#5 Jennie's Plan

6.3K 762 40
                                    

Akhir pekan ini tak ada yang spesial untuk Jisoo, ia harus membeli barang-barang kebutuhan pribadinya termasuk alat tulis untuk menggambar konsep bangunan seperti biasa. Ia menghabiskan akhir pekannya di supermarket langganan keluarganya.

Di temani sepupu jauhnya, Lisa, ia pergi menggunakan mobil ferrari miliknya.

"Jisoo-ya, aku dengar kau bekerja sama dengan CEO cantik muda berbakat." Lisa mengikuti langkah Jisoo yang dengan cepat segera masuk ke dalam supermarket.

"Hmm, begitulah.. Lebih tepatnya CEO cantik, muda, berbakatnya di coret saja ganti dengan sombong." ucap Jisoo sambil mengambil sebuah troli.

"Sombong? Kenapa?"

"Ya sombong, kenapa harus kau tanya kenapa?"

"Ya kenapa kau bisa menyebutnya sombong?"

"Karena memang sombong." Lisa mendengus kesal.

"Itu bukan jawaban, Jisoo-ya.."

***

Kedua makhluk itu sejujurnya sangat malas untuk berbelanja, jika bukan karena kebutuhan mereka, mereka tidak ingin pergi sama sekali.

"Aku ke tempat makanan ya." Lisa membawa keranjang belanjaannya sedangkan Jisoo pergi ke rak alat tulis dengan trolinya.

"Aku mencari, pensil, kertas, pena, spidol warna warni.." Jisoo berjalan mondar mandir di sekitar rak itu hanya untuk mencari alat-alat yang ia butuhkan.

"Bagaimana kalau ini.." sayup-sayup ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

"Bagus, ini untuk siapa?" suara seorang lelaki membalas ucapan gadis itu.

Gadis berkacamata itu mengabaikannya dan kembali mencari kertas gambar untuknya.

"Tersisa satu, beruntung sekali aku." ia tersenyum lebar sambil mengambil gulungan kertas yang tersisa. "Jennie?!" raknya yang langsung terhubung ke sisi satunya memperlihatkan pada Jisoo seorang gadis yang ia dengar tadi suaranya.

"Ada seseorang yang sebentar lagi berulang tahun dan aku ingin memberinya hadiah." Jennie tersenyum lebar pada seseorang, ia melihat ke arah Jisoo tapi sebelum Jisoo membalas tatapannya, ia segera menunduk dan terdiam.

"Ohh, hampir saja.." ia menarik napas panjang di dalam persembunyiannya. "Aku tidak boleh disini."

"Sedang apa kau?"

"Whooahh.." Jisoo berbalik dan menemukan Lisa yang datang mendekat ke arahnya sambil menenteng sekeranjang penuh yang berisikan berbagai jenis makanan. "Kau mau piknik?"

"Jaga-jaga saja untuk di rumah." seringainya. "Sedang apa kau jongkok disitu?"

"Hah? Oh aku pegal. Tidak ada tempat duduk jadi ya aku jongkok saja sebentar." ia mengelak dan pura-pura beristirahat.

"Oh begitu, ya sudah ayo kita pulang, belanjaan ini sangat berat." keluh Lisa. Jisoo melihat ke balik raknya, memastikan jika Jennie dan lelaki itu sudah pergi.

"Hoh, ayo pulang." ia membawa trolinya pergi dari sana.

***

Mereka menenteng belanjaan mereka masing-masing menuju mobil ferrari merah itu.

"Seseorang menuliskan sesuatu untukmu." Lisa memasukan belanjaan miliknya dan milik Jisoo ke dalam mobil, Jisoo mengambil secarik memo yang seseorang tempelkan pada mobilnya.

Hai, Red..

J.K


3 Step Closer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang