#30 Final Step

4.1K 419 45
                                    

Ice Americano di depannya perlahan tapi pasti mulai mencair, Jisoo duduk terdiam sambil melamunkan sesuatu, tak lupa ia mengaduk-aduk minumannya sendiri tanpa tujuan pasti.

FLASHBACK POV

"Kau selalu sibuk dengan semua tugas-tugasmu, kapan kau ada waktu untukku?" protes Rose, suaranya yang imut dan manis itu tertutup suara derasnya hujan di luar sana. Jisoo bahkan tak mengindahkan ucapannya ia tetap berkutat dengan buku sketsa dan teman-temannya.

"Chaeyoung-ah.. Aku mengerjakan semua tugas pun bukan karena aku sengaja mengerjakannya, tapi memang dosen memberikanku tugas, dan ini memang harus aku kerjakan bagaimana pun juga." jelas Jisoo, ia berkali-kali mencoba sabar dengan sikap Rose belakangan ini. "Aku mengerti jika kau sibuk dan aku pun sama. Saling mengerti saja dan kita berdua akan baik-baik saja."

"Tapi kau selalu seperti ini, beberapa kali janji kita untuk pergi pun selalu gagal hanya karena tugas, tugas, dan semua tugasmu."

"Apa kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya berada di posisiku?"

"Tentu saja pernah, tapi.."

"Rose.." Jisoo menyimpan buku sketsanya, ia menarik kedua tangan Rose dan mengelus punggung tangan gadis itu pelan. Raut wajah sangat lelah tergambar jelas, yang ia butuhkan hanyalah istirahat. "Aku mengerti apa yang kau mau. Aku mencoba membagi waktuku denganmu, tapi mungkin belum ada waktu yang tepat untuk kita bisa pergi."

"Alasan klasik." dengus Rose sambil membiarkan tangannya tetap di genggam erat oleh Jisoo.

"Itu bukan alasan, aku hanya menjelaskan."

"Tak apa, lagi pula aku ini siapa? Aku tak memiliki hubungan apapun denganmu, jangankan hubungan, bahkan aku pun tak berhak untuk mengatur waktumu."

"Jangan bicara seperti itu."

"Memang begitu kan kenyataannya?" tantang Rose dengan nada yang mulai meninggi. Jisoo menghembuskan napasnya dengan kasar dan mencoba tetap bersabar dengan apa yang dilakukan calon kekasihnya itu.

Tak banyak yang bisa ia lakukan selain tetap bersabar meskipun emosinya sewaktu-waktu dapat pecah kapan saja. Memang benar adanya, mereka bukanlah sepasang kekasih yang sedang bertengkar, mereka hanya dua orang mahasiswi dengan kesibukan yang berbeda, salah satunya selalu menuntut dan satunya lagi selalu berkutat dengan semua tugas-tugasnya, seorang kutu buku yang taat. Rose atau Park Chaeyoung, gadis dengan tingkat egois yang tinggi, dingin dan masa bodoh dengan semuanya, terlihat sangat menyebalkan tetapi memiliki sisi baik hati, lembut dan penyayang secara bersamaan. Di mata Kim Jisoo ia adalah seorang gadis yang sangat banyak menguras kesabarannya setiap kali mereka bersama, berteman sejak mereka pertama kali masuk ke universitas untuk mengambil pendidikan S2 di jurusan yang berbeda menjadi awal kesukaan Rose akan Jisoo begitu pun sebaliknya.

Jisoo yang pendiam jika berada di depan umum selalu memancing rasa penasaran Rose tapi setelah ia mengenal sosok Jisoo, sifatnya yang pendiam hanyalah topeng. Mungkin beberapa orang yang mengenal Jisoo dengan baik tau sifat yang sebenarnya. Luar biasa absurd.

Jisoo tau akan perasaan pada gadis di depannya ini, tapi apakah dengan semua sifatnya ia akan sanggup di kemudian hari? Ia masih memikirkan itu berkali-kali. Alasan itu masih melekat kuat di kepalanya, jadikan dia kekasihmu atau tidak sama sekali. Rose pun mencoba kali kesekiannya untuk memahami kesibukan Jisoo, ia menarik lepas kedua tangannya perlahan dan membereskan barang-barangnya.

"Selesaikan tugasmu dan hubungi aku jika sudah selesai." Rose bangkit dari duduknya saat Jisoo masih dengan tatapan bingung melihat ke arahnya.

"Kau mau kemana?"

"Pulang."

"Aku bisa mengantarmu pulang, di luar masih hujan." cegah Jisoo, ia menarik satu tangan Rose dan enggan membiarkannya kehujanan jika harus pulang sendirian.

3 Step Closer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang