Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore dan aku baru menyelesaikan setengah tugas revisianku?! Padahal dari jam setengah 3 siang tadi aku terus berdiam di kamar mengerjakannya sambil mendengarkan musik yang diputar melalui loud speaker di kamarku.
Terkadang aku bingung kepada diriku sendiri, mengapa juga aku mengambil program studi Hukum, padahal aku bukanlah orang yang mudah menghafal.
Aku memutuskan untuk mematikan laptopku. Sebentar lagi Radit datang, maka aku harus bergegas mandi supaya wangi. Kutaruh laptopku di atas kasur dan bergegas mengambil baju gantiku di dalam lemari pakaian yang sangat besar yang berada di samping tempat tidur ini. Ya, memang kebetulan Radit mempunyai banyak sekali baju formal yang di taruh di dalamnya.
Aku berjalan menuju kamar mandi dan menyempatkan diriku untuk memperbesar volume suara saat lagu-lagu kesukaanku diputar.
Aku menutup pintu kamar mandi dan langsung menaruh baju gantiku di atas meja marmer sebelah wastafel.
Aku melepaskan seluruh pakaianku yang kemudian ditaruh di keranjang baju kotor, lalu berjalan perlahan ke arah shower dan mulai menyalakannya dalam suhu air hangat.
Kuambil sambun cair yang beraroma jasmine dan dibalurkannya di sekujur tubuhku sambil asik ikut bernyanyi lagu yang diputar oleh loud speaker dari luar sana.
Aku sangat suka sekali aroma jasmine. Radit harus tahu tentang hal ini, supaya jika nanti dia akan membelikanku kosmetik atau kado parfum, maka aromanya harus jasmine.
Dengan semangat, aku terus menggosok sekujur tubuhku yang telah dipenuhi oleh busa. Ini benar-benar membuat suasana hatiku naik kembali!
'DRRTT DRTTT'
Tiba-tiba saja terdengar suara getar HP berbunyi dari arah belakangku hingga membuatku langsung berbalik terkejut.
Rupanya ada Radit yang sedaritadi menatapku sedang mandi. Dirinya berdiri bersandar kepada meja marmer depan cermin sambil melipatkan kedua tangannya di dadanya dan menggigit bibir bawahnya. Kedua matanya dengan tajam menatap diriku dari atas sampai bawah dengan amat seksama.
Sekilas Radit mulai mengambil HPnya yang masih terus bergetar itu dari dalam saku celana kerjanya. Dia hanya menaruhnya di atas meja marmer tersebut dan mendiamkannya. Dirinya kembali menatapku tajam sambil melepaskan jam tangan yang dipakainya lalu mengeluarkan dompet dan kunci mobilnya yang berada di saku celana kanannya kemudian ditaruh di samping HPnya.
Aku hanya terdiam gugup berbalik menatapnya yang kemudian melepaskan dasi dan membuka kemeja yang dikenakannya tersebut lalu dijatuhkannya ke bawah. Dia mulai berjalan mendekat kepadaku dan membelai tubuhku yang sedang dipenuhi busa.
Entah ini hanya perasaanku saja atau memang benar, yang jelas dari tatapan kedua matanya, dia terlihat sangat sedang bergairah yang justru semakin membuatku merasa gugup dan malu. Lagipula, mengapa juga dia tiba-tiba masuk kamar mandi di saat aku sedang mandi?
Tak ada ekspresi di wajahnya. Hanya tatapannya yang amat tajam tersebut fokus menatap bibirku yang sedikit terbuka.
"Ce-celana kamu nanti basah", ucapku melirik celana kerjanya yang mengenai paha kiriku yang sedang dipenuhi oleh busa.
Dia hanya diam tak berkata apapun. Belaian tangannya mulai bergerak dari arah perutku, naik tegak lurus ke atas hingga berhenti di leherku. Tiba-tiba dia mendorongku untuk bersandar di tembok belakangku dan mulai meremas payudara kiriku.
Aku menatap kedua matanya yang sedaritadi dipenuhi rasa gairah yang membara itu. Terlihat semakin jelas sekali! Dia langsung mencium bibirku dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)
Romansa[Warning +21 - Mature content] CERITANYA BIKIN BAPER TINGKAT DEWA - (SOME PARTS ARE PRIVATE, HARUS FOLLOW DULU BUAT BACA LENGKAP) -COMPLETED- Emma terbangun dari mimpi gilanya dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah mobil bersama seorang lelaki...