Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)

Buku Catatan Hitam

Aku merasa kepalaku pusing, belum dapat percaya apa yang terjadi sebenarnya dan siapa Radit sebenarnya.

Seketika aku melihat sebuah buku bersampul hitam yang sudah tua berada di atas meja hingga membuatku sangat penasaran untuk membukanya.

Aku mencoba meraihnya dan membuka satu persatu halamannya.

-------------------
Untuk yang ketiga kalinya, aku ditolak sama dia.. Bahkan di depan anak-anak yang lain.

Aku sedih banget padahal aku udah nyiapin segalanya biar dia mau nerima aku. Apa karena aku gendut dan jelek banget? Apa aku mimpi bisa jadian sama cewek secantik dia? Tapi kan aku suka sama dia bukan karena cantiknya..

Aku suka sama dia karena dia pernah nolong aku, tiba-tiba minjemin topi upacaranya ke aku waktu dia lagi mau ke UKS biar aku gak dimarahin guru..

Apa dia lupa sama aku? Atau senggaknya dia harus inget kalo topinya masih ada di aku..

-------------------
Tadi pagi mamah tiba-tiba masuk rumah sakit dan sampe sekarang mamah koma gara-gara ditabrak mobil.

Mungkin, untuk sekarang ini aku harus berenti dulu mikirin dia dan fokus sama kesehatan mamah, because I don't wanna lose my mom..
------------------

------------------
21 November 20XX adalah hari terberat dalam hidup aku. Mamah meninggal tadi siang setelah 3 hari koma dan dirawat di rumah sakit.

Aku pengen mamah hidup lagi, bukan tiba-tiba pergi kaya gini.. Aku butuh mamah!!
------------------

------------------
Udah 2 bulan aku sedih mikirin mamah, bahkan aku jadi kurus gini..

Aku gak mau makan, aku males sekolah, aku gak mau mikirin dia, aku cuma pengen mamah kembali!!
------------------

------------------
Tadi pagi aku ketemu dia lagi setelah selama ini aku ngehindar dan cuma ngeliatin dia dari kejauhan..

Meskipun kita tadi ketemu, tapi kayanya dia gak sadar kalo ada aku..

Gara-gara itu, aku jadi yakin lagi kalo aku harus dapetin Emma, cewek yang paling aku suka, gimanapun caranya..

Aku harus jadi cowok yang dia mau biar aku bisa milikin dia. Biar aku gak kehilangan lagi orang yang paling berarti di hidupku..
------------------

Aku masih benar-benar tidak percaya anak laki-laki yang menulis ini dan yang dulu sangat tergila-gila kepadaku adalah suamiku sendiri. Pantas saja wajahnya cukup familiar ketika pertama kali aku melihatnya.

Rupanya rasa 'familiar' itu bukan karena pertemuanku yang sempat bertemu dengannya di kampus sebagaimana yang dirinya katakan, jauh dari itu, dia adalah anak laki-laki itu!

------------------
Udah sebulan secara sah aku udah gabisa mantau dia lagi dari deket karena aku udah jadi anak SMA.

Tapi untungnya, ada mang Udin, satpam sekolah yang baik yang mau dibayar dan bantuin aku buat selalu ngawasin dan ngasih informasi terus tentang dia.

Kata mang Udin, dia gak pernah maen ataupun deket sama cowok kalo di sekolah. Kalo gitu, dia belum pernah pacaran dong sampe sekarang? Meskipun banyak cowok-cowok ganteng deketin dia??
-------------------

Aku kembali membuka halaman demi halaman yang berisikan tulisan Radit yang menceritakan setiap waktu dimana dirinya bertemu diriku dari kejauhan, diam-diam memantauku terus menerus secara terperinci selama diriku masih duduk di bangku SMP.

------------------
Sekarang tahun ajaran baru, dan aku sedih Emma gak satu SMA sama aku.

Dia masuk SMA yang ada di deket rumahnya. Untungnya, ada temen sekelas dia yang mau jadi pengganti mang Udin buat terus ngawasin dia dengan imbalan uang sekolahnya dibayarin, namanya Rio.