Toby berhasil mendapatkan alamat rumah Jennie yang baru, setelah lulus ia mencari dimana Jennie tinggal, tapi ternyata ia sudah pindah dan tak serumah dengan orang tuanya.
"Toby.." Jennie membuka pintu rumah yang di ketuk oleh seseorang.
"Hai Jen.."
"Masuk.." Jennie mempersilahkan Toby masuk, rumah megah dengan banyak foto di dinding rumahnya. Toby hanya berjalan-jalan melihat seisi rumah yang tak mungkin di tinggali oleh Jennie seorang diri.
"Ini siapa?" Ia melihat ke arah foto Jensoo. "Ia sangat mirip denganmu." senyumnya.
"Itu anakku."
"Kau sudah berkeluarga?"
"Iya, tumben sekali berkunjung.." Toby hanya tersenyum miris saat Jennie pergi ke arah dapur.
"Suami mu mana?" ia melihat ada banyak foto Jennie dan Jisoo sedang bersama, tapi ia tak curiga sedikit pun.
"Dia belum pulang kerja, mungkin sebentar lagi." Lekaki itu sudah berada di samping Jennie, tangannya mengelus halus bahu Jennie, tapi wanita itu tau tubuhnya hanya untuk Jisoo dan Jensoo.
"Maaf Toby.." tepis Jennie. Tapi Toby masih melakukannya bahkan ia terkesan memaksa. "Jaga sikapmu jika bertamu, Toby!!"
"Hai Jen.." sapa Jisoo di ambang pintu, Jennie sontak menoleh, antara takut jika Jisoo marah dan bersyukur Jisoo datang tepat waktu. "Oh ada kau juga rupanya.."
"Jisoo..?"
"Aku datang berkunjung." senyum Jisoo seperti tak ada masalah.
"Ya sudah aku pulang dulu, sampaikan salamku untuk suamimu Jen. Permisi Soo-ya.."
"Ya hati-hati di jalan.." Jisoo melambaikan tangannya. "Kau mencari masalah dengan orang yang tepat." seringainya.
"Sayang.."
"Aku lelah." Jisoo melewati Jennie begitu saja, bahkan menatap wajahnya pun ia enggan.
***
Jisoo mengambil tas selempangnya, memakai pakaian serba hitam dan terlihat terburu-buru.
Trinngg..
"Halo.."
"Orang yang kau minta sudah siap."
"1 pasang kan?"
"Hmm iya, tunggu di kedai kopi dekat kampusmu, mereka kesana segera." Jisoo menutup telponnya dan keluar dari kamar.
"Mau kemana?" Jennie menghalangi langkahnya.
"Aku akan keluar sebentar."
"Dengan siapa? Kau mau kemana?"
"Aku pergi dengan Lisa, ini urusan kantor Jen.." Jisoo meraih tengkuk istrinya dan mengecup bibir Jennie dengan cepat. "Aku pergi dulu."
"Dia pergi? Wangi sekali? Tumben.. Bahkan untuk ke kantor pun ia tak sesemangat ini.." Tak ingin lama berpikir, Jennie menyambar ponselnya, mencari kontak Lisa dan menelponnya.
"Lisa.."
"Iya Jen, kenapa?"
"Sore ini kau ada janji pergi dengan Jisoo?"
"Kan tadi kita sudah ketemu di kantor, jadi buat apa ketemu lagi? lagi pula aku ada janji dengan Rose, mengantarnya belanja ke supermarket. Ada apa?"
"Jisoo bilang dia keluar untuk menemuimu, ada urusan kantor."
"Tidak ada Jen, atau mungkin dia belum bilang padaku untuk bertemu. Nanti aku kabari lagi." Di pikiran Jennie, semua pandangan negatif tentang kemana pergi suaminya pun mulai bermunculan.