#10 Breakfast

5.7K 678 19
                                    

"Ayah baru tau kau berteman baik dengan CEO itu." lelaki paruh baya itu mencicipi kopi di cangkir yang ia pegang sambil melihat ke arah Jisoo yang sedang menyiapkan sarapan untuk Jennie.

"Begitulah, apa Ayah tau? Kami menjadi rekan kerja untuk tugas kuliah kami." ucap Jisoo bangga.

"Benarkah? Baguslah, kau bisa merancang gambarnya dan dia yang akan menghitung anggarannya, kalian akan jadi rekan kerja yang hebat." senyum Tuan Kim pada anak gadisnya itu. "Sering-sering saja dia kemari, kau bisa lebih banyak tersenyum dan bersenang-senang daripada harus terus berkutat dengan buku-bukumu itu. Belajar terus.." keluh Tuan Kim.

"Baiklah, akan aku ajak dia kemari setiap hari."

"Aku pulang.." Lisa masuk dengan ransel di punggungnya, setelan hoodie hitam dengan topi hitam itu menutupi tubuhnya. Ia menyimpan sepatunya dan berjalan ke arah Tuan Kim, memberi salam pada lelaki itu dan tersenyum.

"Bagaimana urusanmu?"

"Sudah selesai. Nanti Paman bisa ambil passportku ya.." Lisa mengambil roti lapis dari nampan yang di pegang oleh Jisoo.

"Lisa!!" teriak Jisoo.

"Hmmm..?"

"Ah yang benar saja.." keluh gadis itu sambil membuatkan roti lapis lagi untuk Jennie.

"Itu sarapan untuk teman kuliahnya, Lisa.." Tuan Kim membawa cangkir kopinya sambil mengacak rambut cokelat Lisa. "Paman akan mengurus keberangkatanmu, jangan lupa bilang pada Ayah." ucapnya sambil berlalu.

"Kau mau kemana?" Jisoo bertanya pada Lisa tanpa menoleh ke arahnya.

"Aku mau ke luar negeri." jawabnya sambil menghabiskan roti lapisnya.

"Kemana?"

"Ke Thailand."

"Ah yang benar.." Jisoo menyimpan lagi roti buatannya di nampan itu. "Jangan kau ambil lagi." tunjuk Jisoo saat ia berpaling dari nampannya.

"Iya iya, iya aku akan pergi dengan Rose."

"Hah?" Jisoo berbalik kemudian mendekati Lisa. "Kau pergi berdua dengannya?"

"Iyaps.." Lisa berjalan meninggalkan Jisoo, gadis itu segera menyusul Lisa sambil membawa nampan berisikan roti lapis dan susu hangat untuknya dan Jennie.

"Liburan?"

"Iya, kami akan liburan." Lisa berjalan melewati kamar Jisoo, ia melihat seseorang yang di balut dengan selimut sedang memainkan ponselnya. "Whoahh.." Lisa yang sudah berjalan jauh kembali mundur dan hampir menabrak Jisoo.

"Hei!!" pekik Jisoo sebelum Lisa menumpahkan sarapannya.

"Siapa itu?" Lisa bersembunyi tanpa mengintip Jennie disana.

"Temanku." jawab Jisoo singkat.

"Teman atau teman?" Goda Lisa.

"Kau mau ku jadikan sarapan pagi?" ancam Jisoo.

"Tidak tidak, baiklah aku pergi." Lisa berlari kecil menuju ke kamarnya yang tak jauh dari kamar Jisoo.

"Jangan lupa tidur dan mandi!!!" teriak Jisoo yang lupa mengingatkan sepupunya itu.

"Hohh.." teriak Lisa.

Jisoo menutup pintu kamarnya dengan kaki kemudian menyimpan nampan sarapannya di meja kecil di samping ranjangnya.

"Sarapan." ucapnya singkat sambil berjalan ke arah jendela dan membukanya, membiarkan udara pagi masuk ke kamarnya.

"Sarapan?" Jennie bangun dari tidurnya sambil masih mengenakan singlet abu-abu dan celana dalam hitamnya, ia terduduk di atas kasur, Jennie menyambar roti buatan Jisoo dan meminum susu vanilla hangat bagiannya.

3 Step Closer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang