Aku mencoba menuruni anak tangga perlahan-lahan dengan rasa gugup menyelimuti hati. Kulihat jam di dinding ruang tengah sudah menunjukan pukul 06.32 malam.
Aku mulai berjalan keluar rumah, lebih tepatnya ke arah meja pinggir kolam renang. Kulihat Radit masih sibuk fokus berenang.
Aku terus menatap Radit tanpa sepengetahuan dirinya sambil duduk di kursi meja pinggir kolam. Menatap setiap pergerakan tubuhnya yang tanpa henti bergerak untuk terus berolah raga walaupun hari sudah malam.
'DRRTT DRTTT'
Tiba-tiba saja HP Radit yang diletakan di atas meja bergetar sehingga Radit mulai sadar akan keberadaanku yang rupanya sedaritadi sedang memperhatikannya.
"Siapa, Ma?" Tanya Radit berhenti berenang dan menatapku penasaran dari dalam kolam renang.
Kulirik layar kaca HPnya yang menunjukan 'Aliya - Kantor' sebagai penelepon.
"Aliya kantor, Dit.."
"Angkatin aja, Ma.." Pintanya dengan santai sambil kembali sibuk berenang.
"Halo?"
'Ha-' Jawab suara seorang wanita muda terpotong seolah-olah tak jadi berbicara. Untuk beberapa saat, aku sama sekali tak mendengar suara apapun dari ujung sana.
"Ya, halo?" Tanyaku ulang untuk mendapatkan sebuah respon.
'..Ya ya, Halo. M-mas Raditnya ada?' Tanya seorang wanita bernada ragu yang tidak kukenal.
"Raditnya lagi renang. Ada keperluan apa, ya?"
'Oh, enggak. Hmm.. I-ini tadinya mau nanyain tentang laporan bulan lalu, tapi ini baru aja ketemu laporannya..'
"Ohh iya.."
'Ini.. sama mba Emma, ya?' Tanyanya kembali dengan penasaran.
"Iya.."
'Oh, ya udah kalo gitu. Makasih ya mba..'
"Ya, sama-sama.." Aku langsung menaruh kembali HP Radit di atas meja.
"Kenapa, Ma?" Tanya Radit menatapku penasaran sambil menepi ke pinggir kolam.
"Katanya mau nanyain laporan bulan kemaren, tapi ternyata laporannya udah ketemu.."
"Laporan apa?" Tanya Radit kebingungan sambil mengerutkan dahinya.
"Gak tau, gak bilang.." Balasku sembari menggelengkan kepala.
"Hmm.." Gumamnya keheranan. "Ngomong-ngomong, Jess sama Clara udah pulang?" Tambahnya sambil sesaat melirik ke arah dalam rumah.
"Udah.." balasku sambil sekilas menatap dadanya yang terlihat jelas berbidang.
"Kenapa? Kok bentar banget mainnya?"
"Hmm.. K-kita dari siang kok," jawabku. "T-tadi mereka ada urusan lagi gitu, makanya langsung pamit pulang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)
Romance[Warning +21 - Mature content] CERITANYA BIKIN BAPER TINGKAT DEWA - (SOME PARTS ARE PRIVATE, HARUS FOLLOW DULU BUAT BACA LENGKAP) -COMPLETED- Emma terbangun dari mimpi gilanya dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah mobil bersama seorang lelaki...