#34 Memories of You

3.9K 402 23
                                    

FLASHBACK POV

LISA POV

Dia adalah kekasihku, dia adalah orang yang pas di hatiku, tak ada yang lain, begitulah yang aku rasakan saat ini. Tawanya, senyumnya, kebodohan yang kelewat bodoh saat bersamaku, kepintarannya yang melebihi aku, kharismanya di depan banyak orang, dia di mataku sangat sempurna, aku mengenal ia sangat baik, sifat luar dan dalamnya.

Kim Jisoo..

Wanita dengan seribu wajah yang ia simpan di balik semua orang, tapi di hadapanku ia tetap orang yang sama meskipun moodnya selalu berubah.

Kim Jisoo..

Akulah pengagum rahasiamu, bahkan saat kita kecil, kau telah menyentuh hatiku lebih dulu, kaulah cinta pertamaku, kaulah manusia pertama yang membuatku tau, apa itu rasanya tulus mencintai seseorang, meskipun kau adalah sepupuku.

Sepupuku? Kau bercanda? Tidak.

Dia memang sepupuku, maka dari itu, aku tau bagaimana ia sebenarnya melebihi orang tuanya sendiri.

SMP POV

"Lisa, hari ini banyak sekali tugasnya, aku pusing sendiri melihatnya, maukah kau menemaniku untuk belajar?" suara renyahnya selalu membuatku tersenyum dan senang saat mendengar ia mengajakku berbincang.

"Nanti aku kerumahmu, sepulang sekolah."

"Bilang pada Paman dan Bibi, kau akan menginap di rumahku ya?" aku memang selalu menginap di rumahnya, jarak rumah kami tak jauh, sebelum Ayahku pindah keluar kota, jarak rumah kami bisa aku tempuh hanya dengan menaiki sepeda.

"Kan kemarin sudah menginap, kenapa menginap lagi?" aku bahkan tak pernah tau alasan Jisoo yang selalu mengajakku untuk menginap dengannya, terakhir kali aku menginap, aku dan manusia pecinta chickin itu membuat 5 ekor ikan mas kesayangan Paman Kim mati karena kami berenang di dalam kolam ikan miliknya. Sungguh, memang bukan aku yang di marahi oleh Paman Kim, tapi aku merasa tidak enak karena sudah berulah kemarin. Jangan tanya mengapa ikannya bisa mati sebanyak itu, aku benar-benar malu saat Jisoo bilang jika ia pipis di dalam kolam dan ia mengatakannya saat aku pun sedang melakukan hal yang sama.

"Mau menginap ya? Kalau aku belajar sendiri, nanti aku cepat mengantuk." ia sangat pintar menggoda, dan jujur saja, aku luluh.

***

"Jangan makan cokelat kalau sedang belajar ya, nanti bukunya kotor." Begitulah pesan Bibi setiap kali kami belajar bersama, karena Jisoo senang sekali makan cokelat, padahal itu hanya sebagai penghilang kantuk kami saat tugas yang kami kerjakan belum selesai.

"Jisoo-ya.." hanya kaos dan celana pendek, tubuh kecilnya hanya sebatas bahuku saja, ia sangat imut dilihat. "Kau sudah mau mulai belajar ya?" tanyaku.

"Iya, kenapa?" ia menatapku begitu dalam, sangat tenang dilihat apalagi bibirnya yang menggemaskan.

"Aku lapar." aku mulai beranjak mengambil cemilan dan menuangkannya ke sebuah mangkuk agar bisa kami makan bersama. "Ayo mulai.."

Sejam berlalu..
2 jam berlalu..

Aku dan Jisoo masih berkonsentrasi mengerjakan tugas sambil tak berhenti mengambil cemilan di mangkuk itu.

"Kalau yang ini bagai.." tanganku tak sengaja mengambil tangannya saat ia sedang mengambil cemilan yang tersisa. "Hmm maaf.." aku agak kikuk dibuatnya, tapi ia hanya tersenyum dan menjelaskan apa yang aku tanyakan. Kepintarannya membuat ia menjelaskan soal itu dengan mudah padaku, tapi ketahuilah hey Kim Jisoo, aku tak sepandai dirimu, yang bisa menjelaskan perasaan ini semudah itu padamu.

3 Step Closer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang