Reuni

50.8K 1.9K 144
                                    

Epilog

"Ayo kita naik lift," ucap Radit kepada Monica sambil menggendongnya yang sedang mengenakan dress cantik berwarna merah muda dengan pita di dadanya.

"Anak ayah cantik banget, ya?" Ucapku kepada Monica yang terlihat tersenyum dihibur olehku dan Radit.

"Siapa dulu dong, ayahnya!" Ucap Radit percaya diri.

"Iya, iya.. Ganteng banget ayahnya," jawabku tersenyum sambil mengangkat sebelah alisku.

"..Lantai berapa, sayang?" Tanya Radit sambil menyeringai.

"Tadi kata Stella, lantai 6,"

Sambil menunggu lift tiba pada lantai tujuan, aku sesaat bercermin kepada pantulan cermin dari dinding lift.

"Udah cantik kok, sayang. Gak usah cantik-cantik banget, nanti makin banyak yang suka lagi," ucap Radit menyindir yang membuatku sedikit tertawa.

Aku dan Radit -yang sedang menggendong Monica- langsung keluar dari lift begitu pintu dibuka dan masuk ke dalam ruang pesta acara reuni akbar SMP. Kulihat arah sekitar, hampir semua orang-orang yang berada di sini tidak kukenal sama sekali.

 Kulihat arah sekitar, hampir semua orang-orang yang berada di sini tidak kukenal sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba dari kejauhan, beberapa pria menatapku dengan ragu. Seorang diantaranya memberanikan diri berjalan ke arahku dan Radit.

"Emma?" Tanyanya ragu.

"Iya?" jawabku.

"Aku Gary, temen sekelas kamu waktu kelas 1 sama 2," ucapnya ramah.

"Ohh, iya iya, Gary!"

Gary memang teman sekelasku waktu kelas 1 dan 2 SMP. Salah satu anak laki-laki yang populer dan juga sempat menyatakan rasa sukanya kepadaku, meskipun aku menolaknya.

"Apa kabar, Ger?" Tanyaku ramah.

"Baik," jawabnya. "Ini, sama.. suami?" Tanyanya ragu melirik Radit.

"Iya, kenalin ini Radit, ini Monica, anak aku,"

"Hi," ucapnya sambil tersenyum kepada Gary.

"Wah, udah berkeluarga ya sekarang, cepet banget, gak nyangka," ucapnya sedikit terkejut kepada Radit dan aku.

"Iya, Radit juga satu SMP kok sama kita,"

"Oh ya?"

"Iya, Radit kakak kelas kita, beda 2 taun,"

"Beneran?! Kok aku jarang liat, ya?" Tanyanya kepada Radit lebih terkejut.

"Iya, dulu aku gendut, cupu dan bukan anak populer, jadi.. you know," jawab Radit santai.

"Oh gitu.. Waktu itu kelas 3 apa, kak?" Tanyanya bersikap sopan kepada Radit.

"Kelas 3 G,"

"3 G? Berarti bareng sama Martin, Emily sama kak Tiffany, dong?"

Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang