Aku berkaraoke ria bersama bi Ami dan bi Sari di ruang tengah, karena sejak tadi sore rumah ini sangat amat sepi sekali dan aku sangat bosan, jadi kuajak mereka berdua untuk bernyanyi bersama.
Bi Ami terus saja bernyanyi riang gembira sementara aku dan bi Sari menyorakinya sambil memakan cemilan-cemilan yang aku beli sepulang dari kampus tadi.
Saat aku, bi Sari dan bi Ami sedang sangat hebih-hebohnya berkaraoke, tiba-tiba saja terdengar suara pintu kulkas tertutup. Sontak aku, bi Sari dan bi Ami langsung berbalik badan untuk mengetahui siapa yang baru saja menutup pintu kulkas.
Rupanya ada Radit di ruang makan dan dirinya baru saja mengambil sebotol minuman ringan yang berada di kulkas. Aku tak sadar ternyata dia sudah sampai di rumah dan telah memperhatikan kami bertiga sedaritadi, mungkin karena kami terlalu asyik berkaraoke ria.
Bi Sari dan Bi Ami yang sedang asik menyanyi pun seketika langsung berhenti dan dengan sigap langsung membereskan barang-barang yang berserakan akibat ulah kami bertiga diiringi oleh suasana kaku yang tiba-tiba saja datang.
Melihat kedatangan Radit yang dirasa cepat, kedua mataku langsung melirik ke arah jam dinding yang berada di atas TV ruang tengah. Ternyata waktu masih menunjukan hampir pukul 7 malam, bukankah seharusnya dia lembur?! Mengapa dia cepat sekali datang ke rumah?
"K-kamu kok pulangnya cepet?" Tanyaku gugup kepadanya yang mulai menghampiriku.
"Kenapa emangnya?" Tanya Radit sedikit kebingungan sambil mengangkat sebelah alisnya.
Bi Sari dan bi Ami langsung berpamitan izin kepadaku dan Radit untuk kembali ke belakang seselesainya mereka membereskan ruang tengah.
"Hmm.. B-bukannya kamu lagi sibuk kerja, kan? Atau abis ini kamu kerja lagi di ruang kerja kamu?" Jawabku semakin gugup.
"Enggak. Kerjaan aku udah selesai tadi di kantor," balasnya datar sambil mulai duduk di sofa panjang dengan santainya.
"Gak a-ada yang lupa dikerjain gitu? Coba cek lagi, atau kamu ada kerjaan buat besok?"
"Kenapa emangnya?" Ucap Radit yang keheranan dengan sikapku yang langsung berubah 180 derajat saat dia datang.
***
Seusai Radit mandi dan makan malam bersama denganku, dia langsung segera pergi ke kamar tidur sementara aku meminta izin lagi kepadanya untuk pura-pura mengerjakan skripsiku di ruang kerja miliknya.
Jam di HPku sebenarnya sudah menunjukan pukul setengah 10 malam dan aku tidak tahu apakah Radit sudah benar-benar tidur ataukah belum.
Karena penasaran, akhirnya aku mencoba kembali ke kamarku. Aku perlahan memasuki ruang kamarku dengan penuh rasa tegang, namun rupanya lampu utama kamar sudah dimatikan. Tandanya Radit memang sudah benar-benar tidur.
"Huhhh.." Desauku melepaskan napasku dalam-dalam, pertanda perasaan begitu lega.
Syukurlah! Untungnya Radit sudah tidur lebih cepat daripada malam kemarin, jadi setidaknya aku kembali selamat untuk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)
Romance[Warning +21 - Mature content] CERITANYA BIKIN BAPER TINGKAT DEWA - (SOME PARTS ARE PRIVATE, HARUS FOLLOW DULU BUAT BACA LENGKAP) -COMPLETED- Emma terbangun dari mimpi gilanya dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah mobil bersama seorang lelaki...