Aku membuka kedua kelopak mataku. Tak terasa, sinar mentari sudah memasuki ruang kamar dan menyelimuti pandanganku untuk melihat ke arah jendela.
Lagi-lagi Radit tidak membangunkanku kembali! Dia malah sedang sibuk bercermin merapihkan dasinya di depan meja riasku untuk bersiap-siap pergi ke kantor.
"Kamu kok gak bangunin aku lagi sih?" Tanyaku kesal kepadanya.
"Kamu kan katanya kelasnya masih jam setengah 12 siang", jawabnya sangat dingin, hampir-hampir acuh. Matanya terus saja terfokus kepada lilitan dasinya yang berwarna biru donker tersebut tanpa sedikitpun melirikku.
"Ya tapi kan aku mau bikinin sarapan buat kamu atau bantuin kamu buat siap-siap pergi ke kantor!" Balasku merengek kepadanya.
Sesaat Radit terdiam.
"Gak perlu.. Udah ada bi Ami sama bi Sari", dirinya mulai bergegas.
"Ya.. tapi kan-" Aku mulai terdiam tak melanjutkan kalimatku. Padahal maksudku agar aku dapat menjadi istri yang baik untuk Radit, tapi rasanya Radit pun tidak begitu peduli mengenai niatku ini karena sikapnya benar-benar terkesan cuek pagi ini, meskipun dirinya akhirnya mulai menatapku penasaran atas apa yang sebenarnya inginku katakan kepadanya.
"Lain kali pasang alarm aja, Ma", ucap Radit begitu dingin sambil berjalan menuju pintu kamar tanpa menghiraukanku dengan jelas.
"Iya", jawabku cemberut.
"Kamu cuci muka sama sikat gigi dulu, nanti nyusul sarapan di bawah", perintahnya sambil berdiri di ujung pintu.
"Iya."
Radit langsung berjalan keluar menuruni anak tangga untuk menuju ruang makan, sedangkan aku langsung memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi.
Sepertinya aku harus kuat karena sifatnya yang suka kadang-kadang berubah. Terkadang terkesan baik dan hangat, terkadang juga sangat cuek dan dingin sekali seperti tadi, -walau sebenarnya dia memang lebih sering bersikap dingin kepadaku-.
Setelah bersih-bersih, aku menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang makan. Hanya ada Radit di sana yang sedang sibuk sendiri menyantap sarapannya. Dia menatapku dengan tatapannya yang seperti biasa begitu aku duduk di sebelahnya. Rahangnya yang tegas dan matanya yang tajam membuatku selalu merasa terintimidasi olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Tak Sekali Tiba (COMPLETED)
Dragoste[Warning +21 - Mature content] CERITANYA BIKIN BAPER TINGKAT DEWA - (SOME PARTS ARE PRIVATE, HARUS FOLLOW DULU BUAT BACA LENGKAP) -COMPLETED- Emma terbangun dari mimpi gilanya dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah mobil bersama seorang lelaki...