa. Buat leman jangan pernah berSirik kepada siapa saja, buat alim jangan pernah berMusyrik karena itu perilaku yang sangat dibenci Allah Dan untuk nanda janganlah engkau berZina karena lebih baik Enaena aja wk" ucap kube menasihati mereka dan berakhir di toyor mereka satu persatu.

"Dan telakhir buat nada lo bukan mermet jadi lo gak ber-sisik" lanjutnya lagi.

"Lah si bego apa bedanya coba berZina sma enaena?"tanya leman.

"Sudah ah pada diem aja napa? Tuh nasi padangnya dah datang. Makan gih" suruh nada yang sedang mengambil bungkusan dri seseorang dan membukanya.

"Eh tunggu sebentar, gimana kalo kita makan sambil joget?" Tanya alim terlebih dahulu.

"Ide yang buruk, lo mau buat kita sakit perut?" Balas nanda mangambil bungkusan tersebut.

"Goyang nasi padang pakai sambal randang
Sama orang minang yang ikut bergoyang
Semua masalah jadi hilang
Pikiranku jadi tenang" nyanyi alim, yang lain awalnya menolak tatapi akhirnya mereka menari bersama.

Karena sudah terlalu lelah mereka kembali menyantap makanannya di ikuti dengan penuh canda dan tawa.

Tbc.

Wkwk
Btw yang orang dayak jangan tersinggung ya
Kan cuman bohongan.
eh tapi ada orang dayak kah yang baca cerita tijelku ini?

Lagu diatas yang tau hanyalah orang Kalimantan Timur.

BadGirl [End] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang