Tiada rasa yang bisa tertahankan, walau sejuta kebohongan telah berusaha menutupinya.
---Ella Es Mía---
Pelangi menatap bingung ke arah tas sekolahnya yang kini sudah bengkak. Sejak tadi ia belum sempat membuka tasnya itu, bahkan ketika hendak untuk pulang ke rumah pun Pelangi sempat heran kenapa tas nya tiba-tiba berat dan bengkak begitu.
"Perasaan nggak bawa apa-apa deh, kok bisa gini ya?" gumam Pelangi masih menatap ke arah tas sekolahnya itu.
Pelangi mulai meraih tasnya tersebut dan membawanya ke atas pangkuannya. Tangannya mulai membuka resleting tas tersebut hingga menampakkan banyak selalu kotak-kotak yang ia sama sekali tidak ketahui itu apa.
Pelangi mengeluarkan salah satu kotak tersebut dari dalam tasnya dan menatap lekat kotak yang berbungkuskan kertas bergambar kartun Frozen tersebut.
"Siapa yang ngasi?" gumam Pelangi kembali.
Tidak mau semakin dibuat penasaran oleh benda-benda itu, Pelangi pun langsung merobek kertas kado bergambar kartun Frozen itu dengan perlahan, dan menampakkan kotak kecil polos.
Pelangi membuka kotak kecil itu dan mendapati sebuah jam tangan yang beberapa hari lalu pernah ia lihat di mall, namun ia tidak bisa membelinya karena uangnya tidak cukup saat itu.
Di dalam kotak tersebut juga terdapat selembar kertas berwarna biru dan Pelangi langsung mengambilnya lalu membacanya.
Dear Pelangi Pelangi alangkah Indahku
Hihi, maaf ya, Pel. Happy birthday Pelangi, semoga panjang umur, sehat selalu, dan segera dapet doi baru, wkwk.
Oh iya, elo pengen kan jam ini? Pengen nggak? Pengen kan? Udah ngaku aja^_^
Pelangi terkekeh geli ketika membaca surat dari salah satu sahabat barunya itu.
Gue tau elo waktu itu lagi bokek, hehe. Lo kalo bokek bilang aja, jangan sok-sok bilang mau pengiritan, gue pahami kok.
Oh iya, bukan itu yang mau gue bilang. Ini yah, gini, semoga lo suka sama jam itu(gue yakin sih lo suka, orang lo pengen banget waktu itu, hihi), ya gue kasi ini soalnya supaya lo inget waktu, inget waktu di mana saat bego, di mana saat pinter dan di mana saat berduaan dengan Topan, haha.
Pelangi mengerucutkan bibirnya. Ia sangat kesal sekali ketika teman-temannya memasangkan dirinya dengan pria yang satu itu, entah kenapa rasanya sangat kesal.
Jangan ngambek ya Pela. Sekali lagi, happy birthday:*
Kecup sayang dari Indah.
Pelangi merekah senyuman lebar di bibirnya ketika selesai membaca surat dari salah satu sahabatnya itu.
Mata Pelangi beralih ke arah kotak yang berukauran lebih besar dari yang sebelumnya. Pelangi mengeluarkan kotak tersebut dari dalam tasnya dan langsung membuka isi kotak tersebut. Ternyata isinya adalah sebuah gaun cantik berwarna merah. Gaun itu adalah kado dari Raina, karena Pelangi tau dari surat kecil yang diselipkan di gaun tersebut.
Pelangi kemudian mengambil kotak kado berikutnya yang di mana di keras kado tersebut sudah tercetak jelas dan besar nama pemberinya, yaitu Badai dan Manggala.
Kotak tersebut lumayan besar, tidak kalah dengan kadao pemberian Raina tadi. Pelangi pun bergegas untuk membuka kado tersebut. Sudah lapisan pertama yang Pelangi buka, namun masih ada lapisan lain. Pelangi pun kembali menyobek-nyobekan kertas-kertas yang menjadi pemgganjal dalam kotak tersebut hingga pada akhirnya ia melihat ada dua buah permen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ella Es Mía [ COMPLETED ]
Teen FictionCover by @Candylnd Perjuangan seorang Rafael Taufan Aldito dalam membahagiakan orang yang ia sayangi, walau orang tersebut sangat susah untuk mengakui bahwa ia memiliki perasaan yang sama. Gadis itu adalah Pelangi Angela. Seorang gadis keras kepala...