#38 Soju

4.7K 412 15
                                    

Jisoo memijit pelipisnya pelan, kemudian berjalan keluar dari ruangannya dengan membawa sebotol soju.

"Mana bisa kau bekerja sambil mabuk hah?" Lisa merebut botol soju itu dan menjauhkannya dari Jisoo.

"Sumpah!! Aku pusing, aku butuh istirahat. Ini sangat memusingkan!!" gertak Jisoo.

"Istirahat ya tidur bukan mabuk!!" Lisa enggan memberikan Jisoo apa yang ia minta. Gadis itu berlari kecil ke mejanya dan meminum soju milik Jisoo.

"Ah sialan kau!!" dengus Jisoo, akhirnya ia menyerah dan merelakan minuman keras itu di minum oleh sepupunya. Karena jika Jennie tau ia mabuk malam ini, habislah riwayatnya.

"Kau mau aku gantikan saja atau bagaimana? Sepertinya kau kurang sehat.." Lisa menatap Jisoo dari meja kerjanya, sepupunya itu terlihat sangat kelelahan dan kusut, butuh istirahat panjang sebelum kesehatannya menurun. Akhir-akhir ini pangsa pasar perusahaan yang di pegang oleh Jisoo sedang naik drastis, banyak klien yang tertarik bekerja sama dengannya dan niatan Jisoo membeli sektor lain selain bisnis dan property pun semakin lebar terbuka. Dana mengalir tak henti membuatnya harus turun tangan sendiri menjaga perputarannya, ia tak tau jika bisa saja karyawannya melakukan korupsi seperti kejadian di masa lalu, ia tak ingin itu terjadi.

Sudah 3 hari ini, ia menginap di kantor, tidur di sofa kantornya atau ketiduran di meja kerjanya dan baru pulang pagi untuk mandi lalu sarapan dan pergi lagi. Lisa tak ingin Jisoo bekerja sendirian, ia pun mengalami nasib yang sama hanya saja beban pikirannya tak serumit yang Jisoo pikirkan.

"Kau butuh vitamin, sebaiknya kau berobat nanti aku antar." Lisa merapikan mejanya, ia membuka seragam formal kerjanya dan menggantinya dengan kaos biasa serta boxer hitam.

"Ini kantor bukan rumahmu.." racau Jisoo saat melihat kelakuan Lisa.

"Sudah 3 hari ini juga aku lembur dan kau melihatku seperti ini, ganti saja pakaianmu, ini sudah sore dan tak akan ada yang akan memprotes kita." Lisa berjalan keluar dari ruangan mereka dan menyeret sebuah meja kecil ke dalam.

"Ini apa-apaan lagi?" Jisoo enggan melihat apa yang dilakukan sepupunya tapi kegaduhan itu semakin menjadi saat Lisa mengangkat sebuah televisi berukuran sedang dan memindahkannya ke dalam kantor.

"Aku bosan, kalau nonton di luar, aku takut. Jadi aku bawa kemari.." jawabnya polos sambil menghubungkan kabel tvnya.

"Suka-suka dirimu sajalah." Jisoo mengusap mukanya kasar, ia menaikan suhu ruangannya dan mulai berganti baju seperti yang Lisa lakukan.

"Apa kita tidak akan memesan makan malam? Pekerjaan ini membuatku lapar." Lisa kembali ke mejanya setelah ia berhasil menyalakan tv.

"Kau saja yang pesan, aku mau ke kamar mandi dulu." Sendal berbentuk anjing berwarna cokelat dan berbulu itu menemani Jisoo pergi ke kamar mandi.

***

Jarak kamar mandi dan kantornya tak jauh, hanya 100 meter. Ada 2 orang cleaning service yang masih membersihkan meja-meja karyawannya.

"Kalian belum pulang?" Jisoo menggaruk tengkuknya dan mengambil tisu setelah selesai dari dalam kamar mandi.

"Beberapa meja lagi Pak Boss. Pak Boss lembur lagi?" tanya seorang lelaki yang masih berkutat dengan pekerjaannya.

"Masih banyak kerjaan, sepertinya lembur lagi." jawabnya malas.

"Jangan terlalu keras kerjanya, nanti Pak Boss sakit." pegawai satunya menutup tirai jendela gedung tersebut, hari memang sudah sore dan menjelang malam.

"Kalau sudah selesai kalian pulang saja, ada Lisa disini. Kuncinya gantung saja disitu, besok akan ada karyawan yang datang lebih pagi." kedua pekerja itu hanya mengangguk. "Jen.." Jennie berjalan sambil menenteng kotak makan untuk Jisoo dan Lisa, ia berjalan ke arah suaminya itu tak lupa di sapa oleh 2 pekerjanya. "Kenapa kemari?"

3 Step Closer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang