"Kamu tuh gimana sih?!! Masa nyari data kaya gini aja gak bisa? Kalo udah tau gak bisa, ngapain kamu ngajuin pake judul ini?! Kan jadinya repot sendiri!!" Ucap bu Rosa yang entah mengapa raungannya terasa menggema padaseluruh isi ruangan ini.
Kedua matanya yang kecil menyipit sambil memarahiku. Rasanya ingin sekali aku menyumpal mulutnya agar suaranya yang menyebalkan itu menghilang, atau bila perlu agar sekalian dirinya berhenti bernapas.
Astaga.. Manusia yang satu ini benar-benar telah membangunkan sifat-sifat psikopatku!
"..Maaf bu, nanti saya coba lagi minta data langsung ke managernya, siapa tau dikasih,"
Aku mencoba untuk bersabar sesabar-sabarnya dengan tersenyum terpaksa kepadanya. Itu hanya sebuah sikap sopan satun sebagai seorang mahasiswa kepada dosen pembimbingnya yang berniat membantu -tapi tidak membantu-.
"Ya udah! Kalo gak bisa terus nanti kamu ganti perusahaannya aja! Cari contoh kasus yang serupa di perusahaan lain! Kalo masih terus gak bisa yaudah kamu pembatalan judul aja!!"
"Baik bu, saya pamit. Terima kasih bu.."
Bu, pernah dengar tidak tentang kasus seorang mahasiswa yang membunuh dosennya hanya karena skripsinya sering direvisi? Kalau bukan karena ada hukum pidana, mungkin aku juga sudah melakukannya!
Aku berjalan keluar dari ruangan bu Rosa, dosen pembimbingku yang terkenal super duper galak menurut orang-orang, apalagi kepada para mahasiswi yang cantik!
Rasanya seperti mimpi buruk sekali ketika pertama kali aku mengetahui bahwa aku mendapatkan dosen pembimbing bu Rosa. Jauh lebih buruk dibandingkan dengan mendapatkan nilai D!
Selama aku dibimbing olehnya, aku sudah sering sekali dimarahi hanya karena kesalahan-kesalahan kecil dalam penulisan skripsiku. Aku hanya bingung, apa dia tidak kena penyakit darah tinggi karena terus marah-marah kepada para mahasiswa bimbingannya?
Aku sudah berusaha semampuku untuk mendapatkan data perusahaan yang akan aku bahas dalam skripsiku, akan tapi memang sulit sekali untuk memintanya.
Memang benar kata orang-orang, tak peduli seberapa pintar kita, jika bukan waktunya, kita bisa saja menyelesaikan kuliah kita dalam jangka waktu yang panjang.
Kuliah lebih dari 4 tahun bukan berarti mereka itu bodoh! Tapi tetap saja, semoga aku bukanlah mahasiswa yang termasuk golongan mahasiswa yang berkuliah lebih dari 4 tahun. Biaya kuliah saat ini sangat mahal!
Ketika aku sedang berjalan menuruni anak tangga sambil melamun, tiba-tiba saja seseorang berteriak memanggil namaku dengan suara yang benar-benar sudah tidak asing lagi di telingaku.
"Emma! Hey, Emma!", aku membalikkan badanku mencari-cari siapa sosok yang memanggil-manggil namaku. Dari lantai atas terlihat seorang gadis manis sedang berlari tergesah-gesah menuruni tangga untuk mengejar diriku. Dia Jessica.
Jessica adalah salah satu sahabatku di kampus. Dia baik, cantik, dewasa dan selalu mengerti aku. Aku dan dia sudah bersahabat dari awal kami berdua masuk kuliah. Mungkin sekitar pertengahan atau akhir semester 1.
Yang aku suka dari Jess adalah dia bisa diajak bicara serius dan bisa juga diajak jadi santai. Dia sangat fleksibel.
Hanya sekedar informasi, Jess sudah punya pacar, Namanya Nathan. Tapi Nathan bukanlah teman sekelas kami. Meskipun dia berbeda kelas, tapi dia cukup sering ikut kumpul bersama kami. Sampai-sampai, aku merasa bahwa Nathan juga merupakan salah satu anggota dari persahabatan kami karena dia selalu baik dan perhatian, seperti seorang kakak yang mengasuh adik-adiknya.
"Gimana skripsi kamu?", tanyaku sambil kembali menuruni anak tangga bersama dengan Jess menuju ke arah luar gedung kampus.
"Yah gitu deh, udah mulai bab 4 sih cuma lumayan susah gitulah. Kamu?" Balas Jess.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)
Romance[Warning +21 - Mature content] CERITANYA BIKIN BAPER TINGKAT DEWA - (SOME PARTS ARE PRIVATE, HARUS FOLLOW DULU BUAT BACA LENGKAP) -COMPLETED- Emma terbangun dari mimpi gilanya dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah mobil bersama seorang lelaki...